Volume 4 Nomor 3, Maret 2022
ISSN: 2654-2536
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PADA MASA PANDEMI
Oleh:
Nuraini
SD Negeri 003 Seri Kuala Lobam
Email: nuraini.wanda@gmail.com
ABSTRAK
Tiap proses tentu selalu mencakup tiga kegiatan khusus yaitu rencana, penerapan, dan penilaian. Demikian juga yang terjadi dengan proses belajar mengajar di sekolah. Seorang guru diwajibkan lakukan rencana, penerapan dan penilaian pembelajaran dan aktivitas tindak lanjut.
Proses rencana pembelajaran yang perlu dilaksanakan oleh seorang guru mencakup aktivitas khusus seperti berikut: 1) membuat program tahunan, 2) membuat silabus, 3) membuat program semester, 4) Membuat gagasan penerapan pembelajaran, dan 5) membuat program penilaian/penilaian.
Dari ke-5 elemen tertera di atas, silabus dan RPP sebagai penyiapan paling minimal seorang guru saat akan mengajarkan. Berdasarkan kepada hasil analisis di awal mulai mewabah penyakit menular yang diberi nama Corona Virus Disease (Covid-19) akhir Maret atau awalnya bulan April tahun pelajaran 2020/2021 di SD Negeri 003 Seri Kuala Lobam, ada permasalahan rendahnya bahkan ada tidak menyusun perencanaan pembelajaran terutamanya penyusunan silabus dan RPP dan agenda evaluasi belajar dari rumah (BDR) yang dikerjakan periode keadaan wabah Covid-19 ini.
Untuk meneliti lemahnya performa guru dalam soal itu, dilaksanakanlah riset untuk menyaksikan sejauhmana cara supervisi akademik kepala sekolah bisa tingkatkan kapabilitas guru dalam penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dan dengan dilakukan supervisi sehingga tiap guru sudah memilik dan suadah sanggup membuat perangkat perangkat yang terkait dengan penyiapan pembelajaran yang hendak dikerjakan baik di periode pandemi atau periode mendatang.
Kata kunci: kompetensi guru, supervisi akademik, kondisi pandemi
Download PDF
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS XI
Oleh:
Saptoko Agus W.
SMK Negeri 2 Penajam Paser Utara
Email: wicahyo66@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar PKn kelas XI SMK Negeri 2 Penajam Paser Utara melalui penerapan metode Student Team Achievement Division (STAD). Diharapkan setelah penellitian tindakan ini adanya peningkatan motivasi dan prestasi belajar PKn siswa kelas XI SMK Negeri 2 Penajam Paser Utara.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek yang diambil peneliti adalah siswa kelas XI SMK Negeri 2 Penajam Paser Utara yang motivasi dan prestasi belajar PKn-nya masih rendah. Metode penghimpunan data yang dipakai dalam riset ini ialah pengamatan, test dan dokumentasi. Untuk menganalisa data hasil dari pengamatan dipakai tehnik analitis deskriptif. Dalam tehnik menganalisa data hasil belajar dipakai tehnik statistik deskriptif.
Hasil riset memperlihatkan jika, (1) implementasi sistem STAD pada pembelajaran PKn bisa tingkatkan motivasi belajar, (2) implementasi sistem STAD pada pembelajaran PKn bisa tingkatkan prestasi belajar pelajar. Kenaikan motivasi belajar pelajar dilihat dari kenaikan pada tiap pertemuan.
Pada pertemuan pertama 50% siswa yang keaktifan dan kerjasama masih kurang baik berkurang menjadi 10% pada pertemuan ketiga. Pada pertemuan pertama 50% siswa yang keaktifan dan kerjasama baik dan sangat baik mengalami peningkatan menjadi 90% pada pertemuan ketiga.
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata siklus I adalah 8,8 sedangkan nilai rata-rata sebelum tindakan adalah 7,3. Jadi kemampuan prestasi belajar mengalami peningkatan dan tercapainya taraf ketuntasan belajar, yaitu minimal 7,5.
Kata Kunci: peningkatan, motivasi belajar, prestasi belajar, student team achievement division
Download PDF
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PRAAKSARA, HINDU-BUDDHA, DAN ISLAM MELALUI MODEL STAD PADA SISWA KELAS VII
Oleh:
Setyo Gunarso
SMP Negeri 3 Dongko
Email: gunarsosetyo1@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini didasari karena rendahnya hasil belajar siswa kelas VII B Semester 2 tahun pelajaran 2018/2019. Berdasarkan hasil tes materi kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Praaksara yang diterapkan di kelas VII B, hasilnya sangat mengecewakan. Secara klasikal dari sejumlah 22 siswa yang dinyatakan tuntas atau mendapatkan nilai sama atau di atas KKM hanya 13 siswa atau 59,09% dan 9 siswa atau 40,91% dinyatakan tidak tuntas atau dibawah KKM. Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Bagaimanakah peningkatan hasil belajar IPS materi kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam melalui model STAD pada siswa kelas VII B Semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 di SMP Negeri 3 Dongko? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran objektif peningkatan hasil belajar IPS materi kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam melalui model STAD pada siswa kelas VII B Semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 di SMP Negeri 3 Dongko.
Sistem yang dipakai dalam riset ini ialah sistem riset tindakan kelas. Proses yang dikerjakan berupa siklus yang berjalan dua siklus. Rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti menggunakan desain penelitian tindakan kelas konsep Kemmis dan Taggart, yang dilaksanakan dalam empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model STAD dapat: a) meningkatkan rerata untuk setiap siklus: siklus I (Rerata = 72,27) dan siklus II (Rerata = 78,64), mengalami peningkatan = 6,36 nili; (b) meningkatkan ketuntasan klasikal atau jumlah siswa yang bernilai ≥ 65 (KKM): dari siklus I (72,73%) menjadi siklus II (90,91%). Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui model STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam pada siswa kelas VII B Semester 2 tahun pelajaran 2019/2020 di SMP Negeri 3 Dongko.
