PTK adalah salah satu publikasi ilmiah dalam konteks pengembangan profesi guru secara berkelanjutan. Ini digunakan untuk perbaikan dan peningkatan mutu proses serta hasil pembelajaran pada umumnya.
Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dan juga membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran. Salah satu contohnya adalah Jurnal PTK Matematika.
Tujuan Pembuatan Jurnal PTK Matematika
Jurnal PTK Matematika mempunyai beberapa tujuan yang disesuaikan dengan beberapa permasalahan. Akan tetapi, secara umum tujuan yang disebutkan adalah:
- Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar Matematika.
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam dunia Matematika, semisal dalam berhitung atau mencocokkan hasil yang sesuai.
- Menjadikan Matematika sebagai mata pelajaran yang asyik, bukan lagi momok yang menakutkan.
Pelaksanaan PTK Matematika
Jurnal PTK Matematika memiliki beragam jenis berdasarkan tema, latar belakang dan tujuan. Dalam penelitian ini pun menggunakan metode dan media yang berbeda. Berikut adalah beberapa uraiannya:
1. Melalui pembelajaran Matematika realistik
Maksud dalam hal ini adalah cara penyelesaian masalah yang menempatkan Matematika sebagai salah satu hal dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari. Berbekal pengalaman dan realitas siswa untuk menguraikan kesulitannya.
Misalnya dalam penanaman konsep perkalian, peneliti mengajukan pertanyaan, “ 3 ekor ayam, kakinya ada berapa ?” Dengan masalah seperti ini, jawaban anak diharapkan akan bermacam-macam.
Salah satunya adalah banyaknya kaki ayam adalah 2 + 2 + 2. Jika tidak ada yang menyatakan dengan 3 x 2, maka kita dapat mengenalkan tentang notasi atau lambang atau konsep perkalian, yaitu 3 x 2.
Jadi, siswa diharapkan dapat membangun atau mengkontruksikan pengetahuannya sendiri. Dari jawaban pertanyaan itu dimunculkan konsep perkalian. Jadi, bukan guru yang mengumumkan, namun siswa sendiri mendapatkan arti 3 x 2.
2. Melalui Metode Sokratis
Metode sokratis kurang lebih seperti halnya tanya-jawab. Dalam metode ini peneliti lebih memperhatikan siswa yang bertanya dan memperhatikan jawaban siswa. Bila jawaban kurang tepat, maka peneliti akan memberi pertanyaan baru yang menyadarkan bahwa jawabannya salah.
3. Melalui Problem Based Learning
Dalam penelitiannini, pembelajaran Problem Based Learning memiliki dampak positif. Yakni dengan metode ini, peneliti dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang diterimanya.
Prosentase keberhasilan penguasaan materi dengan metode ini bisa dibilang cukup tinggi. Dalam menyelesaikan masalah, peneliti akan menghampiri setiap kelompok untuk membimbing siswa jikaa dalam diksusi tersebut mengakami kesulitan. Dan juga menjadikan siswa akan lebih aktif.
Misalnya dalam menyelesaikan Persamaan linear dua variable adalah persamaan linear yang memiliki dua variable, dengan pangkat masing-masing variable adalah satu. Bentuk umumnya seperti berikut :
A1x + b1y = c1
Melalui metode ini diberikan contoh soal kepada siswa dalam bentuk cerita.
4. Melalui Media CD Interaktif
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan siswa terhadap pemberian materi yang monoton. Dengan media ini, diharapkan dapat meningkatkan minat belajar pada siswa. Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan prosentasi ketuntasan belajar siswa yang cukup tinggi, yakni jampir 100%.
5. Melalui Media Slide Presentasi
Sebelum memulai pembelajaran, peneliti akan menyiapkan slide presentasi untuk diberikan sebagai media pembelajarannya. Dalam hal ini, peneliti akan lebih dulu mencari tahu tingkat kesulitan yang dialami siswa dengan memberikannya pre-test dan post-test.
Perlu diketahui pula dalam setiap penelitian, peneliti akan menemukan problem yang berbeda di setiap tempat. Dengan menggunakan PTK Matematika diharapkan semua masalah terkait pelajaran Matematika dapat teratasi dengan mudah.