CONTOH JURNAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

contoh jurnal penelitian tindakan kelas

Volume 1 Nomor 3, Maret 2019
ISSN: 2654-2536

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SSCS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X TP2
Oleh:
Drs. Sudarto, S.Pd., M.Pd.
SMKN 1 SEMARANG

ABSTRAK
Model pembelajaran yang tepat sangat diharapkan untuk keefektifan pembelajaran. Model pembelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) memungkinkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran, mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan kooperatif dan kemampuan berpikir kreatif matematis.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengkaji Model Pembelajaran SSCS dalam meningkatkan proses pembelajaran siswa pada mata pelajaran Matematika Kelas X TP2 SMK Negeri 1 Semarang.
Hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari pra siklus sampai siklus II yaitu, pra siklus (45,71%), siklus I (65,71%) dan pada siklus II (94,28%).

Kata Kunci: Matematika, Model Pembelajaran SSCS
Download PDF

MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI MARGOMULYO TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh:
Retty Winarti, S.Pd
SMK NEGERI MARGOMULYO

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas XII SMK Negeri Margomulyo tahun pelajaran 2018/2019 melalui penggunaan model pembelajaran Think Pair Share. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan tes tertulis.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan model Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan tes tertulis yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklusnya. Pada saat pra siklus, ketuntasan siswa hanya 30%, setelah dilaksanakan siklus I dengan model think pair share persentase ketuntasan kemampuan belajar siswa sebesar 63% kemudian pada tindakan siklus II, ketuntasan kemampuan belajar mencapai 90%.
Penggunaan model Think Pair Share juga dapat meningkatkan indokator kemampuan belajar siswa kelas XII SMK Negeri Margomulyo Tahun Pelajaran 2018/2019. Minat belajar siswa terdiri dari tekun, ulet dan disiplin. Pada siklus I minat belajar siswa memperoleh skor akhir 63%, artinya minat belajar siswa berada pada kriteria baik. Pada siklus II skor akhir minat belajar siswa mencapai 89% sehingga berada pada kriteria sangat baik.

Kata Kunci: Think Pair Share, Kemampuan Belajar, Minat Belajar Siswa
Download PDF

UPAYA MEMAKSIMALKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KETENTUAN BERPAKAIAN SESUAI DENGAN SYARIAT ISLAM DENGAN MENERAPKAN METODE RESITASI DAN DISKUSI PADA SISWA KELAS X. IPS 3 SMAN I TANJUNG PALAS TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Mohammad Karimulla, M.Pd.I
SMAN I TANJUNG PALAS

ABSTRAK
PAI merupakan mata pelajaran yang dikaji di sekolah. Termasuk juga di kelas X pada tingkat Sekolah Menengah Atas. Salah satu materi yang diajarkan adalah Ketentuan Berpakaian Sesuai dengan Syariat Islam. Pada materi ini salah satu aspek yang diharapkan adalah siswa dapat meningkatkan pemahamannya pada Ketentuan Berpakaian Sesuai dengan Syariat Islam. Salah satu tekhnik pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa adalah menggunakan metode resitasi dan diskusi. Metode resitasi merupakan metode dimana murid diberi tugas khusus di luar jam pelajaran. Dalam melaksanakan metode ini anak-anak dapat mengerjakan tugasnya tidak hanya di rumah, mungkin di perpustakaan, di laboratoriam, di kebun percobaan dan sebagainya untuk dipertanggungjawabkan kepada guru. (Ahmadi, 1991: 118). Sedangkan metode diskusi adalah bentuk belajar mengajar dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa lain. Diskusi dapat digunakan dengan cara kelompok kelas atau seluruh kelas. Diskusi kelompok akan lebih bermanfaat bagi para setiap kelompok bila melaporkan kegiatannya kepada kelas secara keseluruhan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 2 yaitu 92% siswa kelas X.IPS 3 tuntas belajar. Maka dari itu upaya memaksimalkan emahaman siswa pada ketentuan berpakaian sesuai dengan syariat Islam dengan menerapkan metode resitasi dan diskusi pada siswa kelas X.IPS 3 SMAN 1 Tanjung Palas Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.