Kata Kunci: Hasil belajar, masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam, dan STAD
Download PDF
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PBL) DI SMP NEGERI 1 SERUYAN HILIR TIMUR PADA MATERI HUKUM BACAAN ALIF LAM DALAM Q.S AR-RAHMAN/55: 33 DAN Q.S. AL-MUJADALLAH/58: 1
Oleh:
Nema Ajimah Suja
SMP Negeri 1 Seruyan Hilir Timur
Email: nemaajimahsuja@gmail.com
ABSTRAK
Tugas utama pendidik adalah mendidik dan membimbing peserta didik agar mencapai kompetensi sesuai dengan tujuan. Mendidik merupakan suatu proses yang kompleks, tidak sekedar menyampaikan informasi dan transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik. Banyak aktivitas atau tindakan yang perlu dilaksanakan, terlebih jika diharapkan hasil belajar yang lebih bagus pada semua peserta didik.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di kelas VII SMP Negeri 1 Seruyan Hilir Timur terkait dengan situasi dan kondisi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yaitu, pertama menunjukkan bahwa kurangnya perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat ketika pendidik menjelaskan materi pembelajaran peserta didik lebih asyik dengan aktivitasnya sendiri seperti, bergurau dengan temannya, melamun, ada yang bermain pada saat pembelajaran berlangsung.
Kedua, suasana kegiatan belajar mengajar kurang menarik, hal ini terlihat ketika kegiatan belajar mengajar dengan metode yang jadul dan menjadikan peserta didik jenuh dan bosan saat guru menyampaikan materi. Rendahnya antusias peserta didik dalam melakukan aktivitas pembelajaran menjadikan hasil belajar tidak meningkah bahkan menurun. Oleh karena itu pendidik seharusnya memberikan pembelajaran yang variatif, agar peserta didik semangat dalam belajar. Berkaitan dengan uraian permasalahan diatas mengindikasikan rendahnya hasil belajar siswa kelas VII.
Atas dasar permasalahan ini peneliti ingin mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Project Based Learning (PBL) di SMP Negeri 1 Seruyan Hilir Timur pada Materi Hukum Bacaan Alif Lam dalam Q.S. Ar-Rahman/55: 33 dan Q.S. Al-Mujadallah/58: 1 pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022”.
Hasil penelitian yang didapat memperlihatkan kenaikan jumlah peserta didik yang mencapai ketuntasan minimal di setiap siklus. Pada prasiklus hanya terdapat 16 (59%) peserta didik tuntas KKM. Pada siklus I terdapat 18 (67%) tuntas KKM. Pada siklus II terdapat 21 (78%) peserta didik tuntas KKM.
Data itu menunjukkan terjadi kenaikan dari prasiklus sampai siklus II. Keberhasilan penelitian sesuai dengan indikator keberhasilan didapat saat siklus I dan II, yaitu lebih dari 75% peserta didik tuntas KKM. Pada siklus I nilai rata-rata peserta didik adalah 72 atau di atas nilai KKM. Pada siklus II nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi 79.Ini memperlihatkan jika nilai rerata posttest peserta didik setiap siklus alami peningkatan.
Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Project Based Learning (PBL) berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Seruyan Hilir Timur.
Kata kunci: Project Based Learning (pbl), materi hukum bacaan alif lam dalam q.s. ar-rahman/55: 33 dan q.s. al-mujadallah/58: 1, hasil belajar
Download PDF
IMPLEMENTASI MODEL BERMAIN DENGAN MEDIA BANTU DALAM UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN GERAK DASAR LOMPAT DAN LONCAT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Oleh:
Sutantio
SD Negeri 16 Sepinggan
Email: sutantio.angkasa@gmail.com
ABSTRAK
Kemampuan bergerak di pembelajaran Penjaskes sebagai satu hal yang perlu dikuasai, tetapi ini dirasakan paling susah oleh pelajar, bahkan juga menurut Saidiharjo mendefinisikan jika pembelajaran ialah proses intraksi peserta didik dengan pengajar dan sumber belajar ke lingkungan belajar.
Penerapan metode bermain dan media bantu dalam proses belajar mengajar Penjaskes merupakan salah satu upaya memecahkan masalah dan kesulitan yang dihadapi siswa dalam meningkatkan kemampuan bergerak lompat dan loncat.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa bergerak lompat dan loncat melalui penggunaan metode bermain dan media bantu pada siswa kelas V SD Negeri 16 Sepinggan tahun pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 16 Sepinggan dengan subyek penelitian adalah siswa kelas V, berjumlah 6 orang. Dengan rincian laki-laki berjumlah 4 orang dan perempuan berjumlah 2 orang.
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui dua siklus. Setiap siklus terdiri atas dua pertemuan, dimana pertemuan pertama merupakan tindakan penelitian dan pertemuan kedua adalah evaluasi dari hasil tindakan. Sebelum siklus I dilaksanakan telah diadakan observasi tentang aktifitas siswa dan ketuntasan belajar berkaitan dengan aspek bergerak lompat dan loncat pada pelajaran Penjaskes.
Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tentang metode bermain dan media bantu dalam meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran Penjaskes setelah dilaksanakan 2 siklus kegiatan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
Hasil kemampuan siswa dalam pembelajaran Penjaskes meningkat dari 50% sebelum dilaksanakan penelitian menjadi 68,75% pada siklus pertama. Pada siklus kedua mengalami peningkatan yang signifikan menjadi 100% siswa dikategorikan mampu menyerap pembelajaran.
Ketuntasan belajar siswa meningkat dari ketuntasan belajar 50% sebelum diadakan penelitian tindakan menjadi 68,75% di siklus pertama dan pada siklus kedua mencapai 100% ketuntasan belajar siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan, penggunaan metode bermain dan media bantu dalam pembelajaran Penjaskes dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan semua siswa dalam proses belajar mengajar.
Kata kunci: media bermain dan media bantu, penguasaan gerak dasar lompat dan loncat
Download PDF
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU DAN KINERJA GURU PADA SD NEGERI 003 TAMBELAN KABUPATEN BINTAN
Oleh:
Syafarin
SD Negeri 003 Tambelan
Email: syafarinnoer4@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara kedisiplinan guru dengan kinerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan SD Negeri 003 Tambelan tahun 2022. Berdasarkan uraian yang telah peneliti paparkan pada analisa kedisiplinan guru dalam upaya meningkatkan kinerja guru maka dapat disimpulkan, sebagai berikut:
(a) Taat dan patuh pada ketetapan bersama yang mencakup: tiba tepat ketika waktunya, ikuti beberapa kegiatan sekolah dan lain-lain, melakukan evaluasi tepat waktu, memakai baju dan atribut sama sesuai ketetapan yang berjalan, dan guru membuat perangkat cocok pada waktunya; (b) Kemampuan mengendalikan diri yang mencakup: guru dalam melakukan pekerjaan selalu memprioritaskan etika; (c) Taat pada pekerjaan pokok guru yang mencakup: guru membuat perangkat kerja, mempersiapkan media pembelajaran, mengerjakan penilaian dan pengayaan, dan memberi penilaian sikap dan perilaku pada pelajar; (d) Membuat situasi harmonis pada rekanan kerja dan atasan yang mencakup: guru mempunyai rasa empati pada rekanan kerja dalam atau di luar lingkungan kerja, guru menyelesaikan masalah secara demokrasi dan kekeluargaan; (e) Membuat sikap inovatif dan pengembangan yang mencakup: guru memahami IT, mempunyai wacana modern, mempunyai sikap responsif lingkungan, dan ikuti training penyetaraan profesi; (f) Mempunyai kesetiaan pada pekerjaannya sebagai guru.
