PTK Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PAI BP 2022)

Yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah penggunaan model Kolaboratif daring Pada Pembelajaran PAI BP Materi mari membaca surah Al Ma’un dapat meningkatkan hasil belajar siswa? Berangkat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis dampak penggunaan Model Kolaboratif daring Pada Pembelajaran PAI BP Materi mari membaca surah Al Ma’un terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Sumber data berasal dari siswa kelas V yang berjumlah 37 siswa. Tehnik penghimpunan data lewat hasil test formatif yang dilakukan. Pada dasarnya penelitian ini dilaksanakan lewat empat tahap pada proses pengkajian berdaur (PTK) yakni mencakup : rencana (rencana), penerapan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).

Analisa data dilaksanakan dengan memakai analisis kualitatif serta kuantitatif, setelah itu dikonsultasikan dengan persyaratan keberhasilan untuk mengetahui tuntas dan tidaknya belajar. Berdasar hasil test formatif dari siklus pertama dan ke-2 didapat ketuntasan belajar pelajar yang bertambah.

Dari siklus awal hanya ada 17 siswa dari 37 siswa atau 45,95% yang tuntas, kemudian meningkat pada siklus pertama menjadi 25 siswa dari 37 siswa atau 67,57%, dan pada siklus kedua mencapai ketuntasan 100% yaitu ada 37 siswa yang tuntas dari 37 siswa. Berdasarkan hasil analisis data dapat diperoleh kesimpulan dari pengkajian ini, meliputi : (1) Penggunaan Model Kolaboratif daring Pada Pembelajaran PAI Materi mari membaca surah Al Ma’un mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.


Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar PAI Materi Mari Membaca Surah Al Ma’un Melalui Penerapan Metode Kolaboratif Daring Siswa Kelas V Semester 2 Tahun Ajaran 2020/2021

DOWNLOAD PTK

Latar Belakang PTK

Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi edukatif yang penuh makna tanpa kehampaan. Dalam aktivitas pembelajaran itu ditanamkan beberapa norma di dalam tiap peserta didik sebagai perbekalan hidup di masa datang.
Kegiatan pembelajaran adalah suatu keadaan yang tersengaja diciptakan oleh guru untuk membelajarkan peserta didik. Proses pembelajaran sebagai kombinasi dua unsur manusia yang sama-sama melengkapi dengan manfaatkan bahan pelajaran sebagai medianya untuk berperanan dengan maksimal hingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan bisa terwujud.

Dalam usaha menaikkan kualitas pendidikan, sekolah harus bisa gerakkan semua komponen sebagai sub-sistem pada suatu mekanisme kualitas pengajaran. Di era pademi covid-19 seperti saat ini, guru dituntut untuk menguasai perkembangan teknologi yang ada agar kegiatan pembelajaran tetap berlangsung. Kepenguasaan kemajuan tehnologi diharap supaya pendidik bisa mengaplikasikannya dalam ranah pendidikan hingga motivasi belajar murid jadi lebih baik dan efisien.

Sebagai seorang guru, peneliti telah usaha menciptakan proses pembelajaran yang bisa mengantarkan peserta didik pada tujuan. Peneliti sudah berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang dapat mengantarkan peserta didik pada tujuan penelitian sudah berusaha menciptakan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan bagi peserta didik. Peneliti juga sangat menyadari bahwa proses pembelajaran apalagi dilaksanakan secara jarak jauh yang tidak menyenangkan bagi peserta didik akan menyebabkan proses pembelajaran tidak harmonis yang sekaligus menjadi kendala tercapainya tujuan pembelajaran.