Kata Kunci: Ketentuan Berpakaian Sesuai Dengan Syariat Islam, Metode Resitasi Dan Diskusi
Download PDF

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING MELALUI TEKNIK JIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN DI SMK NEGERI 1 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Cut Liswanidar, S.Pd, MM
SMK Negeri 1 Lhokseumawe

ABSTRAK
Upaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam penerapan Model Penyelidikan Berkelompok (Group investigation) adalah 1) guru mempersiapkan format pembagian kelompok dengan memperhatikan keragaman kemampuan akademik siswa, 2) memotivasi siswa untuk lebih aktif lagi dalam melakukan penyelidikan berkelompok dan menumbuhkan tingkat kepercayaan diri siswa untuk menyelidiki, 3) pengalokasian waktu lebih efektif tertuang dalam RPP yang dirancang secara baik dan matang, dan 4) guru dapat menginformasikan kepada siswa cara belajar Model Pembelajaran Penyelidikan Berkelompok (Group Investigation) yang baik sehingga siswa paham dan timbul motivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan baik.
Implementasi model penyelidikan pada pembelajaran PKn ditemukan ada peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh pada setiap siklusnya dengan demikian, hasil belajar PKn kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Lhokseumawe berada di atas target minimal keberhasilan belajar berdasarkan Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Hasil analisis kemampuan berpikir kritis siswa selama tindakan I sampai III menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa meningkat. Pada tindakan I belum terlihat adanya kemampuan berpikir kritis pada siswa, pada tindakan II menunjukkan sedikit peningkatan kemampuan berpikir kritis pada siswa sebanyak 9,1%, kemampuan berpikir kritis siswa pada tindakan III ini mengalami peningkatan sebanyak 63,6%, dan hal ini merupakan suatu kemajuan yang dinilai sangat baik.

Download PDF

PENYELENGGARAAN WORK SHOP IT DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM HAL PENGGUNAAN IT SEBAGAI MEDIA MENGAJAR DI SMKN 1 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh:
ARMIYA, M.M.
SMKN 1 LHOKSEUMAWE

ABSTRAK
Kehadiran dan kecepatan Perkembangan information technology (selanjutnya disebut IT) telah menyebabkan terjadinya proses perubahan dramatis dalam segala aspek kehidupan. Kehadiran IT tidak memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan. Kini guru dalam pemanfaatan kemajuan IT dalam proses pembelajaran dan kegiatan lain dianggap masih gagap teknologi. Dimana pembelajaran interaktif (e-learning) yang juga harus melibatkan guru-guru dalam bidang studi lainnya akan terhambat. Peran pengawas sekolah sangat penting dalam memajukan sekolah, khususnya penguasaan para guru dalam pemanfaatan IT. Berdasarkan hal- hal di atas maka pengawas sekolah yang di sini berperan sebagai peneliti tertarik untuk mengambil judul “PENYELENGGARAAN WORK SHOP IT DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM HAL PENGGUNAAN IT SEBAGAI MEDIA MENGAJAR DI SMKN 1 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2018/2019” Hasil penelitian ini adalah pada siklus pertama ini dilaksanakan 1 kali pertemuan workshop. Pada siklus pertama ini peneliti langsung mengamati peningkatan kompetensi guru dalam menggunakan IT sebagai media mengajar. Meskipun pada siklus 1 ini skor perolehan yang dicapai adalah 624 yang masih kurang dari skor harapan, namun dari hasil penelitian di siklus yang pertama ini peneliti sudah menemukan hasil yang positif. Hal ini terbukti dengan antusias yang ditunjukkan guru dalam mengikuti workshop. Siklus kedua ini adalah sebagai refleksi dari siklus yang pertama. Pada siklus kedua ini diharapkan bahwa workshop IT mampu meningkatkan kompetensi guru dalam hal penggunaan IT sebagai media mengajar di SMKN 1 Lhokseumawe tepat sasaran. Dari hasil observasi siklus 2 dinyatakan bahwa ada peningkatan kompetensi guru dalam hal penggunaan IT sebagai media mengajar dari siklus 1 ke siklus 2, Skor perolehan pada siklus 2 ini meningkat menjadi 845. Skor tersebut sudah melebihi skor harapan yang ditentukan yaitu 648. Kemudian pada siklus 3 meningkat lagi menjadi 864. Maka pelaksanaan workshop IT dalam meningkatkan kompetensi guru dalam hal penggunaan IT sebagai media mengajar di SMKN 1 Lhokseumawe tepat sasaran.