Kata kunci: kedisiplinan, kinerja, guru sd negeri 003 tambelan
Download PDF
PEMBELAJARAN DENGAN MATERI VOLUME PRISMA SEGITIGA SERTA TABUNG MODEL KOOPERATIF STAD PADA KELAS V SEKOLAH DASAR
Oleh:
Asraruddin
SD Negeri 004 Tambelan
Email: asrapak9@gmail.com
ABSTRAK
Minimnya pengetahuan mengenai bagaimana mengimplikasikan Matematika di kehidupan setiap hari, minimnya persiapan pelajar untuk ikuti pelajaran Matematika dan minimnya kekuatan Matematika guru, jadi masalah dalam evaluasi Matematika. Arah penulisan makalah ini untuk menggambarkan keadaan, wujud RPP dan skenario evaluasi Matematika di kelas V SD Negeri 004 Tambelan, dengan mengaplikasikan mode evaluasi STAD, dengan tingkatan seperti berikut:
(1) Guru membuat barisan, anggotanya empat orang secara heterogen. (2) Guru menyuguhkan pelajaran. (3) Guru memberikan pekerjaan pada barisan untuk ditangani oleh anggota-anggota barisan. (4) Peserta didik yang dapat kerjakan masalah, menerangkan ke anggota barisan yang lain hingga semua anggota dalam barisan itu pahami. (5) Guru memberikan kuis ke semua peserta didik. Di saat menjawab kuis jangan sama-sama menolong. (6) Guru memberi penghargaan ke barisan yang mempunyai nilai/point. (7) Guru memberi penilaian. (8) Penutup.
Bisa diambil kesimpulan jika dengan diaplikasikannya mode evaluasi koopratif STAD, bisa membuat pelajar aktif dalam evaluasi.
Kata kunci: pembelajaran, model kooperatif stad, volume prisma segitiga dan tabung
Download PDF
MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI GEJALA ALAM DI INDONESIA MEMAKAI MODEL CTL SISWA KELAS V
Oleh:
Nurseha
SD Negeri 006 Gunung Kijang
Email: nursehaa2019@gmail.com
ABSTRAK
Minimnya pengetahuan mengenai bagaimana mengimplikasikan mata pelajaran IPS di kehidupan setiap hari, hingga banyak pelajar yang kurang pahami dan capai nilai yang relatif rendah. Arah penulisan riset ini untuk ketahui deskripsi obyektif mengenai kenaikan hasil belajar mata pelajaran IPS materi tanda-tanda alam di Indonesia pada pelajar kelas V SD Negeri 006 Gunung Kijang.
Wujud RPP dan skenario evaluasi IPS dengan mengaplikasikan mode evaluasi CTL, dengan tingkatan seperti berikut: (1) Guru ajak pelajar memperhatikan peta Indonesia dan peta Asia Tenggara. (2) Guru mengikutsertakan peserta didik dengan aktif dalam tiap aktivitas evaluasi. (3) Guru menerangkan pelajaran mengenai tanda-tanda alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga. (4) Peserta didik yang dapat kerjakan masalah, menerangkan ke anggota barisan yang lain hingga semua anggota dalam barisan itu pahami. (5) Guru menanyakan jawab mengenai beberapa ciri tanda-tanda alam Indonesia dengan beberapa negara di Asia Tenggara. (6) Guru menanyakan mengenai beberapa hal yang belum dijumpai oleh pelajar. (7) Guru memberi penilaian. (8) Penutup pelajaran.
Bisa diambil kesimpulan jika dengan diaplikasikannya mode evaluasi CTL bisa membuat pelajar aktif dalam evaluasi.
Kata kunci: gejala alam di indonesia, hasil belajar, metode ctl
Download PDF
STUDI EVALUASI SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM KIMIA SMA NEGERI 5 BENGKULU SELATAN
Oleh:
Marlan
SMA Negeri 5 Bengkulu Selatan
Email: marlan.sahory@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sarana dan prasarana laboratorium kimia SMA Negeri 5 Bengkulu Selatan, yang meliputi ruang laboratorium, perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, bahan habis pakai, dan perlengkapan lain. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini proses evaluasi sarana dan prasarana laboratorium kimia dilakukan dengan cara melakukan observasi ke laboratorium kimia SMA Negeri 5 Bengkulu Selatan dan melihat kondisi yang nyata dengan berpedoman pada standar sarana dan prasarana laboratorium kimia SMA berdasarkan permendiknas nomor 24 tahun 2007. Kemudian melakukan wawancara dengan kepala laboratorium kimia dan melihat dokumen-dokumen administrasi pendukung yang ada di dalam laboratorium kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang laboratorium kimia SMA Negeri 5 Bengkulu Selatan sudah dijadikan sebagai tempat kegiatan percobaan atau praktikum, perabot laboratorium memperoleh skor 78,12 % dengan kategori sangat sesuai, peralatan pendidikan memperoleh skor 75,71 % dengan kategori sesuai, media pendidikan sudah memperoleh skor 100 % dengan kategori sangat sesuai, bahan habis pakai memperoleh skor 80,24 % dengan kategori sangat sesuai, perlengkapan lain memperoleh skor 50 % dengan kategori kurang sesuai. Masih ada kesenjangan antara sarana dan prasarana laboratorium kimia SMA Negeri 5 Bengkulu Selatan dengan standar sarana dan prasarana laboratorium kimia. Solusi yang dapat dilakukan dengan adanya kesenjangan ini adalah dengan pemenuhan sarana dan prasarana melalui penganggaran pengadaan kebutuhan sarana dan prasarana laboratorium kimia SMA Negeri 5 Bengkulu Selatan.
