JURNAL KENAIKAN PANGKAT GURU

jurnal nasional ISSN

Volume 1 Nomor 2, November 2019
ISSN: 2654-2536

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI POKOK PERBANDINGAN BERTINGKAT KELAS IX-E SEMESTER GASAL MTS NEGERI 1 SUBANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Ade Engkos Kosasih
MTS NEGERI 1 SUBANG

ABSTRAK
Penelitian ini berawal dengan adanya permasalahan di kelas IX-E MTs Negeri 1 Subang yaitu rendahnya komunikasi Matematika peserta didik pada pembelajaran Matematika khususnya pada materi perbandingan bertingkat. Hal ini dikarenakan sulitnya peserta didik dalam melakukan operasi pada bilangan perbandingan bertingkat dan banyaknya peserta didik yang salah dalam menerjemahkan soal pada materi tersebut. Selain itu berdasarkan pengamatan juga diperoleh fakta bahwa nilai peserta didik masih tergolong rendah dikarenakan kurangnya komunikasi peserta didik pada saat pembelajaran Matematika. Guru mengajar dengan metode yang monoton sehingga proses komunikasi dalam pembelajaran berjalan searah. Hal ini yang membuat komunikasi Matematika peserta didik tidak terbangun. Diharapkan pembelajaran melalui model pembelajaran problem posing akan meningkatkan komunikasi Matematika peserta didik pada materi perbandingan bertingkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Implementasi model pembelajaran problem posing pada materi pokok perbandingan bertingkat kelas IX-E semester gasal MTs Negeri 1 Subang tahun pelajaran 2017/2018. 2) Apakah penerapan model pembelajaran problem posing pada materi pokok perbandingan bertingkat dapat meningkatkan komunikasi Matematika peserta didik kelas IX-E semester gasal MTs Negeri 1 Subang tahun pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil subjek penelitian peserta didik kelas IX-E MTs Negeri 1 Subang tahun pelajaran 2017/2018 sejumlah 36 peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sedangkan teknik pengambilan data ada 4 metode yaitu dokumentasi, wawancara, tes, dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan komunikasi Matematika peserta didik melalui model pembelajaran problem posing. Hal ini terbukti adanya peningkatan pada pra siklus sebesar 35% dan siklus I sebesar 48,1% menjadi 70,4% pada siklus II. Selain itu peningkatan komunikasi Matematika peserta didik juga mempengaruhi pada peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IX-E MTs Negeri 1 Subang dari nilai rata-rata pra siklus 53,19 dengan ketuntasan klasikal 41,67% menjadi 61,58 dengan ketuntasan klasikal 47,22% pada siklus I dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dengan rata-rata 78,5 dengan ketuntasan klasikalnya mencapai 83,33%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran problem posing dapat meningkatkan komunikasi Matematika peserta didik kelas IX-E MTs Negeri 1 Subang khususnya pada materi perbandingan bertingkat.

Kata Kunci: komunikasi Matematika, problem posing, perbandingan bertingkat
Donwload PDF

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 REJANG LEBONG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Surmianah
SMA NEGERI 1 REJANG LEBONG

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Rejang Lebong tahun pelajaran 2017/2018 melalui pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan tes tertulis.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran dapat meningkatkanhasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi materi pokok flora dan fauna di Indonesia dan dunia. Hal ini didukung dengan datapenelitian yang menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan tes tertulis yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklusnya. Pada saat pra siklus, ketuntasan siswa hanya 38%, setelah dilaksanakan siklus I dengan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 69% kemudian pada tindakan siklus II, ketuntasan hasil belajar mencapai 88%.
Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IPS 1SMA Negeri 1 Rejang Lebong Tahun Pelajaran 2017/2018. Aktivitas siswa terdiri dari rasa ingin tahu, peduli lingkungan dan kerjasama. Pada siklus I aktivitas belajar siswa memperoleh skor akhir 62%, artinya aktivitas belajar siswa berada pada kriteria baik. Pada siklus II skor akhir aktivitas belajar siswa mencapai 88% sehingga berada pada kriteria sangat baik.

