Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini, sangat meresahkan banyak negara-negara di seluruh dunia. Pandemi ini disebabkan karena Novel Coronavirus (SARS-Cov-2) yang pertama kalinya diketemukan di Wuhan, China (Sheng, 2020). Virus ini benar-benar beresiko karena bisa menyebarkan ke setiap orang dan penyebarannya cuman memerlukan waktu yang benar-benar singkat (World Health Organization, 2020). Pemerintah sudah usaha keras untuk mengatasi penyebaran Covid-19 dengan mengaplikasikan beberapa peraturan (Team Kerja Kementerian Dalam Negeri, 2013). Pemerintahan dalam sektor pengajaran keluarkan surat selebaran berkenaan dasar penerapan pembelajaran yang dikerjakan di dalam rumah (Learning from Home) (Kemendikbud, 2020).
Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di masa pandemi covid 19 menuntut adanya kompetensi/ kemampuan dalam menyelenggarakan kegiatan belajar berbasis e-learning yang harus dimiliki oleh guru. Kemampuan guru dalam menguasai platform media sosial menjadi kompetensi yang sangat penting sekali untuk dimiliki. Karena selama masa pandemi covid 19 ini kegiatan belajar mengajar harus diselenggarakan secara daring, dengan memanfaatkan platform media sosial seperti google classroom, zoom, whatsapp, dan masih banyak yang lainnya.
Pemahaman anak didik atas materi yang disampaikan oleh guru, juga sangat berkaitan erat dengan dengan kemampuan guru dalam memanfaatkan segala fitur-fitur pendukung pada platform yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, terlebih lagi pada masa pandemi covid 19 ini. Namaun tidak semua guru mampu menggunakan platform media sosial yang sering kali dijadikan sebagai kelas virtual di masa pandemi covid 19 ini. Sepertihalnya guru di SD. Banyak didapati guru yang belum dapat secara maksimal memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat pada platform media sosial. Hal ini terlihat saat peneliti memantau jalannya kegiatan belajar mengajar secara daring yang diselenggarakan oleh guru. Banyak diantara guru SD yang hanya menggunakan platform media sosial sebatas yang mereka ketahui dalam pengoprasiannya. Penggunaan platform dalam kegiatan belajar mengajar daring, juga harus mempertimbangkan kemampuan, kondisi, materi pelajaran, dan karakteristik anak didik. Guru harus pandai dalam memilih dan memilah platform yang akan digunakan dalam menyelanggarakan kegiatan belajar mengajar.
Berpijak pada latar belakang masalah di atas, peneliti berusaha mengatasi permasalahan yang dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran di masa pandemi covid 19 ini, maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian tindakan sekolah dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru SDN 005 Sepaku Dalam Menggunakan Platform Media Sosial Pada Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis E-learning Melalui Pendampingan Berkelanjutan Di Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021”.
Setelah dilakukannya tindakan, didapatkan hasil pada siklus 1, terdapat peningkatan kemapuan guru dalam menggunakan platform media social khususnya google classroom dan form pada kegiatan belajar mengajar berbasis e-learning guru-guru di SD yang cukup signifikan. Nilai rata-rata guru meningkat hingga mencapai 80,67, nilai terendah mencapai 76. Sedangkan nilai tertinggi 88.
Sedangkan pada tahap siklus II menunjukkan bahwa, hasil peningkatan kemapuan guru dalam menggunakan platform media social khususnya google classroom dan form pada kegiatan belajar mengajar berbasis e-learning guru-guru di SD semakin maksimal, Nilai rata-rata guru meningkat hingga mencapai 85, nilai terendah mencapai 79. Sedangkan nilai tertinggi 92.
Kata Kunci: Platform Media Pembelajaran Daring, Pendampingan Berkelanjutan, Guru SD. Google classroom dan form.
Dengan hadirnya PTS untuk meningkatkan kemampuan guru yang berbasis E-LEARNING sungguh sangat membantu bagi teman – teman para guru di tengah pendidikan yang aga tersendat dengan adanya wabah yang mendunia yaitu COVID 19, sehingga pembelajaran terlaksana walaupun tidak semaksimal sebelumnya.
terimakaish
SAYA SANGAT BUTUH BANTUAN JASA TIM PENYUSUN PTK UNTUK KEPERLUAN KENAIKAN PANGKAT