Kata Kunci: Sarana dan Prasarana Laboratorium Kimia
Download PDF
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI SEKOLAH DASAR
Oleh:
Zubaidah
SD Negeri 002 Tarempa
Email: zubaidah02@gmail.com
ABSTRAK
Kurang optimalnya pembelajaran Matematika di SD Negeri 002 Tarempa dapat dilihat dari data pencapaian hasil belajar mata pelajaran Matematika pada siswa kelas III semester 2 tahun pelajaran 2021/2022, yang secara rata-rata menunjukkan hasil di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70, dari 18 siswa hanya 5 siswa yang tuntas dan 13 siswa yang tidak tuntas.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah model pembelajaran Matematika Realistik dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas III SD Negeri 002 Tarempa tahun pelajaran 2021/2022?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Matematika Realistik dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas III SD Negeri 002 Tarempa tahun pelajaran 2021/2022.
Sistem yang dipakai dalam riset ini ialah riset tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, tiap siklus mempunyai 4 tahapan yaitu; rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi. Data riset didapat lewat pengamatan, interviu, test, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika Realistik dapat meningkatkan hasil belajar Matematika, berdasarkan hasil yang terus meningkat dari prasiklus nilai rata-rata siswa sebesar 56,7 dengan persentase ketuntantasan sebesar 27,8%, dan pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 70,6 dengan persentase ketuntantasan sebesar 72,2%. Begitu juga pada siklus II nilai rata-rata siswa sebesar 79,4, dengan persentase ketuntantasan sebesar 88,9%.
Kata kunci: peningkatan, hasil belajar, matematika realistik
Download PDF
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKN MATERI MENJAGA KEUTUHAN NKRI METODE BERMAIN PERAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS VI
Oleh:
Farida Rosmala
SD Negeri 005 Gunung Kijang
Email: faridaros25@gmail.com
ABSTRAK
Disamping itu ungkap dampak pertimbangan pragmatisme dalam pengajaran terutamanya dalam sistem evaluasi. Pragmatisme sebagai salah satunya saluran pengajaran yang terlahir di Amerika, memberi jalan keluar atas persoalan pengajaran yang dalam penglihatan mereka tidak dapat dituntaskan filsafat tradisionil. Pragmatisme coba merekonstruksi kembali praktik-praktik pengajaran yang lebih ringkas dan membumi, tidak berbelit-belit dalam ulasan beberapa hal yang memiliki sifat metafisis.
Dalam prakteknya, pragmatisme memberikan penekanan jika dasar pengajaran ialah pengalaman. Pengetahuan yang didapat manusia datang dari pengalaman, tidak dari talenta bawaan. Kebenaran dalam penglihatan pragmatisme ialah berkonsekuensi ringkas. Pengajaran di sekolah menurut pragmatisme ialah tempat untuk peserta didik untuk memperoleh pengalaman seperti pengalaman yang didapat di luar sekolah.
Pengajaran menurut pragmatisme harus juga memerhatikan peralihan-perubahan yang ada pada warga, karena ke sanalah peserta didik akan balik. Evaluasi yang dikasih ke peserta didik tidak mengutamakan materi ajar yang struktural, tetapi pengalaman dan langkah untuk memprosesnya.
Masalah solving dan demokrasi sebagai konsep khusus dalam evaluasi menurut kelompok pragmatisme. Dengan bertopang pada pemecahan permasalahan dan demokratis, peserta didik akan sanggup tangkap dan memproses dan merangkum hasil kisah hidupnya secara baik.
Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran kooperative learning, menjaga keutuhan NKRI
Download PDF
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V
Oleh:
Zairisman
SD Negeri 005 Gunung Kijang
Email: zairisman24@gmail.com
ABSTRAK
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas V SD Negeri 005 Gunung Kijang Kabupaten Bintan masih rendah. Mayoritas pelajar alami kesusahan dalam menentukan topik dan menuliskan kembali cerita dengan ucapannya sendiri.
Factor pemicunya ialah guru tidak memakai media pembelajaran. Guru cuman membacakan text cerita rakyat, selanjutnya memerintah pelajar kerjakan pekerjaan. Maka dari itu, periset berusaha lakukan pembaruan dengan memakai media visual audio. Menyimak dongeng melalui media audio visual lebih memudahkan siswa untuk memahami memahami tokoh, tema, latar, amanat, dan alur cerita.
Hal ini menjadikan media audio visual sebagai media yang efektif untuk meningkatkan keterampilan menyimak dongeng. Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan menjadikan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran dan respon siswa terhadap penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak dongeng semakin lebih baik lagi. Penggunaan media audio visual dapat mengubah perilaku siswa yang awalnya diam, binggung, jarang semangat dalam pembelajaran menjadi lebih aktif, berani bertanya, berani mengungkapkan pendapat, lebih serius belajar dan semangat mengikuti pembelajaran.
Kata kunci: meningkatkan hasil belajar, pelajaran bahasa indonesia, media audio visual
Download PDF
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Oleh:
Feri Syurakhman
SD Negeri 003 Tambelan
Email: ferisyurakhman19@gmail.com
ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode Jigsaw, subjek penulisan adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 003 Tambelan yaitu berjumlah 21 siswa. Sumber data dalam penulisan ini adalah siswa dan guru, bentuk penulisan ini adalah Penulisan Tindakan Kelas (PTK). Teknik untuk mengumpulkan data yang dipakai menggunakan observasi, tes, serta dokumentasi. Teknik uji validitas data menggunakan bentuk trianggulasi sumber dan trianggulasi waktu, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Proses penulisan ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Hasil penulisan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Adapun peningkatan hasil dari pembelajaran bisa kita lihat dari perolehan skor siswa dalam menulis paragraf narasi yang meningkat dari siklus I dan sikuls II. Pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA sebesar 71% atau 15 siswa dan pada siklus II sebesar 86% atau 18 siswa. Hal tersebut telah membuktikan bahwa dengan menggunakan penerapan model Jigsaw bisa meningkatkan hasil belajar para siswa.
