Volume 4 Nomor 4, Mei 2022
ISSN: 2654-2536
PENINGKATAN SIKAP JUJUR PADA HASIL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIII/2
Oleh:
Anthonij Mauridz Hasudungan Sitorus
SMP Negeri 1 Jorlang Hataran
Email:anthonij69@gmail.com
ABSTRAK
Realitas nyata khususnya kelas 8 hari dan 2 hari SMP Negeri 1 Jorlang Hataran belum menerapkan metode pembelajaran untuk meningkatkan validitas hasil belajar. Hasil observasi jujur pertama hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini terlihat dari beberapa siswa di kelas yang mengelabui temannya untuk mengerjakan tugasnya dan beberapa siswa diam-diam membuka buku saat ujian. Oleh karena itu, sangat penting bagi peneliti pengajaran matematika untuk meningkatkan validitas hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, guru menerapkan model pendidikan berbasis masalah untuk meningkatkan validitas hasil belajar teorema Pythagoras pada siswa kelas 8/2 SMP Negeri 1 Yurlang Hataran.
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VIII/2 SMP Negeri 1 Joran Hataran Kabupaten Kota Bharu. Karena peneliti adalah guru di sekolah ini, mereka melakukan penelitian di sini. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 8/2 SMP Negeri 1 Jorlang Hataran dengan jumlah siswa 32 orang. Survei ini dilakukan pada awal tahun baru 2019/2020. H. Dari Januari hingga Maret 2020. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah eksperimen dan non eksperimen.
Anda dapat menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dalam proses belajar Anda untuk meningkatkan hasil belajar Anda. Pada siklus I persentase keaktifan siswa pada siklus I secara klasikal 74,12% dengan kategori “baik”. Pada siklus II persentasenya sebesar 84,12% dengan kategori “sangat baik”. Selain persentase aktif guru dan siswa, hasil belajar siswa juga dapat disimpulkan. Pada hasil belajar siswa pra sesi, 34,37% secara klasikal berada pada kategori “sangat rendah”, dengan persentase 84,37% pada kategori tinggi pada siklus I, sedangkan klasikal 100% pada siklus II berada pada “sangat rendah”. ” kategori. Rendah “Kategori. Sangat rendah” adalah “kategori tinggi.
Hasil penilaian siklus II (100%) sesuai dengan rata-rata nilai akhir siswa (85,62) yang sebelumnya diketahui pada ijazah praklasik (34,37%), dengan rasio (34,37%) saya tahu itu. Rata-rata nilai akhir siswa peserta didik adalah (76,28), dan pada siklus I pendidikan klasikal (84,37%), rata-rata nilai akhir siswa adalah (76,28). Dari informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat diterapkan pada topik teorema Pythagoras dan dapat meningkatkan hasil belajar 8/2 di SMP Negeri 1 Jorlang Hataran semester 2019/2020.
Kata kunci: sikap jujur, hasil belajar teorema Pythagoras, model pembelajaran berbasis masalah
DOWNLOAD PDF
PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MAPEL MATEMATIKA MATERI GARIS DAN SUDUT DI KELAS VII/1
Oleh:
Emelda Josephin Sitindaon
SMP Negeri 1 Jorlang Hataran
Email:emelda74@gmail.com
ABSTRAK
Yang terjadi di kelas VII/1 SMP Negeri 1 Jorlang Hataran adalah banyak siswa yang kurang tertarik dengan pelajaran matematika khususnya statistika. Oleh karena itu, guru matematika mempertimbangkan untuk mengubah metode atau strategi pembelajaran yang biasa digunakan, yaitu mengubah metode pengajaran yang sebelumnya menggunakan metode tradisional. Dalam hal ini guru matematika menerapkan metode atau strategi pembelajaran (NHT).
Strategi pembelajaran Numbered Head Together (NHT) ada di atas kepala Anda untuk membantu guru memeriksa aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang disajikan di depan kelas.Ini adalah strategi model pembelajaran kolaboratif yang menempatkan angka.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi pembelajaran Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan minat siswa pada tema dan sudut matematika di Kelas VII/1 SMP Negeri 1 Jorlang Hataran Tahun Pelajaran 2019/2020”.
Pengamatan dari siklus I menunjukkan bahwa siswa mulai lebih tertarik untuk belajar pada mata pelajaran matematika berikutnya dengan menggunakan materi garis dan sudut. Selain itu, pada siklus I penerapan strategi pembelajaran NHT sama dengan siklus I, dan hasil metode penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan kemudahan belajar.
Kesimpulannya, SMP Negeri 1 Jorlang Hataran Kelas VII/1 meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika garis dan sudut. Strategi pembelajaran NHT memudahkan untuk memahami dan mengatasi masalah matematika, termasuk garis dan sudut, dengan konsep empat pertemuan selama sekitar dua minggu.
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Numbered Head Together (nht), Minat Siswa Belajar Matematika dengan Bahan Ajar Garis dan Sudut
DOWNLOAD PDF
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI MATERI IMAN DAN PENGHARAPAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS VIII/4
Oleh:
Lasmy Saragih
SMP Negeri 1 Jorlang Hataran
Email:lasmy72@gmail.com
ABSTRAK
Realitas yang terjadi di kelas VIII/4 SMP Negeri 1 Jorlang Hataran adalah siswa kurang beriman dan berpengharapan. Faktor problematika siswa kelas VIII/4 SMP Negeri 1 Jorlang Hataran dalam proses pembelajaran pendidikan agama dan moral Kristen adalah proses pembelajaran yang cenderung sepihak dan tidak berubah.
Untuk sementara, data hasil ulangan harian banyak siswa yang tidak lulus standar integritas pendidikan. Di Kelas VIII/4 SMP Negeri 1 Jorlang Hataran yang berjumlah 24 siswa, hanya 6 siswa yang lulus KKM. Oleh karena itu, kita membutuhkan cara yang baik untuk memberikan topik sehingga kita dapat meningkatkan nilai siswa kita. Dalam hal ini peneliti menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Penelitian ini menggunakan teknik penelitian tindakan kelas (PTK). Survei dilakukan di SMP Negeri 1 Jorlang Hataran semester 1 tahun 2019/2020 dan terdiri dari 24 siswa. Tema yang dipilih adalah iman dan harapan. Survei ini dilakukan mulai 1 Agustus 2019 hingga 30 Oktober 2019.
Hasil penelitian pra siklus peneliti gagal belajar. Hanya 25% atau 6 dari total 24 siswa yang dapat dinyatakan tuntas. Sebaliknya, 18 dari 75% atau 24 siswa dinyatakan tidak tuntas. Oleh karena itu, peneliti Siklus I berusaha memperbaiki proses pembelajaran.
Hasil penelitian siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil tes formatif yang awalnya hanya 6 siswa (25%) yang menyelesaikan 17 siswa (70,83%). Berdasarkan hasil survei siklus II, jumlah siswa yang lulus meningkat dari 17 (70,83%) menjadi 24 (100%), dan jumlah siswa yang tidak lulus adalah 0 (0%). Oleh karena itu, penelitian ini dianggap berhasil.