Kata Kunci: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Media Pembelajaran, Hasil Belajar Siswa, Aktivitas Belajar
Download PDF

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PPKN MATERI HARMONISASI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PANCASILA MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 PAGERBARANG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh:
Gatot Prianggodo
SMA NEGERI 1 PAGERBARANG

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul ”Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar PPKn Materi Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila Melalui Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Pagerbarang Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019”. Yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah penggunaan metode sosiodrama akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PPKn materi pokok ”Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila?” (2) Apakah penggunaan metode sosiodrama akan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar PPKn materi pokok ”Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila?”
Berangkat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis seberapa besar dampak penggunaan metode sosiodrama dalam pembelajaran PPKn materi pokok ”Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila” terhadap peningkatan hasil belajar siswa. (2) Untuk menganalisis seberapa besar dampak penggunaan metode sosiodrama terhadap keaktifan siswa dalam belajar PPKn materi ”Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila”.
Sumber data berasal dari siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Pagerbarang Kabupaten Pagerbarang yang berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data melalui hasil tes formatif yang dilakukan. Secara garis besar penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan dalam proses pengkajian berdaur (PTK) yaitu meliputi: perencanaan (planning), pelaksanaan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif, selanjutnya dikonsultasikan dengan kriteria keberhasilan untuk mengetahui tuntas dan tidaknya belajar.
Berdasarkan hasil tes formatif dari siklus pertama dan kedua didapatkan ketuntasan belajar siswa yang meningkat. Dari siklus awal hanya ada 10 siswa dari 33 siswa atau 30,30% yang tuntas dengan rata-rata kelas 65 dan tidak terlihat keaktifan siswa, kemudian meningkat pada siklus pertama menjadi 21 siswa dari 33 siswa atau 63,64% dinyatakan tuntas dengan rata-rata kelas 71,36 dan keaktifan siswa mencapai 71,87%, dan pada siklus kedua mencapai ketuntasan 100% yaitu ada 33 siswa yang tuntas dari 33 siswa dengan rata-rata kelas 82,57 dan keaktifan siswa mencapai 100%.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Cooperative Learning tipe Jigsaw.
Download PDF

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU PAI DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN BERBASIS KELAS MELALUI SUPERVISI KLINIS PADA SDN 005 KECAMATAN MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Oleh:
Mukorudin
SDN 005 KECAMATAN MARANGKAYU

ABSTRAK
Penilaian berbasis kelas merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Berdasarkan hasil studi awal dari supervisi kelas yang dilakukan sebelum penelitian ini ditemukan, masih ada guru PAI yang melaksanakan kegiatan pembelajaran tanpa persiapan, guru PAI juga belum membuat persiapan penilaian kelas yang lengkap dari pembuatan kriteria ketuntasan minimal, kisi-kisi soal, analisis soal, dan setelah penilaian hasilnya tidak segera dibagikan kepada siswa, analisis serta hasil ketuntasan belajar siswa, ini penting dilakukan guru dalam penilaian berbasis kelas. Sehubungan dengan hal tersebut tampaknya perlu diadakan pembinaan-pembinaan melalui supervisi klinis. Supervisi klinis ini lebih berorientasi pada kegiatan guru di dalam kelas. Penekanan supervisi klinis adalah pengobatan atau penyembuhan yang diwujudkan dalam bentuk tatap muka antara supervisor (pembimbing) dengan guru PAI.
Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru PAI dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas melalui supervisi klinis pada SDN 005 Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini termasuk kategori penelitian tindakan sekolah dengan melibatkan 2 orang guru PAI yang ada. Penelitian dilakukan dengan dua siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yakni: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Indikator kinerja yang ditetapkan adalah: Guru berhasil dalam melaksanakan penilaian kelas bila guru sudah memenuhi kriteria memperoleh skor lebih atau sama dengan 77,8 (dengan kategori baik).
Dari analisis diperoleh bahwa terjadi peningkatan kualitas pelaksanaan penilaian guru dari siklus I sebesar 75 dengan kategori cukup ke siklus II sebesar 86,5 dengan kategori baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui optimalisasi supervisi klinis dapat meningkatkan kemampuan guru PAI dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas pada SDN 005 Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Oleh karena itu dapat disarankan kepada pengawas atau peneliti yang lain bahwa optimalisasi kegiatan supervisi klinis dapat dipakai sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kualitas guru PAI dalam memberikan penilaian.

Kata kunci: supervisi klinis dan penilaian berbasis kelas
Download PDF

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMKN 1 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh:
Yulinar
SMKN 1 LHOKSEUMAWE

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XII SMK Negeri 1 Lhokseumawe tahun pelajaran 2017/2018 melalui model pembelajaran discovery learning. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan tes tertulis.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan tes tertulis yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklusnya. Pada saat pra siklus, ketuntasan siswa hanya 32%, setelah dilaksanakan siklus I dengan model pembelajaran discovery learning persentase ketuntasan prestasi belajar siswa sebesar 68% kemudian pada tindakan siklus II, ketuntasan prestasi belajar mencapai 92%.
Model pembelajaran discovery learning juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII SMK Negeri 1 Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2017/2018. Motivasi belajar siswa terdiri dari minat,ulet dan tekun. Pada siklus I motivasi belajar siswa memperoleh skor akhir 66%, artinya motivasi belajar siswa berada pada kriteria baik. Pada siklus II skor akhir motivasi belajar siswa mencapai 88% sehingga berada pada kriteria sangat baik.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Discovery learning, Minat Belajar, Hasil Belajar
Download PDF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN KELAS XII SMKN 1 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Ermiyati
SMKN 1 LHOKSEUMAWE