Kata kunci: pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, hasil belajar, siswa sekolah dasar
Download PDF
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK TINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD
Oleh:
Salasiah
SD Negeri 003 Tambelan
Email: salasiahpgsd469@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan PTK atau penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang memeliki tujuan guna meningkatkan hasil belajar IPA dengan memakai metode pembelajaran Discovery Learning. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis yang berdaur ulang/siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik yang dipakai guna menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dipakai ialah kualitatif.
Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada peningkatan pada pembelajaran baik aktivitas guru serta siswa maupun hasil belajar para siswa. Dari penelitian tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa meningkat, hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi kategori cukup, pada siklus II hasil belajar siswa sudah baik dan meningkat memenhui kategori baik. Sehingga dikatakan penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 003 Tambelan Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan.
Kata kunci: model discovery learning, hasil belajar
Download PDF
MELALUI METODE DEMONSTRASI DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYAPADA SISWA KELAS V SD
Oleh:
Yulinar
SD Negeri 003 Tambelan
Email: yulinarpgsd@gmail.com
ABSTRAK
Laporan kegiatan yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian berbasis penelitian tidakan kelas (PTK). Dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti, teman sejawat sebagai observer, subjek yang diteliti serta elemen lain pendukung penelitian. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan atau mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi tentang energi dan perubahannya melalui penggunaan metode pembelajaran demonstrasi.
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek adalah peserta didik kelas V SD Negeri 003 Tambelan Kabupaten Bintan dengan jumlah 25 orang, dengan komposisi perempuan sebanyak 12 orang dan laki-laki sebanyak 13 orang. Proses penelitian yang dilakukan melalui dua siklus kegiatan yang berkesinambungan sesuai kaidah PTK yang berlaku. Dalam setiap siklus tahap pembelajaran yang berlangsung di dalamnya melalui tahapan-tahapan tertentu, antara lain: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Pada setia akhir siklus dilakukan tes dengan menggunakan instrumen tes evaluasi yang telah ditentukan dalam perencanaan, dari hasil tes tersebut akan terlihat perolehan hasil angka yang menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan menunjukkan beberapa hal, di antaranya: terdapat peningkatan rata-rata nilai yang jelas dari pembelajaran siklus I ke siklus II yaitu dari rata-rata nilai lebih rendah pada siklus I meningkat menjadi melampaui KKM pada siklus II.
Begitu pula hasil lainnya yang diperoleh dari kegiatan observasi pada perencanaan pembelajaran mengalami peningkatan, pada siklus I menunjukan angka partisipan siswa ada peningkatan dari pembelajaran awal sedangkan pada siklus II menunjukan angka lebih tinggi. Dari aktivitas atau praktek pelaksanaan pembelajaran juga mengalami peningkatan, dari siklus I diperoleh persentase 40% meningkat pada siklus II mencapai 100%.
Dari kegiatan penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang energi dan perubahannya di kelas V SD Negeri 003 Tambelan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, termasuk di dalamnya meningkatkan partisipasi dan aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
Kata kunci: metode demonstrasi, hasil belajar, energi dan perubahannya
Download PDF
PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMP NEGERI 3 SUNGAI DURIAN
Oleh:
Ali Adrianto
SMP Negeri 3 Sungai Durian
Email: aliadrianto04@gmail.com
ABSTRAK
Sebenarnya keterampilan guru dalam mengelola kelas di SMP Negeri 3 Sungai Durian sudah baik namun ada beberapa kendala dan permasalahan guru yang harus diperbaiki agar lembaga pendidikan khususnya SMP Negeri 3 Sungai Durian ini semakin maju, bisa dibanggakan dan terutama siswa-siswanya dapat bersaing secara kompetitif.
Penelitian yang dibuat ini adalah penelitian tindakan sekolah juga disebut (school action research). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Sungai Durian. Penelitian dilakukan pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. Teknik pengumpulan data terdiri dari teknik tek dan non tes.
Pada siklus I peneliti (kepala sekolah) sudah melaksanakan kegiatan supervisi akademik untuk memperbaiki keterampilan guru dalam mengelola kelas di SMP Negeri 3 Sungai Durian. Dilihat dari hasil observasi ada peningkatan skor rata-rata dari prasiklus ke siklus I, dimana hasil skor rata-rata observasi prasiklus hanya mencapai skor 5,2 sementara pada siklus I mencapai 9,04 dapat disimpulkan bahwa keterampilan guru dalam mengelola kelas Baik.
Keterampilan guru dalam mengelola kelas yang dinilai setiap siklus adalah indikator perencanaan pembelajaran, indikator pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang aktif dan efektif dan indikator penilaian pembelajaran.
Adapun indikator ke-2 yakni pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang aktif dan efektif sebenarnya guru SMP Negeri 3 Sungai Durian sudah melaksanakannya, guru di kelas sangat kreatif dalam mengajarkan materi. Guru juga memperhatikan segi psikologis siswa saat mengajar.
Pada indikator ke-1 dan ke-3 inilah guru SMP Negeri 3 Sungai Durian masih agak lemah dalam perencanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran. Akan tetapi setelah peneliti melaksanakan kegiatan supervisi akademik, hal ini mulai dapat diatasi, guru mulai memperhatikan administrasi perencanaan pembelajaran dan guru juga melaksanakan penilaian pembelajaran.
Hasil observasi siklus II mencapai skor 11,5 artinya keterampilan guru dalam mengelola kelas Baik Sekali. Sebanarnya selama ini peneliti sudah beberapa kali melaksanakan kegiatan supervisi akademik tapi tidak dilaporkan dalam bentuk tulisan seperti PTS ini.
Dan kali ini kepala sekolah melalui laporan PTS ini hendak menuliskan bagaimana efektifnya pelaksanaan kegiatan supervisi akademik dalam meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola kelas. Tentu saja indikator dan aspek keterampilan guru dalam mengelola kelas sudah terlebih dulu di bahas bersama sama dengan guru karena berkaitan dengan observasi nantinya.
Hasil ahir penelitian ini adalah kegiatan supervisi akademik dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola kelas SMP Negeri 3 Sungai Durian.
Kata kunci: keterampilan guru, mengelola kelas, kegiatan supervisi akademik
Download PDF
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN GURU MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP NEGERI 2 PULAU LAUT BARAT
Oleh:
Hasan
SMP Negeri 2 Pulau Laut Barat
Email:hasanplb02@gmail.com
ABSTRAK
Guna menggapai tujuan dari pembelajaran yang berkualitas maka meningkatkan kompetensi guru harus selalu diusahakan. Harus ada program yang jelas dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, terprogram berkelanjutan melewati berbagai sistem pembinaan profesi, sehingga kemampuan guru tersebut bisa meningkat. Keempat kompetensi itu dilihat penting untuk dilakukan pengembangan dalam rangka mencapai tujuan dari pembelajaran di sekolah. Karena itu dalam penelitian ini bermaksud untuk membahas tentang pengembangan kompetensi guru dalam pembelajaran.