Kata kunci: prestasi belajar, pendidikan agama Kristen dan kepribadian, model pembelajaran berbasis masalah
DOWNLOAD PDF
METODE DEMONSTRASI DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS VI
Oleh:
Darman Purba
SD Negeri 094141 Silau Panribuan
Email:darman.purba456@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai hasil belajar matematika yang menggunakan materi aritmatika bilangan bulat. Dari hasil tes formatif, dari 12 siswa Kelas VI, hanya 33,3% (4) yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan sisanya 66,7% (8) gagal KKM. , KKM-Tujuannya matematika, VI. SD Negeri 094141 kelas Silau Panribuan berusia 66 tahun.
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu metode yang dipertimbangkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah metode demonstrasi. Dengan belajar dengan keterampilan praktis, diharapkan Anda akan memahami sepenuhnya pembelajaran yang sedang dilakukan terutama di kelas matematika di sekolah dasar. Siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajarnya.
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan secara umum. Artinya, dapatkah penggunaan teknik praktikum meningkatkan hasil belajar siswa tentang pengaruh operasi penjumlahan dan pengurangan? Secara rinci, masalah penelitian adalah: Bagaimana keberhasilan perencanaan, pelaksanaan, dan pembelajaran siswa dengan metode demonstrasi yang menitikberatkan pada operasi penjumlahan dan pengurangan?
Penelitian ini dilakukan melalui perilaku kelas dengan 12 siswa di kelas VI Negeri 094141 Silau Panribuan. Penelitian tindakan dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan pertimbangan. Teknik perolehan data menggunakan teknik observasi dan pengujian. Untuk pengolahan data dengan metode analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tes akhir siklus I, nilai rata-rata integritas belajar klasikal 69 adalah 80%, nilai terendah 45, dan nilai tertinggi 95. Pada siklus II, rata-rata skor integritas pembelajaran klasikal 74 adalah 92%, skor terendah 50, dan skor tertinggi 100. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan metode demonstrasi pembelajaran matematika berhasil.
Kata kunci: prestasi belajar matematika, teknik praktikum
DOWNLOAD PDF
UPAYA MENINGKATKAN ANTUSIAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DAN PENUGASAN DI KELAS IX/1
Oleh:
Nurhayati Situmorang
SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon
Email:yatis74@gmail.com
ABSTRAK
Hasil observasi guru di kelas pada materi matematika khususnya materi ruang sisi lengkung, dan siswa kelas IX/1 SMP Negeri 2 Girsang SipanganBolon menunjukkan semangat dan hasil belajar yang rendah. Oleh karena itu guru disini menganggap masalah semangat dan hasil belajar siswa untuk ditingkatkan, dan jika tidak diaktifkan maka nilai siswa tidak akan meningkat. Selain itu, guru mewawancarai beberapa siswa, yang menganggap mereka membosankan dan membosankan saat belajar di kelas. Berdasarkan hasil wawancara, guru memimpin dalam menggunakan model pembelajaran yang tidak umum digunakan di kelas: metode diskusi kelompok dan metode menjodohkan.
Di taman kanak-kanak, jumlah siswa yang menyelesaikan survei mencapai tiga. Rata-rata hanya mencapai 63,55 yang berada di bawah KKM. Hasil observasi sebesar 9 poin menunjukkan bahwa antusiasme siswa terhadap pembelajaran kurang baik.
Pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas belajar mencapai 13 siswa dan nilai rata-rata mencapai 79,88. Artinya penggunaan metode diskusi kelompok dan pencocokan efektif untuk meningkatkan semangat dan hasil belajar siswa pada bangunan yang menambah ruang pada sisi lengkung. bahan.
Dalam kegiatan observasi siswa, guru menentukan bahwa siswa mendengarkan materi yang disampaikan guru, dan siswa antusias mengikuti materi pembelajaran matematika. Buat ruang samping melengkung di mana siswa dapat mengekspresikan pendapat mereka, mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak mereka ketahui, atau bekerja dalam kelompok dengan teman lain.
Hasil observasi adalah 38 poin. Artinya, Anda sangat termotivasi untuk belajar di kelas. Namun untuk lebih mempermudah pembelajaran matematika, peneliti ingin melakukan Siklus II.
Pada siklus II, jumlah siswa yang menyelesaikan survai mencapai 16 siswa dan nilai rata-ratanya adalah 85,63. Artinya metode diskusi kelompok dan menjodohkan efektif digunakan untuk meningkatkan semangat dan hasil belajar siswa dengan materi sideroom lengkung. Hasil observasi sebesar 42 poin menunjukkan bahwa motivasi belajar di kelas sangat tinggi.
Kata kunci: semangat dan hasil belajar siswa, metode diskusi kelompok dan tantangan
DOWNLOAD PDF
PADA TUMBUHAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA GAMBAR DI KELAS IX/2
Oleh:
Sumihar Tambunan
SMP Negeri 1 Jorlang Hataran
Email:sumihar70@gmail.com
ABSTRAK
Pada semester pertama, mahasiswa di kelas IX/2 akan mempelajari tentang perkembangbiakan tumbuhan. Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak yang bertujuan untuk menghasilkan keturunan. Ini juga terjadi melalui tanaman. Secara umum perkembangbiakan tumbuhan ada dua macam, yaitu perkembangbiakan reproduktif dan perkembangbiakan vegetatif.
Pembelajaran yang dilakukan di kelas IX/2 SMP Negeri 1 Jorlang Hataran sangat kurang membantu dan pemahaman siswa tentang reproduksi tumbuhan masih kurang. Banyak siswa yang tidak memahami materi.
Peneliti menemukan bahwa temuan SMP Negeri 1 Jorlang Hataran meningkatkan pemahaman reproduksi tumbuhan siswa kelas IX/2 SMP Negeri 1 Jorlang Hataran dibandingkan dengan pemahaman reproduksi tumbuhan siswa. Delapan siswa lulus pada presiklus, 22 siswa lulus pada siklus I, dan 27 siswa lulus pada siklus II. Rerata meningkat menjadi 78,92 pada siklus I dan 81,92 pada siklus II setelah menunjukkan 68,23 pada siklus sebelumnya.
Oleh karena itu, kajian problematik “meningkatkan pemahaman siswa tentang materi reproduksi tumbuhan melalui pembelajaran kolaboratif dan media pencitraan di Kelas IX/2 SMP Negeri 1 Jorlang Hataran Tahun Pelajaran 2019/2020” adalah pembelajaran proses, durasi, dan kolaboratif. media memiliki dampak positif bagi siswa. Artinya siswa Kelas IX/2 dapat lebih memahami pemahamannya tentang perkembangbiakan tumbuhan.
Kata kunci: pemahaman siswa, materi reproduksi tumbuhan, pembelajaran kolaboratif, media visual
DOWNLOAD PDF
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS IX/3
Oleh:
Rolasma Panjaitan
SMP Negeri 1 Jorlang Hataran
Email:rolasma64@gmail.com
ABSTRAK
Pada siswa kelas IX/3 SMP Negeri 1 Jorlang Hataran menunjukkan hasil belajar yang kurang baik pada siswa kelas IX/3 SMP Negeri 1 Jorlang Hataran pada kelas observasi, mata pelajaran matematika khususnya materi sejenis dan gabungan. Baik itu kinerja harian yang buruk atau pencapaian KKM. KKM yang diharapkan pada matematika kelas IX / 3 adalah 60, sehingga nilai siswa menjadi 60.