CONTOH PTK

Namun usaha penelitian dalam mengelola kegiatan pembelajaran selama ini hasilnya belum sesuai dengan harapan peneliti. Karena melalui pelajaran belum berhasil dikuasai secara optimal oleh siswa. Sebab keberhasilan kegiatan pembelajaran ditunjukan dengan dikuasainya materi pembelajaran oleh siswa. Tercapainya tujuan pembelajaran tersebut dapat diukur melalui tes hasil belajar. Penemuan di atas lapangan tempat peneliti bekerja memperlihatkan ada ketimpangan di antara harapan dan realita.

Pada studi awal untuk pembelajaran PAI materi mari membaca surah Al Ma’un submateri mari membaca surah Al Ma’un menunjukkan tingkat penguasaan siswa kurang optimal. Pada studi awal melalui tes formatif Pembelajaran PAI materi mari membaca surah Al Ma’un menunjukan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yaitu dari 37 siswa kelas Va baru 17 siswa atau 45,95% yang mencapai tingkat penguasaan materi yang ditunjukkan dengan perolehan nilai KKM 75 atau lebih.

Apabila ini dibiarkan, akan berdampak kurang baik bagi proses dan hasil belajar siswa selanjutnya. Sadar akan keadaaan tersebut, peneliti mencoba melakukan upaya perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Berdasar uraian itu, peneliti mengetahui betapa pentingnya identifikasi itu dan refleksi diri, hingga kita mengetahui beberapa kekurangan sejauh ini.

Hakekat pelajaran PAI sebagai produk dan proses. Berdasarkan hakekat tersebut dalam proses pembelajaran dituntut agar hasil belajar siswa dapat memenuhi hakekat tersebut, sebagai produk diharapkan setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa memahami pengetahuan tentang fakta-fakta, konsep-konsep dan pengertian yang ada pada pembelajaran PAI. Sebagai proses setelah pembelajaran selesai siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang diperlukan untuk mencapai pengetahuan itu.

Peneliti telah berusaha dengan segenap kemampuan yang peneliti miliki untuk mengelola kegiatan pembelajaran PAI dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ketika proses pembelajaran berlangsung peneliti telah menyampaikan konsep-konsep dengan begitu jelas dengan tahapan-tahapan yang sistematis. Dengan penuh semangat peneliti menjelaskan materi dengan contoh-contoh yang peneliti tulis melalui group whatsapp. Anak-anak dengantenang mendengarkan penjelasan guru. Mereka pun tampak sungguh-sungguh mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan secara daring, sampai proses pembelajaran selesai tidak satupun anak-anak bertanya. Peneliti sudah yakin bahwa anak-anak telah memahami materi yang peneliti sampaikan.
Seterusnya peneliti berunding dengan supervisor untuk mengidentifikasi beberapa kekurangan dari pembelajaran yang sudah peneliti kerjakan sejauh ini. Hasil dialog tersingkap adanya permasalahan seperti berikut :

  1. Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran rendah.
  2. Pelajar tidak tertarik sama sistem yang dipakai guru.
    Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan identifikasi masalah ditemukan beberapa faktor penyebab mengapa minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI rendah, hal tersebut menyebabkan siswa sulit dalam memahami Pembelajaran PAI materi mari membaca surah Al Ma’un. Faktor penyebabnya adalah sebagai berikut :
  3. Topik atau materi pelajaran yang diberi guru kurang menarik dipelajari pelajar.
  4. Sistem yang dipakai guru dalam memberikan materi kurang bervariatif.
  5. Keterbatasan waktu yang dibatasi akibat pandemi.
  6. Guru kurang memberi penguatan atau sanjungan atas prestasi akademis dan tingkah laku sosial mereka.
    Dengan memperhatikan akar masalah tersebut di atas, atas saran supervisor, saya memilih alternatif pemecahan masalah melalui penerapan metode kolaborati daring dengan harapan:
  7. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang nyata tentang materi mari membaca surah Al Ma’un.
  8. Siswa memperoleh pengalaman belajarnya sendiri tentang materi mari membaca surah Al Ma’un.

Satu pemikiran pada “PTK Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PAI BP 2022)”

Tinggalkan komentar