Kata kunci: Penyelenggaraan Work Shop IT, Kompetensi Guru dalam Hal Penggunaan IT Sebagai Media Mengajar.
Download PDF

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN KONSELING TRAIT AND FACTOR BAGI SISWA DENGAN PRESTASI 10 RENDAH YANG ADA DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 LHOKSEUMAWE PADA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Dra. MUNDIAH
SMK NEGERI 1 LHOKSEUMAWE

ABSTRAK
Permasalahan seputar prestasi belajar siswa yang ada di dalam setiap kelas pada dasarnya merupakan permasalahan yang harus ditangani bersama. Rendahnya prestasi belajar siswa merupakan salah permasalahan yang mendasar dalam setiap kelas. Di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Lhokseumawe terdapat kecenderungan yang tetap pada siswa yang mempunyai prestasi belajar yang rendah. Sehingga tidak heran apabila kelompok 10 rendah kelas selalu diduduki oleh beberapa siswa tertentu saja. Hal ini menimbulkan kesenjangan dalam kelas apabila dibiarkan secara berlarut-larut. Bimbingan konseling juga bertanggung jawab terhadap kondisi ini. Untuk itu guru bimbingan konseling mencoba menerapkan model bimbingan konseling dengan trait and factor dalam rangka mengatasi permasalahan ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan konseling Trait and Factor dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan prestasi 10 rendah yang ada di Kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Lhokseumawe pada tahun pelajaran 2017/2018.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi: data dokumentasi dari arsip prstasi belajar siswa, dan hasil observasi langsung pada siswa yang menjadi klien dalam bimbingan konseling ini. Focus penelitian in adalah 10 siswa yang mempunyai prestasi 10 rendah kelas. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif interaktif menurut teori HB. Sutopo.
Hasil penelitian ini adalah 1) Pelaksanaan proses bimbingan konseling yang dilakukan dengan model trait and factor yang ada pada siswa dengan prestasi 10 rendah yang ada di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Lhokseumawe pada tahun pelajaran 2017/2018 ini mampu memberikan perubahan prestasi belajar beberapa siswanya. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan rata-rata nilai dalam ujian yang ada pada semester I tahun pelajaran 2017/2018 baik ujian mid semester maupun ujian akhir semester. Selain itu juga terdapat peningkatan peringkat kelas dari beberapa siswa setelah dilakukan proses bimbingan konseling dengan menerapkan model trait and factor. 2) Proses bimbingan konseling yang dilakukan dengan model trait and factor yang diterapkan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan prestasi 10 rendah yang ada di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Lhokseumawe pada tahun pelajaran 2017/2018 belum dapat dilaksanakan secara sempurna. Hal ini dikarenakan dari hasil pelaksanaan proses bimbingan konseling ini belum menunjukkan perubahan yang cukup berarti dari sebagian besar siswa yang diberikan konseling.