Pada nilai harian kemarin, hanya lima siswa yang mengungguli KKM dan sisanya melakukan tindakan korektif untuk mencapai nilai di atas KKM. Oleh karena itu, guru sekarang percaya bahwa masalah nilai siswa perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil wawancara, guru memimpin dalam menggunakan model pembelajaran yang tidak umum digunakan di kelas, yaitu pendekatan saintifik.
Pada prasiklus, jumlah siswa yang menyelesaikan survei mencapai tujuh. Nilai rata-ratanya hanya 68 yang berada di bawah KKM. Hasil observasi sebesar 39 poin yang berarti aktivitas siswa di kelas kurang baik.
Pada siklus I, jumlah siswa yang menyelesaikan survei mencapai 19 dan rata-rata mencapai 78. Artinya pendekatan saintifik telah efektif digunakan untuk meningkatkan kinerja siswa pada materi kesamaan dan konsistensi.
Dalam kegiatan observasi siswa, guru menilai siswa mendengarkan materi yang disampaikan guru, siswa terlihat antusias saat mengikuti materi pembelajaran matematika, secara bersama-sama siswa mengemukakan pendapatnya. dengan teman lainnya. ..
Hasil observasi sebesar 85 poin yang berarti aktivitas siswa di kelas sangat baik. Namun peneliti ingin melakukan Siklus II agar dapat meningkatkan kesamaan dan konsistensi pembelajaran matematika.
Pada siklus II, jumlah siswa yang menyelesaikan survai mencapai 24 dan nilai rata-rata mencapai 85. Artinya pendekatan saintifik efektif digunakan untuk meningkatkan kinerja siswa pada materi kesamaan dan konsistensi. Hasil observasi adalah 108 poin, dan aktivitas siswa di kelas sangat baik.
Kata kunci: prestasi akademik, kesamaan dan kecocokan, pendekatan saintifik
DOWNLOAD PDF
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU BINAAN DALAM MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS CANVA MELALUI IN HOUSE TRAINING (IHT) DI SD NEGERI SUGI RAYA
Oleh:
Juaher
SD Negeri Sugi Raya
Email:juaher13juli@gmail.com
ABSTRAK
Peneliti yang juga direktur sekolah melakukan observasi awal dan wawancara dengan guru untuk mengetahui kemampuan guru yang dibiayai dalam membuat media pembelajaran berbasis Canva. Akibatnya, guru secara rutin menggunakan perangkat digital berupa smartphone, namun saat ini guru belum mampu menciptakan perangkat digital yang menjadi media panas dalam proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, peneliti yang juga penanggung jawab SD Negeri Sugi Raya ingin meningkatkan kompetensi guru terlatih dalam pembuatan media pembelajaran berbasis Canva melalui In House Training (IHT).
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research). Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sugi Raya. Penelitian dilakukan pada semester pertama tahun 2020/2021. Kepala sekolah mengamati secara langsung aktivitas seluruh guru, dan guru diminta untuk menebus ketidakhadiran guru yang mengikuti in house training (IHT) bagi seluruh guru SD Negeri Sugi Raya. Kemudian dokumentasikan pengamatan ini.
Pada pra siklus, peneliti hanya mengamati seberapa baik guru binaan mampu membuat media pembelajaran berbasis Canva, dengan hasil yang sangat rendah, dengan skor rata-rata hanya 4,1 atau 41,66% dari target skor maksimal. 8 berarti kemampuan guru binaan dalam membuat media pembelajaran berbasis Canva masih rendah.
Kemudian dilanjutkan pada siklus I, peneliti (kepala sekolah) mengadakan in house training (IHT) untuk meningkatkan kemampuan guru binaan dalam membuat media pembelajaran berbasis Canva di SD Negeri Sugi Raya. ..
Dilihat dari hasil observasi, skor rata-rata pra siklus meningkat pada siklus I. Di sini, rata-rata skor observasi pra siklus hanya mencapai 4,1 atau 41,66%, tetapi pada Siklus I mencapai 5,5. Targetnya adalah 77,5% dan skor maksimumnya adalah 8. Artinya guru memiliki kemampuan yang hebat untuk membuat media pembelajaran berbasis Canva. Ini adalah 35,84% lebih tinggi dari skor pra-siklus.
Selain itu, observasi pada siklus II mencapai target skor maksimal 7,7 atau 93,33%, atau 8. Artinya guru sangat pandai dalam membuat media pembelajaran berbasis canva. Hal ini meningkat 15,83% dibandingkan dengan hasil siklus I.
Kata kunci: kemampuan asisten guru dalam membuat media pembelajaran berbasis Canva, in-house training (iht)
DOWNLOAD PDF
PENINGKATAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VII MTs NEGERI 1 SUBANG MELALUI PENERAPAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI INTERAKSI SOSIAL
Oleh:
Yeyet Rosmiati
MTs Negeri 1 Subang
Email:yrose1967@gmail.com
ABSTRAK
Munculnya permasalahan sikap sosial rendah pada siswa Kelas VII adalah munculnya peneliti yang juga guru sosial di MTs Negeri 1 Subang dalam menerapkan model pembelajaran pendidikan dan pembelajaran kontekstual dengan bantuan media video dalam kegiatan pembelajaran yang menjadi dasar. Di Negeri1 Subang kelas VIIMT, pada kelas 2021/2022, menggunakan materi “Interaksi Sosial”. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan sikap sosial siswa Kelas VII.
Setiap siklus penelitian ini terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari dua pelajaran (2 x 40 menit). Hasil siklus I dan II menunjukkan bahwa penerapan materi pembelajaran IPS “Interaksi Sosial” melalui pendidikan kontekstual dukungan media video dan penerapan model pembelajaran di Kelas VII membawa perubahan sikap sosial siswa Kelas VII. Awalnya negatif, tetapi positif, seperti yang dijelaskan dalam latar belakang penelitian yang ditunjukkan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil angket perilaku sosial siswa selama pembelajaran siklus I dan II.
Pada siklus I peneliti memenuhi KKM lebih dari 28 siswa Kelas VII untuk menilai perilaku sosial siswa Kelas VII dengan menggunakan Kuesioner Perilaku Sosial Siswa. Siswa lainnya, atau empat siswa, masih di bawah kriteria integritas minimal dalam menilai perilaku sosial siswa di Kelas VII.
Jumlah ini meningkat dibandingkan hasil survei TK yang hanya berjumlah tiga siswa. Sedangkan 29 siswa lainnya masih di bawah KKM.
Siklus II juga menunjukkan perubahan positif pada perilaku sosial siswa. Hal ini terlihat dari 35 pernyataan dalam angket yang dibagikan kepada siswa. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku sosial siswa semakin baik. Seluruh siswa yang mampu mencapai standar integritas minimal saat menggunakan angket untuk mencatat perilaku sosial berada pada siklus II ini.
Hasil dari Siklus I dan II adalah untuk mengetahui bahwa keterlaksanaan pembelajaran IPS materi “Interaksi Sosial” dengan menggunakan model pembelajaran dan pembelajaran kontekstual dengan bantuan media video meningkat pada siswa kelas VII MT Negeri 1 Subang. sikap sosial, meliputi: kejujuran, disiplin, tanggung jawab, pemaaf, dan gotong royong.