Berdasarkan penjajakan awal yang peneliti lakukan di SMP Negeri 2 Pulau Laut Barat, pengembangan kompetensi guru dalam pembelajaran belum pernah dilakukan oleh kepala sekolah. Oleh karenanya kepala sekolah hendak meningkatkan kompetensi pembelajaran guru melalui supervisi akademik.
Penelitian tersebut adalah penelitian tindakan sekolah. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pulau Laut Barat. Penelitian akan dilakukan pada semester 1 tahun 2016. Cara untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini ialah memakai teknik observasi, wawancacara, dan dokumentasi.
Pada prasiklus peneliti baru mengamati seberapa besar kompetensi pembelajaran guru dan ternyata hasilnya sangat rendah yakni mendapat skor rata-rata hanya mencapai 6,2 artinya kompetensi pembelajaran guru Kurang Baik.
Dilihat dari hasil supervisi ada peningkatan skor rata-rata dari prasiklus ke siklus I, dimana hasil skor rata-rata observasi prasiklus hanya mencapai skor 6,2 sementara pada siklus I mencapai 11,2 yang artinya kompetensi pembelajaran guru Baik.
Selanjutnya pada siklus II hasil supervisi mencapai skor 14,5 artinya kompetensi pembelajaran guru Sangat Baik.
Supervisi akademik di SMP Negeri 2 Pulau Laut Barat dapat dilakukan melalui pengamatan dan pemantauan kepala sekolah dalam supervisi akademik. Dari hasil analisis diperoleh hasil bahwa, supervisi akademik sangat efektif untuk meningkatkan kompetensi pembelajaran guru, karena guru memiliki kesempatan mendiskusikan secara bersama-sama untuk mengkaji dan memecahkan permasalahan berdasarkan keadaan yang ada di lapangan, lalu bisa memperbaikinya atau melakukan tindak lanjut terhadap siklus berikutnya dengan terus menerus apabila masalah itu belum terselesaikan.
Kata kunci: kompetensi pembelajaran guru, supervisi akademik
Download PDF
PENINGKATAN MOTIVASI GURU DALAM MENGAJAR MELALUI IN HOUSE TRAINING (IHT) DI SMA NEGERI 1 KURAU
Oleh:
M. Hifni
SMA Negeri 1 Kurau
Email: m.hifni4@gmail.com
ABSTRAK
Realita yang terjadi di SMA Negeri 1 Kurau adalah motivasi guru dalam mengajar masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa data di lapangan yaitu ini ditunjukkan dengan beberapa data di lapangan yaitu guru belum tekun menghadapi tugas, guru belum menunjukkan sikap ulet menghadapi kesulitan, Guru cepat bosan pada tugas yang rutin dan guru terlihat tidak senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Oleh karenanya peneliti di sini hendak meningkatkan motivasi guru dalam mengajar melalui In House Training (IHT).
Subjek penelitian adalah guru SMA Negeri 1 Kurau, subyek penelitian ada 20 orang. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2019 sampai dengan November 2019. teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara.
Dilihat dari hasil observasi motivasi guru dalam mengajar siklus I pertemuan ke-1, skor penilaian yang diperoleh masing-masing guru hasilnya adalah sekitar 18-20 artinya motivasi guru dalam mengajar Sedang.
Sedangkan dilihat dari hasil observasi keberhasilan In House Training (IHT) dalam meningkatkan motivasi guru dalam mengajar siklus I pertemuan ke-1 skor penilaian yang diperoleh masing-masing guru hasilnya adalah sekitar 20-24 artinya keberhasilan In House Training (IHT) dalam meningkatkan motivasi guru dalam mengajar Baik.
Hasil penelitian siklus II dilihat dari hasil observasi motivasi guru dalam mengajar siklus II pertemuan ke-1, skor penilaian yang diperoleh masing-masing guru hasilnya adalah 35-40 artinya motivasi guru dalam mengajar Tinggi.
Sedangkan dilihat dari hasil observasi keberhasilan In House Training (IHT) dalam meningkatkan motivasi guru dalam mengajar siklus II pertemuan ke-1 skor penilaian yang diperoleh masing-masing guru hasilnya adalah sekitar 40-45 artinya keberhasilan In House Training (IHT) dalam meningkatkan motivasi guru dalam mengajar Baik.
Dilihat dari hasil observasi motivasi guru dalam mengajar siklus II pertemuan ke-1, skor penilaian yang diperoleh masing-masing guru hasilnya adalah 40-45 artinya motivasi guru dalam mengajar Tinggi.
Sedangkan dilihat dari hasil observasi keberhasilan In House Training (IHT) dalam meningkatkan motivasi guru dalam mengajar siklus II pertemuan ke-1 skor penilaian yang diperoleh masing-masing guru hasilnya adalah sekitar 50-55 artinya keberhasilan In House Training (IHT) dalam meningkatkan motivasi guru dalam mengajar Baik.
Kata kunci: motivasi guru dalam mengajar, In House Training (iht)
Download PDF
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION KOMBINASI MAKE A MATCH DIKELAS IV
Oleh:
Rinawati
SD Negeri Sungai Limas
Email : hj.rinawati08@gmail.com
ABSTRAK
Siswa kelas IV SDN Sungai Limas memiliki permasalahan dalam pembelajaran IPA menurut hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan dengan sumber yaitu guru kelas menyebutkan kegiatan proses pembelajaran berlangsung masih satu arah dan kurangnya variasi media dan metode dalam pembelajaran sehingga menyebabkan siswa pasif sehingga menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat inovasi model pembelajaran group investigation, make a match sehingga kegiatan proses pembelajaran yang dilaksanakan menjadi efektif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas siswa dan peningkatan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Sungai Limas. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sungai Limas tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 20 orang. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diambil dari hasil observasi aktivitas guru serta aktivitas siswa setiap pertemuan dan data kuantitatif diambil dari hasil evaluasi yang dilakukan setiap pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada siklus I dengan kriteria baik, siklus II dengan kriteria sangat baik. Sementara itu aktivitas siswa pada siklus I dengan kriteria aktif dan siklus II dengan kriteria sangat aktif. Kemudian hasil belajar siswa pada siklus I memperoleh presentase ketuntasan klasikal 65% dan pada siklus II menjadi 100%. Penelitian ini membuktikan bahwa menggunakan model group investigation kombinasi make a match sebagai inovasi dalam kegiatan proses pembelajaran agar salah satu cara meningkatkan pemahaman siswa, aktivitas siswa, hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Model Group Investigation, Hasil Belajar Siswa, Model Make a Match.
