Volume 2 Nomor 3, Maret 2020
ISSN: 2654-2536
PELAKSANAAN WORKSHOP SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN PADA GURU-GURU SMA NEGERI 5 MALINAU TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SEMESTER I
Oleh:
Fransiskus Hamijoyo
SMAN 5 Malinau
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses menyusun strategi dan model pembelajaran melalui workshop, serta meningkatkan kemampuan guru-guru SMA Negeri 5 Malinau dalam menyusun strategi pembelajaran melalui workshop di SMA Negeri 5 Malinau. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan respon guru terhadap kegiatan yang dilakukan. Penelitian ini tergolong penelitian dengan melibatkan 25 orang guru SMA Negeri 5 Malinau. Pemilihan subyek dalam penelitian ini karena SMA Negeri 5 Malinau menjadi salah satu sekolah binaan peneliti sehingga dimungkinkan mendapatkan hasil yang optimal. Penelitian dilakukan dengan dua siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yakni: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Indikator kinerja yang ditetapkan adalah: bila minimal terdapat 85% guru tergolong sangat baik dan baik dalam aspek penilaian strategi pembelajaran, maka sudah dapat dikatakan tindakan yang diterapkan berhasil. Aspek yang diukur dalam menilai keberhasilan tindakan adalah kesiapan guru mengikuti workshop dan hasil pelaksanaan workshop.
Dari analisis diperoleh bahwa terjadi peningkatan kesiapan dan kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Ketercapaian indikator kinerja terdapat pada tindakan ke II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui workshop dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran pada guru-guru SMA Negeri 5 Malinau. Dengan demikian dapat disarankan kepada guru dan peneliti yang lain bahwa kegiatan workshop dapat dipakai sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran.
Kata kunci: workshop, kemampuan guru, strategi pembelajaran
Download PDF
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 BANDING AGUNG KECAMATAN TALANGPADANG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh:
Mirzan
SDN 2 Banding Agung
ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi masalah yang paling menonjol dihadapi adalah aktivitas dan hasil belajar peserta didik pelajaran Matematika masih rendah. Dari hasil ulangan harian, 22 orang siswa yang mencapai KKM hanya 5 orang siswa (22,72%). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika siswa kelas VI SD N 2 Banding Agung menggunakan model discovery learning. Desain penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan non tes. Indikator Keberhasilan dalam penelitian ini apabila persentase aktivitas belajar meningkat dan hasil belajar siswa mencapai KKM 66, dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai ≥85.
Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan model discovery learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VI SD N 2 Banding Agung. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan aktivitas persiklusnya. Pada siklus I aktivitas kategori baik 20,45% pada akhir siklus III aktivitas siswa sudah melebihi target yang ditetapkan, dimana kategori baik 17,05% dan sangat baik sebesar 80,68%. Ada peningkatan sebesar 77,28%. Hasil belajar Matematika juga meningkat. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata dan hasil ketuntasan klasikal yang mengalami peningkatan disetiap siklusnya. Pada awal siklus I nilai rata-rata hanya hanya 60 dengan ketuntasan klasikal hanya 36,36% dan pada akhir siklus III nilai rata-rata meningkat menjadi 81,59 dengan persentase ketuntasan klasikal menjadi 86,36%. Ada peningkatan sebesar 50%. Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa menggunakan model discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika siswa kelas VI SD N 2 Banding Agung Kecamatan Talangpadang Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2019/2020.
Kata kunci : aktivitas, hasil belajar Matematika, Model Discovery Learning
Download PDF
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PERANAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SANITASI HYGIENE DAN KESELAMATAN KERJA KELAS X AKOMODASI PERHOTELAN SMK NEGERI 2 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh:
Herawati
SMKN 2 Lhokseumawe
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 2 Lhokseumawe tahun pelajaran 2019/2020 melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan tes tertulis.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan tes tertulis yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklusnya. Pada saat pra siklus, ketuntasan siswa hanya 33%, setelah dilaksanakan siklus I dengan Discovery Learning persentase ketuntasan prestasi belajar siswa sebesar 64% kemudian pada tindakan siklus II, ketuntasan prestasi belajar mencapai 88%.
Model Pembelajaran Discovery Learning juga dapat meningkatkan indikator prestasi belajar siswa kelas X Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 2 Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2019/2020. Indikator prestasi belajar siswa terdiri dari kognitif, afektif dan psikomotor. Pada siklus I indikator prestasi belajar siswa memperoleh skor akhir 60%, artinya indikator prestasi belajar siswa berada pada kriteria baik. Pada siklus II skor akhir indikator prestasi belajar siswa mencapai 88% sehingga berada pada kriteria sangat baik.