Kata kunci: pendidikan dan pembelajaran kontekstual, media video, sikap sosial, vii, IPS
DOWNLOAD PDF
PENGELOLAAN PROSES PEMBELAJARAN GURU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING MELALUI SUPERVISI KELAS DI MASA PANDEMI
Oleh:
Ninik Sulistyani
SMP Negeri 3 Pitu
Email:ni2k68@gmail.com
ABSTRAK
Dengan menggunakan teknologi, guru dan siswa merupakan sumber saling belajar yang saling melengkapi. Melainkan, urgensi penerapan teknologi dalam pembelajaran adalah dunia kerja di era Revolusi Industri 4.0 adalah integrasi penggunaan internet dengan lini produksi industri yang memanfaatkan kecanggihan teknologi dan informasi.
Pembelajaran yang memungkinkan dikenal sebagai pembelajaran campuran atau pembelajaran campuran. Blended learning adalah pembelajaran tatap muka (offline) dan online (online). Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan di dalam kelas, dan pembelajaran online dapat dilakukan di luar jam pelajaran. Jika Anda menambahkan pembelajaran online atau online, Anda dapat melakukannya dengan menggunakan teknologi kelas virtual.
Tujuan dari laporan praktik terbaik ini adalah untuk: 1) Melalui supervisi pengelolaan kelas saat pandemi di SMP Negeri 3 Pitu akan dijelaskan ciri-ciri pengelolaan proses pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran blended learning. 2) Melalui supervisi kelas pada masa pandemi di SMP Negeri 3 Pitu akan dibahas kegiatan mengelola proses pembelajaran guru dengan menggunakan model pembelajaran blended learning.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengendalian proses pembelajaran guru dengan model blended learning selama masa pandemi, dapat disimpulkan bahwa: 1) Pengendalian proses pembelajaran guru menggunakan model blended learning oleh direktur kelas Pada masa pandemi di SMP Negeri3Pitu berdampak positif terhadap hasil belajar siswa. 2) Pada masa pandemi di SMP Negeri 3 Pitu, kegiatan mengarahkan proses pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran blended learning melalui supervisi kelas berdampak positif terhadap kinerja guru.
Kata kunci: manajemen proses pembelajaran, blended learning, supervisi
DOWNLOAD PDF
PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI MATERI AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI MELALUI MEDIA ZOOM MEETING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XII IPS 1
Oleh:
Yeni Yustiani
SMA Negeri 1 Cibeber
Email:yeniyustiani9@gmaail.com
ABSTRAK
Kajian ekonomi sebelum dan sesudah pandemi Covid 19 menunjukkan proses yang sama sekali berbeda. Tatap muka di sekolah-sekolah Indonesia telah berkembang menjadi proses pembelajaran yang disebut Learning From Home (BDR). Kelas XIII PS1 SMA Negeri 1 Berdasarkan pengalaman peneliti pada pendidikan online di Cibeber, namun tentunya perlu didukung dengan media pembelajaran online yang sesuai seperti aplikasi WhatsApp, Zoom Conference dan lain sebagainya. Pembelajaran gagap online akan terus bermunculan di SMA Negeri 1 Cibeber. Oleh karena itu, guru yang berperan sebagai peneliti disini ingin menggunakan media zoom conferencing dalam model pembelajaran berbasis proyek.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMANegeri 1 Cibeber Kabupaten Cianjur pada Kelas XIII PS1. Periode survei adalah dari September hingga November 2021. Penelitian dilakukan pada 32 siswa kelas XIII PS1, dan survei dilakukan di SM Angeli1 Cibeber di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. Metode perolehan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, dokumentasi, dan wawancara.
Setelah ditingkatkan pembelajarannya dengan Media Zoom Meeting menggunakan model pembelajaran berbasis proyek, hasil belajar 32 siswa kelas XII IPS 1 yang awalnya hanya 9 pada presiklus, namun kemudian jumlah ruang kelas bertambah. Pada Siklus I terdapat 23 siswa yang memiliki nilai KKM atau lebih.
Peningkatan hasil belajar siswa disebabkan peneliti menggunakan media Zoom meeting dengan model pembelajaran project-based dalam melakukan kegiatan peningkatan pembelajaran, dan terlihat dari persentase ketuntasan belajar siswa, peningkatan kemahiran dari 28,12% menjadi 71,87%.
Berdasarkan pengolahan data dan diskusi dengan pengamat, pemimpin sekolah dan pengawas, kami telah menyelesaikan hasil belajar siswa kami. Peneliti melakukan perbaikan pada siklus kedua, menunjukkan peningkatan lebih lanjut pada siklus pertama dari 32 siswa, mencapai skor 75 atau lebih tinggi. Dengan jumlah siswa 23 siswa atau 71,87% meningkat menjadi 32 siswa atau 100% pada siklus II mencapai tingkat integritas.
Berdasarkan pengolahan data dan diskusi dengan pengamat, pemimpin sekolah dan pengawas, kami telah menyelesaikan hasil belajar siswa kami. Peneliti melakukan perbaikan pada siklus kedua, menunjukkan peningkatan lebih lanjut pada siklus pertama dari 32 siswa, mencapai skor 75 atau lebih tinggi. Dengan jumlah siswa 23 siswa atau 71,87% meningkat menjadi 32 siswa atau 100% pada siklus II mencapai tingkat integritas.
Berdasarkan analisis data di atas, peningkatan hasil belajar siswa dilakukan pada pembelajaran yang menggunakan metode kemahiran belajar siswa ini menggunakan media zoom conference dengan model pembelajaran berbasis proyek, maka dapat disimpulkan demikian oleh peneliti. Dengan menunjukkan bahwa persentase integritas meningkat dari 28,12% menjadi 71,87% menjadi 100%.
Kata kunci: hasil belajar ekonomi, Media Zoom Meeting, model pembelajaran berbasis proyek
DOWNLOAD PDF
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MATERI PENDAPATAN NASIONAL PADA PEMBELAJARAN DARING MELALUI MEDIA ZOOM MEETING DAN GOOGLE FORM DI KELAS XI IPS 2
Oleh:
Nining Sariningsih
SMA Negeri 1 Cibeber
Email:niningsariningsih1964@gmail.com
ABSTRAK
Berdasarkan pengalaman peneliti di kelas XIPS2 SMA Negeri 1 Cibeber kelas online siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran online, namun tentunya perlu melalui media pembelajaran online yang sesuai seperti aplikasi WhatsApp, Zoom meeting dan lain sebagainya. Oleh karena itu, guru yang berperan sebagai peneliti disini ingin menggunakan Media Zoom Conference dan Google Forms. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) perlu dilakukan untuk meyakinkan dan mengetahui seberapa efektif Zoom Meeting dan Google Media dalam mengatasi permasalahan kegiatan ekonomi dan hasil belajar. Dari uraian tersebut maka diambil judul penelitian sebagai berikut: “Kelas XI IPS2SMA Negeri 1 Shibeber Semester 1 Tahun Pelajaran 2021/2022 Media Zoom Meeting dan Kegiatan Ekonomi Pendapatan Nasional dan Pembelajaran dalam Pembelajaran Online dengan Google Forms Meningkatkan Hasil”.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMANegeri 1 Cibeber Kabupaten Cianjur pada kelas XIPS2. Subjek survei ini adalah 36 siswa kelas XI IPS 2. Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk suatu survei. Metode yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi, dan metode tes.