Download PDF
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH GURU MELALUI PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU SMP NEGERI 2 SAMPANAHAN
Oleh:
Riza Nor Ikhsan
SMP Negeri 2 Sampanahan
Email: raihanriza926@gmail.com
ABSTRAK
SMP Negeri 2 Sampanahan merupakan sekolah dengan jumlah guru 15 orang. Pangkat Golongan guru di SMP Negeri 2 Sampanahan rata-rata sudah masuk golongan III dan IV, tetapi tidak semua guru melaksanakan usaha meningkatkan profesi melalui penulisan karya ilmiah. Oleh karenanya disini peneliti yang juga berperan sebagai kepala sekolah SMP Negeri 2 Sampanahan hendak meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah guru melalui pelatihan penelitian tindakan kelas.
Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian tindakan sekolah yang juga disebut (school action research), karena penelitian tersbut dipakai untuk memecahkan masalah-masalah dalam proses pembelajaran di sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sampanahan. Pemilihan tempat ini dipilih karena peneliti berdinas sebagai kepala sekolah di sekolah itu. Penelitian akan dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2019/2020.
Indikator dari kinerja di dalam penelitian ini ialah pelatihan penelitian tindakan kelas bisa menjadi pendekatan yang efektif kepada guru dalam usaha meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah guru.
Pada prasiklus peneliti baru mengamati seberapa besar kemampuan menulis karya ilmiah guru dan ternyata hasilnya sangat rendah yakni mendapat skor rata-rata cuma 4,8 atau 41,66% dari target skor maksimal yakni 12, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis karya ilmiah guru kurang begitu baik.
Lalu dilanjutkan siklus I peneliti (kepala sekolah) sudah mengadakan pelatihan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki kemampuan menulis karya ilmiah guru di SMP Negeri 2 Sampanahan.
Dilihat dari hasil observasi ada peningkatan skor rata-rata dari prasiklus ke siklus I, dimana hasil skor rata-rata observasi prasiklus hanya mencapai skor 4,8 atau 41,66% sementara pada siklus I mencapai 9,4 atau 77,5% dari target skor maksimal yakni 12 yang artinya kemampuan menulis karya ilmiah guru baik. Hal ini berarti ada kenaikan 35,84% dari skor prasiklus.
Selanjutnya pada siklus II hasil observasi mencapai skor 11,2 atau 93,33% dari target skor maksimal yakni 12 artinya kemampuan menulis karya ilmiah guru sangat baik. Hal ini berarti ada kenaikan 15,83% dari skor siklus I.
Pelatihan penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah guru di SMP Negeri 2 Sampanahan. Dari hasil analisis diperoleh hasil bahwa, pelatihan penelitian tindakan kelas sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah guru, karena guru memiliki kesempatan membuat dan mempraktekkan langsung cara penulisan karya ilmiah yang benar.
Kata kunci: pelatihan penelitian tindakan kelas, kemampuan menulis karya ilmiah guru,
Download PDF
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POLA BILANGAN PADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH MASA PANDEMI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE CLASSROOM DI KELAS VIII
Oleh:
Teguh Suharto
SMP Negeri 1 Tempuran
Email: teguhsuharto43@yahoo.co.id
ABSTRAK
Dampak dari pandemi corona di Indonesia, tahun 2020 ini merupakan tahun yang hampir semua program kerja nasional banyak yang tidak terlaksana, saat minggu pertama belajar di rumah, kerja di rumah melakukan social distancing menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (online), semua guru ramai berdiskusi membicarakan pakai apa, bagaimana, lalu bentuk materi dan tugas tugas apa yang harus diberikan kepada setiap siswa yang tidak perlu berkelompok dan tidak juga harus keluar rumah.
Selanjutnya para guru mufakat untuk memakai teknologi sebagai media ajar jarak jauh pada saat masa pandemi ini. Salah satu aplikasi yang mudah dan terjangkau yang bisa digunakan dalam pembelajaran jarak jauh adalah melalui media google classroom. Oleh karenanya guru Matematika yang sekaligus sebagai peneliti hendak meningkatkan prestasi belajar Matematika materi pola bilangan melalui media google classroom.
Setelah diadakan perbaikan pembelajaran menggunakan media google classroom dapat dinyatakan ada peningkatan prestasi belajar siswa dari 40 siswa kelas VIII D yang semula hanya ada 11 siswa pada prasiklus kemudian di siklus I didapati 30 siswa yang memiliki nilai sesuai KKM atau di atas KKM.
Peningkatan prestasi belajar siswa tersebut karena peneliti dalam melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran menggunakan media google classroom, dengan menggunakan metode ini ketuntasan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan persentase ketuntasan meningkat dari 27,5% menjadi 75%.
Hasil dari pengolahan data serta diskusi dengan para pengamat dan tidak lupa kepala sekolah serta pembimbing, untuk menuntaskan prestasi belajar siswa peneliti mengadakan perbaikan pada siklus II yang hasilnya menunjukkan meningkat menjadi lebih baik lagi, pada saat perbaikan siklus I dari 40 siswa yang menghasilkan nilai ≥ 70 ke atas yang semula hanya 30 siswa atau 75% dan pada siklus II berubah menjadi 40 siswa atau 100% tercapai tingkat ketuntasan.
Hasil dari pengolahan data serta melakukan diskusi dengan pengamat serta kepala sekolah tidak lupa pembimbing, untuk menuntaskan prestasi belajar siswa peneliti mengadakan perbaikan pada siklus II yang hasilnya menunjukkan peningkatan lebih baik lagi, pada perbaikan siklus I dari 40 siswa yang mendapat nilai ≥ 70 ke atas yang semulanya 30 siswa atau 75% dan pada siklus II meningkat menjadi 40 siswa atau 100% mencapai tingkat ketuntasan.