Kata Kunci: Discovery Learning, Prestasi belajar Siswa.
Download PDF
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI POKOK GEJALA DIASTROPISME DAN VULKANISME MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh:
Nalia Ulfa
SMPN 4 Lhokseumawe
ABSTRAK
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi dalam seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, sedangkan tugas guru hanya sebagai motivator dan fasilitator di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Salah satu pembelajaran yang menerapkan hal tersebut adalah adalah model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau (classroom action research). Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis, S. dan Mc Taggart, R dengan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dengan tahapannya yakni 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan 3) refleksi (reflection). Subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Lhokseumawe sebanyak 23 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan non tes. Adapun instrumen penelitiannya dengan menggunakan butir-butir soal dan lembar observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan data statistik yang meliputi mean, standar deviasi, skor minimal- maksimal dan persentase ketuntasan belajar.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar IPS siswa setelah menggunakan model pembelajaran cooperative script. Hal ini nampak pada perbandingan skor rata-rata prasiklus, siklus I dan siklus II yakni 66,61 : 76,13 : 84,61 yang berarti ada peningkatan dari prasiklus ke siklus dan dari prasiklus ke siklus II. Ketuntasan belajar klasikal pada kondisi pra siklus, siklus I dan siklus II yakni 52,17% : 73,91% : 100%. Sedangkan perbandingan skor minimal pada kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II yakni sebesar 48 : 55 : 70, dan perbandingan skor maksimal pada kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II yakni 82 : 92 : 100.
Dari hasil penelitian ini dapat mendorong guru kelas VII SMP Negeri 4 Lhokseumawe agar terinspirasi untuk menerapkan model pembelajaran cooperative script pada pembelajaran IPS karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran IPS di kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script.
Kata Kunci: hasil belajar, model pembelajaran cooperative script
Download PDF
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSEMPLUM MELALUI GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh:
Nuraini
SMPN 4 Lhokseumawe
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis teks eksemplum siswa dengan mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan berbasis genre dalam pembelajaran menulis teks eksemplum siswa kelas IX SMP Negeri 4 Lhokseumawe, Aceh. Peningkatan tersebut mencakup proses dan produk.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Lhokseumawe. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 4 Lhokseumawe yang berjumlah 21 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi angket, lembar pengamatan, catatan lapangan, lembar penilaian, dan dokumentasi kegiatan. Teknik untuk mencapai kredibilitas data mencakup validitas demokratik, validitas hasil, validitas proses, dan validitas dialogik. Teknik analisis data dalam penelitian ini mencakup proses tindakan kelas yang dilakukan secara kualitatif dan hasil analisis tindakan yang berupa skor secara kuantitatif.
Hasil penelitian ini ditunjukkan sebagai berikut. Pada hasil pratindakan saat proses pembelajaran menulis teks eksemplum, keaktifan siswa masih didominasi oleh beberapa siswa dan antusiasme siswa masih kurang sehingga skor rata-rata hasil menulis teks eksemplum masih blum memenuhi KKM. Setelah diterapkan pendekatan berbasis genre terjadi peningkatan proses pembelajaran menulis teks eksemplum. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya keaktifan siswa, antusiasme, dan rasa percaya diri dari siswa saat pembelajaran. Peningkatan juga terjadi pada skor hasil menulis teks eksemplum dari pratindakan, siklus I hingga siklus II. Peningkatan nilai rata- rata pada pada pratindakan adalah 68,67, pada siklus I meningkat menjadi 77,52, pada siklus II meningkat menjadi 83,48. Dengan demikian, keterampilan menulis teks eksemplum siswa kelas IX B SMP Negeri 4 Lhokseumawe telah mengalami peningkatan baik secara produk maupun secara proses setelah diberi tindakan dengan menggunakan pendekatan berbasis genre.
Kata Kunci: keterampilan menulis, genre based approach
Download PDF
IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI MEMBACA GURU DI SMP NEGERI 6 KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN TAHUN 2019/2020
Oleh:
Isa Ansari
SMPN 6 Lhokseumawe
ABSTRAK
Berdasarkan penilaian Minat Baca Guru pada siklus I dapat diketahui bahwa Berdasarkan penilaian motivasi membaca guru pada siklus I dapat diketahui bahwa motivasi membaca guru dalam kategori baik.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa motivasi membaca guru yang ada di SMP Negeri 6 Kota Lhokseumawe semakin meningkat, hal ini membuktikan bahwa pelaksanaan gerakan literasi sekolah yang diselenggarakan oleh kepala sekolah yang ada di SMP Negeri 6 Kota Lhokseumawe dapat meningkatkan motivasi membaca guru.