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII SMK Negeri 1 Lhokseumawe tahun pelajaran 2017/2018 melalui model pembelajaran problem based learning. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan tes tertulis.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan tes tertulis yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklusnya. Pada saat pra siklus, ketuntasan siswa hanya 42%, setelah dilaksanakan siklus I dengan model pembelajaran problem based learning persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 68% kemudian pada tindakan siklus II, ketuntasan hasil belajar mencapai 90%.
Model pembelajaran problem based learning juga dapat meningkatkan indikator hasil belajar siswa kelas XII SMK Negeri 1 Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2017/2018. Indikator hasil belajar siswa terdiri dari kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada siklus I indikator hasil belajar siswa memperoleh skor akhir 65%, artinya indikator hasil belajar siswa berada pada kriteria baik. Pada siklus II skor akhir indikator hasil belajar siswa mencapai 90% sehingga berada pada kriteria sangat baik.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran Problem based learning, Prestasi Siswa.
Download PDF

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS SURAT DINAS KELAS X SMKN 1 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Radhiah Harun
SMKN 1 LHOKSEUMAWE

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 1 Lhokseumawe tahun pelajaran 2017/2018 melalui penerapan model pembelajaran Inquiry. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan tes tertulis.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model pembelajaran Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan tes tertulis yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklusnya. Pada saat pra siklus, ketuntasan siswa hanya 39%, setelah dilaksanakan siklus I dengan Inquiry persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 68% kemudian pada tindakan siklus II, ketuntasan hasil belajar mencapai 90%.
Model Pembelajaran Inquiry juga dapat meningkatkan indikator hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 1 Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2017/2018. Indikator hasil belajar siswa terdiri dari kognitif, afektif dan psikomotor. Pada siklus I indikator hasil belajar siswa memperoleh skor akhir 65%, artinya indikator hasil belajar siswa berada pada kriteria baik. Pada siklus II skor akhir indikator hasil belajar siswa mencapai 91% sehingga berada pada kriteria sangat baik.

Kata Kunci: Inquiry, Hasil Belajar Siswa.
Download PDF

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XII SMKN 1 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh:
Dra. Rosnidar
SMKN 1 LHOKSEUMAWE

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas XII SMK Negeri 1 Lhokseumawe tahun pelajaran 2018/2019 melalui metode pembelajaran STAD. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan tes tertulis.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan tes tertulis yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklusnya. Pada saat pra siklus, ketuntasan siswa hanya 32%, setelah dilaksanakan siklus I dengan metode pembelajaran STAD persentase ketuntasan prestasi belajar siswa sebesar 64% kemudian pada tindakan siklus II, ketuntasan prestasi belajar mencapai 89%.
Metode pembelajaran STAD juga dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas XII SMK Negeri 1 Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2018/2019. Minat belajar siswa terdiri dari tekun, disiplin dan tanggung jawab. Pada siklus I minat belajar siswa memperoleh skor akhir 63%, artinya minat belajar siswa berada pada kriteria baik. Pada siklus II skor akhir minat belajar siswa mencapai 89% sehingga berada pada kriteria sangat baik.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran STAD, Prestasi belajar Siswa, Minat belajar.
Download PDF

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN PENYERANGAN DAN PERTAHANAN PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh:
Jalaluddin
SMK NEGERI 1 LHOKSEUMAWE

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas XII SMKN 1 Lhokseumawe tahun pelajaran 2018/2019 melalui penerapan metode demontrasi. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan tes praktek.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan metode demontrasi dapat meningkatkan keterampilan melalui penyerangan dan pertahanan dalam sepak bola. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan tes praktek yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklusnya. Pada saat pra siklus, ketuntasan siswa hanya 25%, setelah dilaksanakan siklus I dengan metode demontrasi persentase keterampilan siswa sebesar 64% kemudian pada tindakan siklus II mencapai 89%.
Penerapan metode demontrasi juga dapat meningkatkan indikator keterampilan siswa kelas XII SMKN 1 Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2018/2019. Indikator keterampilan siswa terdiri dari teknik, motivasi dan kerjasama. Pada siklus I indikator keterampilan siswa memperoleh skor akhir 64%, artinya indikator keterampilan berada pada kriteria cukup. Pada siklus II skor akhir indikator keterampilan siswa mencapai 90% sehingga berada pada kriteria baik.