Pada keadaan pra siklus, nilai mata pelajaran bisnis masih rendah, berdasarkan nilai mata pelajaran bisnis siswa kelas XI IPS 2 dari hasil ulangan harian. Hal ini hanya terlihat dari jumlah siswa yang memenuhi kriteria integritas minimal yaitu 11 dari total 36 siswa. Persentase pencapaian nilai 30,55% dapat memenuhi KKM, tetapi 69,44% tidak dapat memenuhi KKM. Hasil tes belum maksimal karena banyak siswa yang tidak mencapai KKM.
Hasil yang diperoleh guru pada siklus I belum optimal. Hal ini dibuktikan dengan siswa yang terbiasa dengan pembelajaran online, namun tentunya harus melalui media pembelajaran online yang sesuai seperti aplikasi WhatsApp, Zoom dan lain sebagainya. Rapat dll didukung. Pembelajaran gagap online akan terus bermunculan di SMA Negeri 1 Cibeber. Kita perlu meningkatkan komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran online.
Hal ini juga dipengaruhi oleh guru yang belum optimal dalam memberikan fasilitator kepada siswa, kurangnya motivasi, dan pembelajaran pada media zoom meeting dan Google Forms belum maksimal dilakukan. Berdasarkan temuan tersebut, perlu dilakukan intervensi pada Siklus II sebagai perbaikan.
Pada Siklus II persentase siswa yang mampu meningkatkan aktivitas belajarnya pada mata pelajaran bisnis mencapai 100% dari total 36 siswa. Tindakan yang dilakukan guru meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu siswa meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini akan meningkatkan moral dan moral siswa.
Kata kunci: Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi, Pendapatan Nasional, Media Zoom Meeting Dan Google Form
DOWNLOAD PDF
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR MELALUI PENDEKATAN LEARNING COMMUNITY SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 253 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh:
Romasih Deselina Sitompul
SMP Negeri 253 Jakarta
Email:desitompul69@gmail.com
ABSTRAK
Untuk mengajar secara efektif, guru meningkatkan kesempatan belajar siswa (kuantitas) dan kualitas (kualitas), melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, dan menggunakan waktu pelajaran secara efektif dan serius di dalam kelas, perlu membangkitkan minat dan motivasi belajar. Semakin banyak siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran, semakin besar kemungkinan mereka untuk mencapai keberhasilan pembelajaran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian tindakan ini adalah: 1) Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan metode learning community learning? 2) Bagaimana siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan menerapkan metode pembelajaran di komunitas belajar?
Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah: 1) Saya ingin mengetahui bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkannya metode kolaboratif model learning community. 2) Mempelajari cara meningkatkan hasil belajar siswa setelah menerapkan pendekatan kolaboratif dengan model learning community.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode pembelajaran di komunitas belajar. Survei dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Setiap siklus melewati empat fase: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 253 Jakarta. Teknik perolehan data menggunakan teknik test (evaluasi) dan nontesting. Teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan hasil survei, aktivitas siswa pada siklus I mencapai persentase 68,69% pada kriteria aktif dan pada siklus II dengan kriteria sangat aktif mencapai persentase 83,89%. Hasil belajar siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 77,61 dengan integritas klasikal 72,22% dan pada siklus II diperoleh 84,94 dengan integritas klasikal 94,44%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui metode pembelajaran Learning Community, keterampilan guru dan hasil belajar siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 253 Jakarta dapat ditingkatkan dalam pembelajaran matematika. Saran agar guru lebih inovatif dalam menggunakan metode dan media dalam pembelajaran. Kualitas siswa, guru, dan sekolah perlu ditingkatkan guna meningkatkan kinerja dan kegiatan pembelajaran.
Kata kunci: hasil belajar siswa, pendekatan learning community
DOWNLOAD PDF
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG STRUKTUR BUMI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V
Oleh:
Rusdiman
SD Negeri 13 Romo
Email:dapodikrusdiman@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh observasi observasi pertama bahwa hasil belajar siswa tidak rendah sesuai dengan KKM yang telah ditentukan, 70. Alasan utamanya adalah guru tidak mendukung instruksi siswa dan ada sedikit variasi dalam penggunaan. Model dan media pembelajaran. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar ilmiah tentang struktur bumi dengan menggunakan media visual kelas V SD Negeri 13 Romo.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menentukan hal-hal berikut: 1) Kemampuan guru dalam merencanakan pelaksanaan pembelajaran tentang struktur bumi (RPP) dengan menggunakan media visual pada siswa kelas V SD Negeri 13 Romo. 2) Kemampuan guru dalam mengimplementasikan RPP IPA tentang struktur bumi dengan menggunakan media visual kelas V SD Negeri 13 Romo. 3) Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang struktur bumi dengan menggunakan media visual kelas V SD Negeri 13 Romo.
Metode survei yang digunakan adalah deskriptif. Format survei ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Data yang dikumpulkan adalah kemampuan guru membuat RPP, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan temuan dan pembahasan di SD Negeri 13 Romo, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V dapat meningkatkan hasil belajarnya ketika mempelajari struktur bumi dengan menggunakan media visual: I can do it. Sangat baik menggunakan media visual untuk membangun planet dan meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Meningkatkan proses pelaksanaan pembelajaran saintifik tentang struktur bumi dengan meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan media visual sudah baik dilakukan oleh guru. 3) Hasil belajar setelah menggunakan media visual untuk struktur tanah mencapai standar ketuntasan minimal 70. Persentase hasil belajar ditunjukkan menjadi 66,19 pada siklus I dan 86,19 pada siklus II.
Oleh karena itu terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 20.00, hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tentang struktur bumi dipengaruhi oleh media yang digunakan dalam pembelajaran itu sendiri.
Kata kunci: upaya peningkatan, hasil belajar, media visual
DOWNLOAD PDF
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA MATERI SUHU DAN KALOR KELAS V
Oleh:
Yayuk Sri Rahayu
SD Negeri 07 Angkasa
Email:Gmail.yayuk.angkasa@gmail.com
ABSTRAK
Metode eksperimen adalah metode atau metode di mana seorang guru dan siswa bekerja sama dalam latihan atau percobaan untuk menentukan efek atau hasil dari suatu tindakan. Kegiatan belajar adalah latihan sadar yang membangkitkan perubahan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa. Penerapan metode eksperimen sebagai metode yang dapat membantu siswa berperan lebih aktif. Alhasil, aktivitas belajar siswa dapat meningkat, khususnya dalam pembelajaran saintifik (IPA).
Survei dilakukan di SD Negeri 07 Angkasa dan disurvei oleh 12 siswa Kelas V. Data tersebut terkait dengan 5 pria dan 7 wanita. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan, pertemuan pertama adalah penelitian tindakan dan pertemuan kedua adalah evaluasi hasil tindakan. Sebelum siklus I dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan integritas belajar.
Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan. (1) Aktivitas fisik meningkat 32,63% dari baseline, Siklus III meningkat 80%, dan pada kategori tinggi meningkat 47,37%. (2) Aktivitas mental meningkat 28,95% dari baseline 36,84% menjadi 65,79% pada Siklus I, kemudian meningkat 13,16% dari persentase 65,79% dari Siklus I menjadi 78,95% pada Siklus II. .. Selisih keseluruhan dari baseline hingga Siklus II tergolong tinggi yaitu 42,11%. (3) Aktivitas emosional meningkat dari awal 30,26% menjadi 68,42% pada siklus I sebesar 38,16%, kemudian dari siklus I persentase keseluruhan meningkat dari 68,42% menjadi 78,95%, selisih pada siklus II sebesar 10,53%. Selisih keseluruhan dari baseline hingga Siklus II adalah 48,69% dan tergolong “tinggi”.