Download PDF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TYPE STAD DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI PEMISAHAN CAMPURAN (FILTRASI) DI KELAS VII A SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Elseria Sitorus, S.Pd
SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI

ABSTRAK
Pada Kelas VII A SMP Negeri 10 Kota Jambi tedapat masalah pembelajaran pada mata pelajaran IPA khususnya materi Pemisahan Campuran (Filtrasi). Pada siswa Kelas VII A SMP Negeri 10 Kota Jambi banyak siswa yang belum memahami betul terhadap materi yang disampaikan guru IPA. Rendahnya pemahaman siswa terhadap Pemisahan Campuran (Filtrasi) disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru lebih banyak berceramah, sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran dan sulit untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam. Hal ini berdampak kemampuan siswa dalam Memahami Pemisahan Campuran (Filtrasi). Oleh karena itu penelitian ini mengambil judul “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning type STAD dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Memahami Pemisahan Campuran (Filtrasi) di Kelas VII A SMP Negeri 10 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2017/2018” Model Pembelajaran Cooperative Learning type STAD dengan Pendekatan Kontekstual merupakan metode mengajar yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal dengan menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas. Perbandingan hasil penelitian yaitu pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas belajar hanya 11 siswa atau 35%, kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi 21 siswa atau 67%, dan meningkat lagi pada siklus 2 menjadi 28 siswa atau 90%. Dari perbandingan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa, dengan konsep 4x pertemuan maka Model Pembelajaran Cooperative Learning type STAD dengan Pendekatan Kontekstual berdampak positif bagi proses peningkatan kemampuan siswa dalam Memahami Pemisahan Campuran (Filtrasi).

Kata Kunci: Model Pembelajaran Cooperative Learning type STAD, Pendekatan Kontekstual, Kemampuan Siswa Dalam Memahami Pemisahan Campuran (Filtrasi)
Download PDF

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION KELAS IX G SMPN 19 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Rosmawati, S.Pd
SMPN 19 KOTA JAMBI

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk pemahaman siswa siswa kelas IX G SMPN 19 Kota Jambi tahun pelajaran 2017/2018 melalui penerapan model group investigation. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan tes tertulis.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan model group investigation dapat meningkatkan pembelajaran siswa. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan tes tertulis yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklusnya. Pada saat pra siklus, ketuntasan siswa hanya 29%, setelah dilaksanakan siklus I dengan model group investigation persentase ketuntasan pemahaman siswa sebesar 66% kemudian pada tindakan siklus II, ketuntasan pemahaman siswa mencapai 89%.
Penerapan model group investigation juga dapat meningkatkan indikator pemahaman siswa kelas IX G SMPN 19 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2017/2018. Indikator pemahaman siswa terdiri dari kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada siklus I indikator pemahaman siswa memperoleh skor akhir 62%, artinya indikator peningkatan pembelajaran siswa berada pada kriteria baik. Pada siklus II skor akhir indikator pemahaman siswa mencapai 89% sehingga berada pada kriteria sangat baik.

Kata Kunci: Group Investigation, Pemahaman Siswa
Download PDF

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VIII G SMPN 19 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Seniwati, S.Pd
SMPN 19 KOTA JAMBI

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk hasil belajar siswa kelas VIII G SMPN 19 Kota Jambi tahun pelajaran 2017/2018 melalui penerapan metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan tes tertulis.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan pembelajaran siswa. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan tes tertulis yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklusnya. Pada saat pra siklus, ketuntasan siswa hanya 35%, setelah dilaksanakan siklus I dengan model eksperimen persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 61% kemudian pada tindakan siklus II, ketuntasan hasil belajar mencapai 90%.
Penerapan metode eksperimen juga dapat meningkatkan indikator hasil belajar siswa kelas VIII G SMPN 19 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2017/2018. Indikator hasil belajar siswa terdiri dari kognitif, afektif dan psikomotor. Pada siklus I indikator hasil belajar siswa memperoleh skor akhir 65%, artinya indikator peningkatan pembelajaran siswa berada pada kriteria baik. Pada siklus II skor akhir indikator hasil belajar siswa mencapai 90% sehingga berada pada kriteria sangat baik.

Kata Kunci: Eksperimen, Hasil Belajar
Download PDF

Pencarian Berdasarkan Kata Kunci
https://publikasijurnalilmiah com/contoh-jurnal-penelitian-tindakan-kelas/contoh jurnal PTKartikel ptk kemampuan matematisjudul jurrnal cendikia ptk ilmiah indonesia

2 pemikiran pada “CONTOH JURNAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS”

Tinggalkan komentar