Terbukti terdapat peningkatan motivasi membaca guru yang dilihar dari penilaian rata-rata motivasi membaca guru semula pada kondisi pra siklus menunjukkan rata-rata penilaian yang cukup baik meningkat menjadi baik.
Meskipun demikian peningkatan motivasi membaca guru setelah dilaksanakan gerakan literasi sekolah pada siklus I belum mampu mencapai target yang ditetapkan yaitu 100% guru mempunyai penilaian motivasi membaca guru yang baik. Untuk itu dalam pelaksanaan siklus I ini perlu dilakukan evaluasi dan refleksi.
Berdasarkan penilaian motivasi membaca guru pada siklus II dapat diketahui bahwa skor rata-rata menunjukkan nilai 5,41 atau masuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa motivasi membaca guru yang ada di SMP Negeri 6 Kota Lhokseumawe sudah sangat baik.
Pelaksanaan gerakan literasi sekolah yang dilakukan secara terencana terbukti dapat meningkatkan motivasi membaca guru di SMP Negeri 6 Kota Lhokseumawe dengan hasil penelitian ini terbukti bahwa pelaksanaan gerakan literasi sekolah dapat meningkatkan motivasi membaca guru, kondisi ini dapat dilihat dari penilaian rata-rata motivasi membaca guru semula pada kondisi siklus I menunjukkan rata-rata penilaian yang baik meningkat menjadi sangat baik dan yang semula mempunyai rata-rata penilaian 3,52 meningkat menjadi 5,37.
Kata Kunci: implementasi gerakan literasi sekolah, motivasi membaca guru
Download PDF
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENDIDIK KARAKTER SISWA MELALUI RAPAT PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP NEGERI 12 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh:
Rizwan
SMPN 12 Lhokseumawe
ABSTRAK
Berdasarkan penilaian ketrampilan guru dalam mendidik karakter siswa pada pra siklus dapat diketahui bahwa ketrampilan guru dalam mendidik karakter siswa dalam kategori rendah karena hanya mendapatkan skor rata-rata 0,85.
Selanjutnya berdasarkan penilaian ketrampilan guru dalam mendidik karakter siswa pada siklus I dapat diketahui bahwa ketrampilan guru dalam mendidik karakter siswa dalam kategori ketrampilan guru dalam mendidik karakter siswa sedang karena mendapatkan skor rata-rata 3 .
Meskipun demikian peningkatan ketrampilan guru dalam mendidik karakter siswa setelah dilaksanakan kegiatan rapat pendidikan karakter pada siklus I belum mampu mencapai target yang ditetapkan yaitu 100% guru mempunyai penilaian ketrampilan guru dalam mendidik karakter siswa yang baik. Untuk itu dalam pelaksanaan siklus I ini perlu dilakukan evaluasi dan refleksi.
Berdasarkan penilaian ketrampilan guru dalam mendidik karakter siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa skor rata-rata menunjukkan nilai 4,5 atau masuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat diketahui bahwa ketrampilan guru dalam mendidik karakter siswa yang ada di SMP Negeri 12 Lhokseumawe sudah tinggi.
Pelaksanaan kegiatan rapat pendidikan karakter yang dilakukan secara terencana terbukti dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam mendidik karakter siswa di SMP Negeri 12 Lhokseumawe dengan hasil penelitian ini terbukti bahwa pelaksanaan kegiatan rapat pendidikan karakter dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam mendidik karakter siswa, kondisi ini dapat dilihat dari penilaian rata-rata ketrampilan guru dalam mendidik karakter siswa semula pada kondisi siklus I menunjukkan rata-rata penilaian yang baik meningkat menjadi sangat baik dan yang semula mempunyai rata-rata penilaian 3 meningkat menjadi 4,5.
Kata Kunci: Ketrampilan Guru Dalam Mendidik Karakter Siswa, Rapat Pendidikan Karakter
Download PDF
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS POKOK BAHASAN WHEN I WAS A CHILD MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh:
Yusra Fitri
SMPN 4 Lhokseumawe
ABSTRAK
Adanya temuan rendahnya hasil belajar bahasa Inggris pokok bahasan When I Was a Child di kelas VIII SMP Negeri 4 Lhokseumawe, hal tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas.
Melalui hasil diskusi kami dengan guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Lhokseumawe untuk menangani kesulitan siswa di atas, maka penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menggunakan metode Role Playing.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk(a) mengetahui efektifitas metode Role Playing dalam meningkatkan hasil belajar siswa (b) mengetahui proses peningkatan aktivitas siswa (c) mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 4 Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2018/2019, sebelum dan setelah menggunakan metode Role Playing.