Kata kunci: penerapan, metode eksperimen, aktivitas belajar
DOWNLOAD PDF
PENINGKATAN KOMPETENSI KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS MELALUI SUPERVISI EDUKATIF KOLABORATIF SECARA PRIODIK DI SMA
Oleh:
Yan Ahat
SMA Negeri 15 Malinau
Email:yanahad57312@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran sejauh mana guru SMA Negeri 15 Malinau memperoleh kemampuan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dimulai dengan 10 variabel penelitian, Anda dapat mengelaborasi tujuan umum menjadi tujuan yang lebih spesifik.
Menemukan berbagai kemampuan guru SMA Negeri 15 Marineau dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Mengidentifikasi faktor-faktor yang terabaikan dalam memberikan kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembahasan hasil penelitian tentang kemampuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di SMA Negeri 15 Malinau.
Kemampuan guru dalam mengemban misinya juga dapat dipertanyakan, khususnya dalam penyiapan satuan pendidikan di SM Angeli15 Malinau. Faktor terabaikan dalam pengembangan kemampuan guru dalam PBM, penggunaan dan penggunaan panduan untuk persiapan kelas, tidak berjalan dengan baik di SMA Negeri 15 Malinau.
Kata kunci: kompetensi, kinerja guru, supervisi
DOWNLOAD PDF
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PRAKARYA MATERI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN SEREALIA, KACANG-KACANGAN, DAN UMBI MENJADI MAKANAN DAN MINUMAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF CRH SISWA KELAS VIII
Oleh:
Sumarni
SMP Negeri 253 Jakarta
Email:sumarnimadyo253@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan pendidikan kriya adalah untuk membentuk sikap kepribadian yang profesional dan untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dan kemampuan fungsional siswa. Berdasarkan hasil review dengan guru mitra SMP Negeri 253 Jakarta, teridentifikasi permasalahan sebagai berikut: 2) Guru masih dominan dalam pembelajaran dan tidak mengajar siswa untuk menemukan pemahamannya. 3) Guru jarang menggunakan media untuk pembelajaran.
Berawal dari kendala tersebut, peneliti bermaksud untuk meningkatkan pembelajaran dengan menerapkan model CRH pada pembelajaran aktif. Agenda penelitian adalah “Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-F SMP Negeri 253 Jakarta dengan menerapkan model CRH pada pembelajaran aktif?” Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar kriya dengan menerapkan model pembelajaran aktif CRH pada siswa kelas VIII-F SMP Negeri 253 Jakarta.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus, setiap siklusnya ada pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan pertimbangan. Subjek penelitian ini adalah guru SMP Negeri 253 Jakarta dan siswa kelas VIII-F. Metode perolehan data menggunakan metode tes dan nontes dengan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan data survey yang dilakukan pada Learning Cycle I dan Cycle II, pembelajaran kriya dengan menggunakan media tersebut dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar kriya siswa kelas VIII-F SMP Negeri 253 Jakarta, dapat disimpulkan bahwa dapat meningkatkan hasil belajar. Dari hasil belajar, presiklus 71,75 dengan 19 siswa tidak sempurna dan siklus I 17 tuntas. Siklus I adalah 78,36 dengan 10 siswa tidak tuntas dan 26 siswa tuntas. Nilai rata-rata untuk siklus II adalah 86,19 dan semua siswa tuntas. Semua nilai hasil tes dibandingkan dengan 76 yang merupakan perbandingan nilai indikator KKM.
Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran aktif course review Horray
DOWNLOAD PDF
PEMANFAATAN APLIKASI GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI KELAS MAYA SELAMA MASA PANDEMI COVID 19 PADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) KIMIA DENGAN MATERI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA KELAS XII
Oleh:
Asni Suryani Lubis
SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
Email:asnisuryani2007@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas/partisipasi dan hasil belajar siswa pada setiap proses pembelajaran dan penempatannya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas terhadap 35 siswa Kelas XII IPA 2SMAN8 Tangerang Kota Seratan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat sesi. Semua pertemuan terdiri dari empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan pertimbangan. Teknik perolehan data yang digunakan meliputi tes, nontes, diskusi, dan observasi. Berdasarkan hasil survei, rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 88,33% dalam kategori tinggi. Sedangkan pada siklus II, 91,43% rata-rata aktivitas belajar siswa berada pada kategori tinggi. Oleh karena itu, dari Siklus I dan Siklus II aktivitas siswa meningkat sebesar 3,10%. Berdasarkan hasil survei, skor pengetahuan siswa pada siklus II meningkat sebesar 8,56 poin dan ketuntasan belajar meningkat sebesar 22,86% dibandingkan siswa pada siklus I. Dari perspektif tindakan Siklus II, ia menetapkan standar keberhasilan tindakan dan dapat dinilai tinggi. Oleh karena itu, melalui Google Classroom, siswa dapat memiliki lebih banyak pelajaran kimia di kelas XII IPA 2 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan, khususnya Covid-19. 19 pandemi.
Kata kunci: aktivitas belajar, integritas pembelajaran, pembelajaran jarak jauh, Google Classroom
DOWNLOAD PDF
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA ALAT PERAGA DI KELAS XI IPA
Oleh:
Sawaludin R.L.
SMA Negeri 2 Tangerang
Email:sawaludinrl27januari@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis pembelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar Biologi Kelas XI IPA 5 SMA YUPPENTEK 1. ) untuk mendeskripsikan, mengolah, menganalisis, menalar, dan menginterpretasikan data untuk memperoleh gambaran yang sistematis. Analisis data meliputi data informasi tentang kondisi mahasiswa sebagai subjek penelitian dalam aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kuantitatif muncul dari evaluasi pembelajaran konsep “Transportasi dan sistem peredaran darah manusia” dan “Sistem pencernaan nutrisi manusia” berupa nilai-nilai dari evaluasi aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Aspek kualitatif berupa catatan guru dan pengamat yang menggambarkan keadaan proses pembelajaran di kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pendukung pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar biologi siswa. Hal ini diwujudkan dalam bentuk nilai rata-rata tes 78 pada siklus I menjadi nilai rata-rata 85 pada siklus II, tingkat ketuntasan belajar dari 78% pada siklus I menjadi 92% pada siklus II. Nilai motivasi belajar pada siklus I sebesar 56% dan pada siklus II sebesar 78%. Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis bahan ajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang berpengaruh terhadap peningkatan keberhasilan belajar.
Kata kunci: media bahan ajar, motivasi belajar, hasil belajar.