Kata kunci: prestasi belajar, matematika, pola bilangan, media google classroom
Download PDF
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DAN GLOBALISASI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING DI KELAS IX.3
Oleh:
Asmah Yayususeni
SMP Negeri 13 Tambun Selatan
Email:Yayuasmah@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar perubahan sosial budaya dan globalisasi pada pembelajaran IPS melalui metode Discovery Learning di kelas IX.3 SMP Negeri 13 Tambun Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas IX.3 SMP Negeri 13 Tambun Selatan yang berjumlah 20 peserta didik. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022 yaitu dari bulan Oktober sampai November 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data menggunakan tes evaluasi, lembar observasi guru dan siswa, catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa hasil evaluasi pembelajaran prasiklus dengan nilai rata-rata sebesar 69,40 dan ketuntasan belajar sebesar 55,00%, yang mengalami peningkatan pada siklus I dengan diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 77,60 dan ketuntasan belajar sebesar 75,00%, mengalami peningkatan kembali pada siklus II dengan diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 83,60 dengan ketuntasan belajar sebesar 95,00%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan metode Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar perubahan sosial budaya dan globalisasi pada pembelajaran IPS di kelas IX.3 SMP Negeri 13 Tambun Selatan.
Kata kunci: hasil belajar, Discovery Learning, perubahan sosial budaya dan globalisasi
Download PDF
PENGARUH PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR DAN STRATEGI MENGATASINYA
Oleh:
Widada
MAN 2 Klaten
Email: ameldita@gmail.com
ABSTRAK
Di era sekarang ini, suhu planet bumi meningkat dari hari ke hari dengan tingkat yang sangat berbahaya dan sangat mengganggu. Pemanasan global dan perubahan iklim dapat digunakan diangkut, tetapi istilahnya perubahan iklim mencakup semua realitas pemanasan global dan efeknya seperti perubahan curah hujan, dampak buruk yang berbeda menurut daerah.metode yang digunakan adalah metode pustaka. Di sisi lain, pemanasan global dapat diatasi melalui perubahan perilaku, emisi pengurangan dan bentuk energi terbarukan, komunitas pendidikan dan visi baru. Hal ini karena sebagian besar, CO2 dan gas rumah kaca lainnya disebabkan oleh manusia emisi dan dapat dikendalikan. Ada pilihan mengenai keberlanjutan terbuka untuk dunia tetapi langkah-langkahnya harus diambil sekarang. Panel Antar-Pemerintah PBB tentang Perubahan Iklim memperkirakan dunia perlu mengurangi emisi hingga 40 persen tingkat saat ini untuk menstabilkan atmosfer.
Kata Kunci: Pemanasan Global, Lingkungan, Cara Mengatasi
Download PDF
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MELALUI PEMBINAAN CLCK (CONTOH, LATIHAN, CONTROL, DAN KERJA MANDIRI) DI SMP NEGERI 1 SINDANGJAYA
Oleh:
Didi Kuryadi
SMP Negeri 1 Sindangjaya
Email: didikuryadi64@gmail.com
ABSTRAK
Uno berpendapat bahwa kompetensi profesional seorang guru ialah suatu perangkat kemampuan yang wajib dimiliki oleh guru agar dapat melakukan tugas mengajar dengan berhasil. Untuk dapat meningkatkan kompetensi guru, maka kepala sekolah mengadakan pembinaan yang disebut CLCK (Contoh, Latihan, Control, dan Kerja Mandiri).
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembinaan CLCK (Contoh, Latihan, Control, dan Kerja Mandiri) dapat meningkatkan kompetensi profesional guru di SMP Negeri 1 Sindangjaya tahun pelajaran 2021/2022.
Penelitian ini adalah PTS atau penelitian tindakan sekolah, dikarenakan penelitian tersebut digunakan untuk menyelesaikan masalah proses pembelajaran di sekolah. Penelitian tersebut memperlihatkan bagaimana suatu teknik pembelajaran yang diterapkan serta bagaimana hasil yang diharapkan bisa dicapai. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sindangjaya. Pemilihan tempat ini di mana peneliti bertugas sebagai kepala sekolah sekolah tersebut. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun 2022 di SMP Negeri 1 Sindangjaya. Dari bermacam-macam metode di atas teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan dokumentasi.
Hasil observasi prasiklus menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru masih rendah, hal ini dibuktikan adanya perolehan hasil observasi yang baru mencapai skor total 72 dan skor rata-rata 4 artinya kompetensi profesional guru Kurang Baik.
Pada siklus I ini dihasilkan skor 142, artinya kompetensi profesional guru sudah cukup Baik, Tapi perlu dilanjutkan siklus II untuk lebih miningkatkan lagi kompetensi profesional guru. Pada siklus I ini, guru sudah mulai paham dan mampu mengajar di kelas dan tergolong maksimal karena skor yang didapat dari hasil observasi adalah 142 dan skor rata-rata 7,8 dengan kriteria skor maksimal tiap guru: 3 x 4= 12 dan skor maksimal semua guru 12 x 18 = 216 yang berarti kompetensi profesional guru Sangat Baik.
Pada siklus II ini dihasilkan skor 200, dengan kriteria skor maksimal tiap guru: 3 x 4= 12 dan skor maksimal semua guru 12 x 18 = 216 artinya kompetensi profesional guru sudah Sangat Baik, dan skor rata-rata menunjukkan angka 11,1. Hal ini menunjukkan ada peningkatan dari siklus I ke siklus II, peningkatan skor dari 142 menuju 200. Pada siklus II ini, guru sudah mampu mengajar di kelas dan sudah maksimal karena skor yang didapat dari hasil observasi adalah 200.
Pada siklus II juga, kepala sekolah mengadakan observasi terhadap kompetensi profesional guru, hasil yang diperoleh pada siklus II mencapai skor 200 dan skor rata-rata mencapai 11,1 artinya kompetensi profesional guru sudah Sangat Baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari prasiklus ke siklus I sampai ke siklus II karena pada saat prasiklus skor observasi yang diperoleh adalah 72 dan skor rata-rata 4. Siklus I mencapai 142 dan skor rata-rata 7,8. Lalu pada siklus II mencapai skor 200 dan skor rata-rata 11,1.
Kata kunci: kompetensi profesional guru, pembinaan clck (contoh, latihan, control, dan kerja mandiri)
Download PDF