Dalam kompetensi pedagogik, satu diantara pointnya ialah seorang guru harus kuasai teori belajar dan beberapa prinsip pembelajaran yang mendidik. Penguasaan meliputi kompetensi guru dalam mengimplementasikan bermacam pendekatan, strategi, sistem, dan teknik evaluasi yang mendidik secara inovatif dalam mata pelajaran yang diampu. Pendekatan, taktik, metode dan tehnik pembelajaran tidak demikian saja diaplikasikan pada suatu pembelajaran.Semuanya tentu saja dilandasi oleh teori belajar yang diyakini mereka.Teori belajar tampak dari definisi belajar yang diutarakan oleh beberapa pakar.
Dalam sistem evaluasi jarak jauh (distance learning) ialah metode edukasi di mana kegiatan edukasi dikerjakan secara terpisah dari kegiatan belajar. Sebagian besar karena pelajar berada tinggal jauh atau terpisah dari lokasi instansi pengajaran. Beberapa karena alasan repot hingga murid yang tinggalnya dekat dari lokasi instansi pengajaran tidak bisa ikuti proses pembelajaran di Instansi itu.
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, tidak mudah bagi guru dan siswa untuk memberikan pengetahuan dan memahami materi hanya lewat online saja, guru juga membutuhkan tatap muka dengan siswa agar guru bisa melihat sikap siswa secara langsung. Oleh karenanya, karena pembelaran Bahasa Indonesia secara daring perlu banyak koreksi maka metode blended learning menjadi alternatif baru dalam dunia Pendidikan.
Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode pengajaran yang Blended learning bukan hal yang asing lagi di dunia pendidikan saat ini. Saat sebelum wabah Covid-19 kita sebetulnya telah diperkenalkan dengan blended learning. Dalam kata lain Blended learning memberikan peluang yang bagus untuk transisi ke elearning. Menyebarnya virus COVID-19 jadi pemercepatan praktek pembelajaran jarak jauh di Indonesia. Karena ada pembatasan sosial, pelajar diwajibkan untuk belajar dari rumah dengan manfaatkan mekanisme e-learning. blended learning yakni mekanisme evaluasi dengan menyatukan evaluasi bertemu muka dan online Sistem ini benar-benar efektif untuk meningkatkan efisiensi kelas dan memungkinkannya peningkatan diskusi atau mengevaluasi informasi di luar ruangan kelas.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa di sekolah, sebelum guru menerapkan model blended learning, masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal yakni 75, rata-rata dari siswa baru mencapai nilai belajar 70. Selain masih rendahnya ketuntasan belajar, hal ini terlihat dari kurangnya persiapan siswa ketika pembelajaran daring di laksanakan.
Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis hendak menguraikan tulisan dalam bentuk makalah yang berjudul “Implementasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan Media Google Classroom Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Kritik sastra dan Esai“
Sangat membantu. terimakasih