DOWNLOAD PDF
PEMANFAATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMKN 10 GARUT PADA MATERI SISTEM KOMPUTASI
Oleh:
Deden Suhendar
SMK Negeri 10 Garut
Email:d.jabar09@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMKN 10 Garut saat mempelajari materi informatika sistem komputer. Permasalahan yang muncul adalah menurunnya motivasi belajar siswa karena terlalu lama belajar di rumah akibat wabah Covid-19 yang berdampak pada rendahnya hasil belajar. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Class Action Research (PT) yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga sesi. Teknik pengumpulan data berupa observasi selama pembelajaran, tes pasca pembelajaran dan angket penggunaan multimedia interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran multimedia interaktif dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sebesar 10%, dari 85% menjadi 95%. Hal ini menunjukkan adanya minat atau motivasi yang meningkat pada siswa untuk belajar melalui pemanfaatan multimedia interaktif. Pada bidang hasil belajar, terjadi peningkatan yang signifikan antara Siklus I dan Siklus II, yaitu pada siklus I hanya mencapai 61,11%, sedangkan pada siklus II ketuntasan mencapai 91,65%. Demikian pula rata-rata peningkatan hasil belajar menunjukkan angka yang signifikan, yaitu 8,25.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMKN 10 Garut pada materi Sistem Komputasi. Selain itu, hal positif juga terlihat dari respon dan reaksi siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran. Hasil penyebaran angket menunjukkan lebih banyak yang menjawab positif (sangat setuju: 74,31 dan setuju: 13,33) dibandingkan dengan yang menjawab negatif (tidak setuju: 1,18 dan tidak setuju sama sekali: 0,59), sedangkan sisanya netral (10,59) . .
Kata kunci: Multimedia interaktif, komputer, hasil belajar.
DOWNLOAD PDF
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI BAGI SISWA KELAS I-A
Oleh:
Juhartin
SD Negeri 97 Kendari
Email:juhartinhartin1971@gmail.com
ABSTRAK
Untuk menjaga hal tersebut, guru harus memperhatikan: pengembangan diri, terutama keterampilan profesional, keluasan dan kedalaman pengetahuan yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, dan guru harus kaya akan inovasi kreatif ketika memilih strategi (metode) pembelajaran. menggunakan dan menerima aspek-aspek keberhasilan ini. Berdasarkan hal-hal tersebut, guru sebagai pendidik merupakan salah satu aspek yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Tindakan kelas sebagai salah satu hal yang membantu dalam upaya peningkatan keterampilan guru, siswa dan materi itu sendiri.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan materi siswa SD Negeri 97 Kendari Kelas I-A pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode demonstrasi.
Setelah siswa mendapatkan tindakan satu kali (dua siklus), kemampuan mereka dalam menguasai dan memahami materi mata pelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan/metode pekerjaan rumah dinilai baik, dengan skor sangat (terbaik) lebih dari 75%. Berdasarkan Tabel 3, setelah menyelesaikan siklus II, 18 siswa (90,47%) mencapai nilai rata-rata 80 sampai 70. Artinya, kemampuan menguasai mata pelajaran sangat baik. Sedangkan berdasarkan Tabel 4 siswa yang mencapai nilai rata-rata 100-90-80 sebanyak 18 siswa (90,47%). Artinya siswa sudah menguasai materi dengan baik.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan tercapainya indikator keberhasilan penelitian yaitu siswa yang menguasai materi dan dapat memahami dengan baik minimal 75%. Sedangkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa yang menguasai materi sudah melebihi 75% yaitu 90,47%.
Kata kunci: Bahasa Indonesia, prestasi belajar, penggunaan metode demonstrasi
DOWNLOAD PDF
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CERAMAH DAN MAKE A MATCH (MENCARI PASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI MATERI TEMPAT SUCI SISWA KELAS V
Oleh:
Ni Made Sunarti
SD Negeri 15 Landono
Email:sunartinimade93@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter Agama Hindu (PAHBP) dengan mata pelajaran “Tempat Suci” Kelas V di SDN 15 Landono Kabupaten Konawe Selatan. Kabupaten pada tahun ajaran 2019/2020.
Investigasi ini merupakan investigasi tindakan kelas menggunakan model Kemmis dan McTaggart dengan langkah Perencanaan, Tindakan dan Observasi dan Refleksi yang dilakukan dalam dua siklus. Siklus I dan Siklus II masing-masing terdiri dari dua kali pertemuan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data persentase.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah peningkatan aktivitas dan untuk mata pelajaran agama Hindu dan pendidikan akhlak kelas V pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. Melalui metode pembelajaran kooperatif teknik Make-A-Match akan diikuti peningkatan hasil belajar, dimana pada kondisi awal dengan skor rata-rata siswa 57,5, siklus I dengan skor rata-rata 66,2, Siklus kedua 78,5 dapat dilihat. Peningkatan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus I sebesar 61,5% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 88,5%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa teknik Make-A-Match melalui metode pembelajaran kooperatif meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pedagogi agama Hindu dan Budi Pekerti semester I Tahun Pelajaran 2019/2020 secara signifikan. di SD Negeri 15 bisa membesarkan Landono. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar metode pembelajaran Make A Match dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar. Pada metode pembelajaran kolaboratif, teknik Make-A-Match dapat meningkatkan aktivitas dalam proses belajar mengajar yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan teknik Make-A-Match pada pembelajaran kooperatif (mencari pasangan) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pendidikan agama Hindu dan Budi Pekerti pada siswa kelas V SD Negeri 15 Landon.
Saat menggunakan metode ini, guru diharapkan menyepakati terlebih dahulu dengan siswa tentang aturan/peraturan yang berlaku sehingga situasi di dalam kelas tidak terlalu bising.
Kata kunci: metode pencocokan, aktivitas dan hasil belajar
DOWNLOAD PDF
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAPASAN MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) BAGI SISWA KELAS V-A
Oleh:
Wa Ndoase
SD Negeri 97 Kendari
Email:wandoase123@gmail.com
ABSTRAK
Pengajaran IPA yang baik di sekolah dasar, menurut Gagne, terdiri dari delapan langkah, yang sering disebut sebagai acara kelas, yang meliputi mengaktifkan siswa, mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kepada siswa, mengarahkan perhatian, merangsang memori, memberikan bimbingan belajar, meningkatkan retensi, mempromosikan transfer belajar, mengemukakan pendapat, memberi umpan balik.
Langkah-langkah tersebut dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar. Bagi kami, sivitas akademika harus mampu menyiapkan generasi manusia yang literasi sains, yaitu manusia yang mampu membuka kepekaan diri, mengamati, menyaring, menerapkan dan berpartisipasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan (teknologi) itu sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan dan manfaat masyarakat. Pendidikan sains sangat penting bagi kehidupan saat ini. Ilmu pengetahuan, dengan ciri keilmuannya dan metode pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menjadi peradaban modern.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran saintifik tentang fungsi sistem pernapasan manusia di kelas V-A SD Negeri 97 Kendari.
Ketuntasan belajar pra siklus ini menunjukkan bahwa terdapat 6 siswa yang mendapat nilai 75 atau lebih dan 13 siswa yang nilainya kurang dari 75. Siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 13 siswa atau 68,42%, sedangkan yang tuntas adalah hanya 6 siswa atau 31,57% dengan nilai rata-rata belajar 62,89.
Pada siklus I terdapat 10 siswa yang memperoleh nilai 75+ dan 9 siswa yang memperoleh nilai kurang dari 75. Terdapat 9 siswa (47,36%) yang tidak tuntas belajar dan 10 siswa yang tuntas belajar dengan tingkat ketuntasan baru 52,63 %, dengan skor rata-rata 75,78.
Pada siklus II terdapat 18 atau 94,73% siswa yang memperoleh nilai sempurna dan 1 siswa atau 5,26% siswa yang nilainya tidak tuntas dan rata-rata kelas 89,47. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan peningkatan pembelajaran.