Kata Kunci: Metode Demontrasi, Keterampilan Siswa.
Download PDF

PENGGUNAAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MEREDUKSI PERILAKU KONSUMTIF REMAJA PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Hamidah
SMKN 1 LHOKSEUMAWE

ABSTRAK
Pada aspek pertama yaitu pembelian produk berdasarkan fungsi simbolik yang dimilki suatu produk sebesar 56%, artinya sebesar 56% siswa belum mampu untuk mengontrol diri dari pembelian produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, mencoba berbagai merk produk membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.
Kelompok usia remaja merupakan salah satu pasar yang sangat potensial untuk dijadikan target pemasaran dari berbagai macam jenis produk industry bagi produsen. Hal ini dikarenakan remaja memiliki karakteristik emosi yang masih cenderung labil dan mudah dipengaruhi sehingga mendorong munculnya perilaku membeli sesuatu yang tidak wajar. Menurut Tambunan (2001), remaja menjadi pasar penting bukan hanya karena mereka menguntungkan, tetapi karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Hal tersebut berarti bahwa kebanyakan siswa tidak lagi mengenali kebutuhan yang sejati, namun justru selalu tergoda untuk kepuasan semu agar disebut orang yang modern dan gaul pengkonsumsian suatu barang bukan berdasarkan kebutuhan tetapi hanya untuk memenuhi keinginan semata sebesar 34,7%, (2) pengkonsumsian suatu barang tidak digunakan untuk sesuatu yang menghasilkan melainkan hanya untuk menunjukan harga diri (prestise) sebesar 22,9% dan (3) pembelian produk berdasarkan fungsi simbolik yang dimiliki satu produk sebesar 35,7%. Hal tersebut menunjukan bahwa teknik assertive training dapat mereduksi perilaku konsumtif remaja. Terdapat tiga aspek dari perilaku konsumtif mengalami penurunan yang signifikan setelah pemberian treatmen assertive training.

Download PDF

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PPKN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Kartini
SMK NEGERI 1 LHOKSEUMAWE

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMKN 1 Lhokseumawe tahun pelajaran 2017/2018 melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan tes tertulis.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan prestasi. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan tes tertulis yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklusnya. Pada saat pra siklus, ketuntasan siswa hanya 38%, setelah dilaksanakan siklus I dengan model pembelajaran Project Based Learning persentase prestasi belajar siswa sebesar 66% kemudian pada tindakan siklus II mencapai 88%.
Penerapan model pembelajaran Project Based Learning juga dapat meningkatkan indikator prestasi belajar siswa kelas X SMKN 1 Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2017/2018. Indikator prestasi belajar siswa terdiri dari kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada siklus I indikator prestasi belajar siswa memperoleh skor akhir 63%, artinya indikator prestasi belajar berada pada kriteria cukup. Pada siklus II skor akhir indikator prestasi belajar siswa mencapai 90% sehingga berada pada kriteria baik.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Project Based Learning, Prestasi belajar Siswa.
Download PDF

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) KELAS V SD NEGERI 012 MARANGKAYU TAHUN AJARAN 2014/2015
Oleh:
Misrini
SD NEGERI 012 MARANGKAYU

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Cooperatif Learning tipe Team Game Tournamment (TGT) yang dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika kelas V SD Negeri 012 Marangkayu Kutai Kartanegara Hipotesis tindakan yang diajukan dengan menerapkan model pembelajaran cooperatif learning Tipe TGT maka prestasi belajar Matematika siswa kelas V akan meningkat. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian tindakan kelas. Jumlah siswa berjumlah 33 siswa, metode pengumpulan data dengan observasi dan tes untuk melihat hasil belajar siswa, teknik analisis data dengan prosentase dan nilai rata-rata hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran Cooperatif Learning Tipe TGT dilakukan dengan 3 siklus dengan siklus terdiri dari 3 (tiga) kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua menerapkan pelaksanaan model pembelajaran Cooperatif Learning tipe TGT sedangkan pertemuan ketiga dilakukan tes individu untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan yang mampu diserap siswa terhadap mata pelajaran yang sedang dibahas, dari hasil perhitungan dari pra siklus sampai dengan siklus III diperoleh peningkatan nilai rata- rata hasil belajar siswa yakni 59,48 pada siklus I, 63,18 pada siklus II dan 65,15 pada siklus III.

Download PDF

Satu pemikiran pada “JURNAL KENAIKAN PANGKAT GURU”

Tinggalkan komentar