Kata kunci: aktivitas pembelajaran, IPA, alat bantu pernapasan manusia, model pembelajaran kolaboratif
DOWNLOAD PDF
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV SD NEGERI 07 KENDARI MELALUI PENERAPAN METODE STAD
Oleh:
Irianti
SD Negeri 07 Kendari
Email:antimuis58@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar IPS materi alat komunikasi pada siswa kelas IV SD Negeri 07 Kendari 30 Oktober 2019 yang masih rendah dan jauh di bawah KKM yang dilaporkan yaitu 70. Penurunan hasil belajar adalah guru menggunakan metode di dalam kelas yang kurang tepat, sehingga siswa kurang aktif dan cenderung mendengarkan dengan tenang.
Dalam konteks masalah, dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) apakah model pembelajaran STAD dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran IPS media siswa kelas IV di Kendari 30 Oktober 2019 Tahun Pelajaran 2019/2020 tahun ajaran?; dan (2) bagaimana peningkatan hasil belajar IPS pada alat komunikasi kelas IV SD Negeri 07 Kendari dengan menggunakan model pembelajaran STAD?
Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas IV Kendari 30 Oktober 2019, berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan model penelitian tindakan kelas Kurt Lewin, yang melalui dua siklus, dengan setiap siklus melibatkan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Metode pengumpulan data dan data menggunakan lembar observasi guru dan siswa untuk mencari data kualitatif, dan instrumen tes diberikan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar sebagai data kuantitatif. Data kualitatif dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif dan data kuantitatif dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif, yaitu dengan membandingkan hasil tes latihan setiap siklus.
Hasil setiap siklus meningkat. Pada pembelajaran pra siklus, jumlah siswa yang tuntas 5 atau 33% dan 10 siswa yang tidak tuntas adalah 67%. Kemunduran pada tahap awal atau pra siklus disebabkan karena guru tidak menggunakan metode yang tepat dalam melakukan pembelajaran, sehingga dilakukan perbaikan untuk siklus pembelajaran berikutnya. Peningkatan pembelajaran pada Siklus I dengan menggunakan model pembelajaran STAD, hasil belajar meningkat dengan jumlah siswa yang menyelesaikan 10 siswa atau 67% dengan rata-rata klasikal 72. Langkah-langkah untuk meningkatkan pembelajaran pada Siklus II menggunakan model STAD, yang lebih sempurna Dengan penambahan sumber daya pengajaran, jumlah siswa yang lulus meningkat 14 siswa atau 93%, dan 1 siswa tanpa gelar atau 7%. Rata-rata klasikal siklus II adalah 87.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran IPS melalui alat komunikasi menggunakan Metode STAD mampu membuat siswa aktif. Dalam pembelajaran STAD, siswa dibentuk menjadi kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi dan bertanya agar penjelasan guru dapat dipahami atau dipahami. Siswa memahami materi lebih baik karena ada interaksi aktif antara guru dan siswa dan siswa dan siswa selama diskusi dan tanya jawab, yang meningkatkan hasil belajar.
Kata kunci: hasil belajar, penerapan, level
DOWNLOAD PDF
PENERAPAN METODE PREVIEW, READ, REVIEW DAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI POKOK CAPTION SISWA KELAS XII
Oleh:
Ketut Suwingin
SMA Negeri 1 Konawe Selatan
Email:suwinginketut@gmail.com
ABSTRAK
Prestasi belajar bahasa Inggris pada materi subtitle untuk siswa kelas XII SMA Negeri 1 Konawe Selatan masih rendah. Karena siswa kesulitan memahami fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan. Hal ini disebabkan penggunaan pendekatan dan media pembelajaran yang kurang menarik dan membosankan. Selain itu, guru tidak secara intensif membimbing siswa dalam mempelajari teks subtitle. Terkadang guru menawarkan topik dengan metode membaca dan tanya jawab membuat siswa merasa bosan dan kurang tertarik. Hal ini juga membuat siswa kurang aktif dalam belajar.
Rumusan masalah penelitian: 1) Proses pembelajaran bahasa Inggris dengan mata pelajaran subtitle pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Konawe Selatan menggunakan metode P2R melalui model Think Pair Share, 2) berapakah peningkatan kinerja pembelajaran bahasa Inggris dengan subtitel mata pelajaran untuk siswa kelas XII. Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Konawe Selatan setelah mendapatkan pembelajaran Bahasa Inggris Subtitel menggunakan metode P2R dan model Think Pair Share, dan 3) bagaimana perubahan perilaku siswa kelas XII. Kelas SMA Negeri 1 Konawe Selatan mengikuti pembelajaran bahasa Inggris mata pelajaran legenda dengan menggunakan metode P2R melalui model Think Pair Share.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) mendeskripsikan proses pembelajaran bahasa Inggris sebagai mata pelajaran subtitle pada siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Konawe Selatan menggunakan teknik P2R melalui model Think Pair Share, 2) mendeskripsikan Peningkatan prestasi belajar bahasa Inggris topik subtitle pada siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Konawe Selatan menggunakan teknik P2R melalui model Think Pair Share, dan 3) mendeskripsikan perubahan perilaku siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Konawe Selatan saat mengikuti pembelajaran bahasa Inggris pembelajaran subtitle menggunakan teknik P2R melalui model Think Pair Share.
Berdasarkan hasil penelitian, setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode P2R dan model Think Pair Share, kemampuan membaca siswa kelas XII SMA Negeri 1 Konawe Selatan meningkat. Pada siklus I rata-rata nilai siswa adalah 75,35 dengan kategori cukup. Rata-rata pada siklus I belum mencapai batas tuntas yang telah ditentukan peneliti untuk dilakukan siklus II. Setelah tindakan siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 83,65 dan berada pada kategori baik dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 87,90 dalam kategori baik. Kelakuan siswa XII. Kelas SMA Negeri 1 Konawe Selatan yang mempelajari mata pelajaran subtitle bahasa Inggris dengan metode P2R dan model Think Pair Share mengalami perubahan ke arah yang positif.
Kata kunci: metode pratinjau, membaca, merevisi, berpikir berpasangan, model berbagi, keberhasilan belajar
DOWNLOAD PDF
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA SISWA DALAM BAHASA INGGRIS MELALUI PERMAINAN SNAKE AND LADDER DI KELAS VII.A
Oleh:
Paetun
SMP Negeri 19 Konawe Selatan
Email:paetun66@guru.smp.belajar.id
ABSTRAK
Pembelajaran yang dilakukan guru pada Siklus I dan Siklus II menunjukkan kinerja yang baik. Guru mulai menggunakan berbagai metode dan teknik pengajaran, guru mencoba merangsang aktivitas dan kreativitas siswa, guru menyajikan pembelajaran bahasa Inggris secara holistik, guru tidak hanya mengomunikasikan tentang penyelesaian suatu topik, tetapi juga lebih memperhatikan ke domain. keterampilan yang diterima siswa.
Hal ini tercermin pada aspek kepatuhan mengikuti petunjuk, peningkatan pada Level I dengan skor 70 menjadi 75 pada Level II dan 85 pada Level III, serta pada aspek peran aktif siswa terdapat perubahan yang signifikan. kegiatan belajar yang meningkat dari 75 pada Level I menjadi 90 pada Level II dan 100 pada Level III. Hal ini juga mempengaruhi aspek respon siswa terhadap penguatan media ular tangga menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan skor berurutan 90, 95 dan 100 pada Tahap III.
Kata kunci: Meningkatkan kemampuan berbicara siswa, bahasa Inggris, ular tangga
DOWNLOAD PDF