Penelitian ini juga menggunakan tindakan kelas (Action Research) dengan 2 siklus, dan setiap siklusnya melalui empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data yang diperoleh berupa lembar kerja siswa, lembar observasi siswa dan guru, lembar motivasi serta nilai hasil pembelajaran. Sasaran penelitian adalah kelas VIII SMP Negeri 4 Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2018/2019.
Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar (ketuntasan) siswa pada siklus I sebesar 73,91% sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 100%. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa metode Role Playing sangat tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris materi pokok When I Was a Child. Metode ini dapat diterapkan selain untuk pembelajaran Bahasa Inggris, juga pada pembelajaran mata pelajaran lainnya.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Pembelajaran Role Playing
Download PDF
EFEKTIVITAS QUANTUM LEARNING SEBAGAI SALAH SATU METODE BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PJ DI SMK NEGERI 1 LHOKSEUMAWE TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh:
Zulkarnain
SMKN 1 Lhokseumawe
ABSTRAK
Kebutuhan aktualisasi diri disebut sebagai being needs/growth needs. Orang akan selalu mencari jalan untuk pemenuhan selanjutnya, sebagai contoh bila seseorang telah mencapai suatu prestasi tertentu dalam usahanya memenuhi kebutuhan intelektualnya, maka ia akan semakin berusaha untuk meraih lebih banyak pengetahuan lain.Siswa belajar secara tidak langsung didorong oleh motif fisiologis, pengamanan atau persaudaraan dan kasih sayang, tetapi secara langsung didorong oleh harga diri dan keinginan mengaktualisasikan segala kemampuannya. Dengan demikian perbuatan belajar sesungguhnya didorong oleh motif-motif tahap tinggi. Memang bagi siswa yang berhasil dalam belajar dalam arti sesungguhnya, yaitu mampu mengaktualisasikan semua potensinya. Jika siswa tidak terpenuhi kebutuhan-kebutuhannya maka tidak akan timbul kebutuhan akan motif aktualisasi diri dalam hal ini pencapaian prestasi dalam belajar.
Banyak hal yang menyebabkan siswa mempunyai dorongan untuk berprestasi dalam bidang akademik. Faktor yang amat penting dalam mendorong terciptanya prestasi adalah motivasi belajar. Dalam bidang pendidikan motivasi belajar siswa merupakan hal yang seringkali dibahas. Setiap siswa mempunyai motivasi belajar yang berbeda.
Mereka menginginkan nilai yang bagus namun mereka tidak peduli proses yang seharusnya mereka jalani, bahwa untuk dapat memperoleh nilai yang bagus mereka harus belajar terlebih dahulu. Terlihat dari salah satu studi pendahuluan yang dilakukan oleh guru BK sekolah setempat (2017) yaitu melihat rendahnya motivasi belajar siswa SMK Negeri 1 Lhokseumawe dapat dilihat dari hasil identifikasi melalui beberapa komponen, diantaranya perhatian siswa terhadapa ajaran sebesar 27,86%, keinginan menyelesaikan tugas dan masalah sebesar 20,36%, ketekunan dan keuletan siswa dalam belajar sebesar 23,71%, serta pandangan siswa tentang keterkaitan materi dengan keinginan dan kehidupan sehari-hari sebesar 25,45%, dan yang terakhir keinginan siswa belajar di rumah sebesar 17,81%.
Dari studi pendahuluan yang dilaksanakanan di SMK Negeri 1 Lhokseumawe, ternyata dapat diidentifikasi adanya permasalahan belajar yang muncul yaitu rendahnya motivasi belajar siswa, hal ini terlihat dari prilaku siswa yang menampakkan keengganan masuk sekolah, kurangnya perhatian terhadap pelajaran, kurangnya ketekunan dan keuletan siswa dalam belajar, serta siswa cepat bosan dan rendahnya minat pada kegiatan belajar. Hasil wawancara dengan guru BK setempat dan observasi, siswa di SMK Negeri 1 Lhokseumawe khususnya kelas X PJ merasa kurang semangat belajar, hal ini berdampak pada kegiatan belajar siswa, mereka jarang mengerjakan tugas, dan nilai hampir semua mata ajarannya pun turun drastis dari semester sebelumnya.
Download PDF
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN TRIGONOMETRI DI KELAS XI MIPA 1 SMA NEGERI 1 JONGGAT TAHUN AJARAN 2019/2020
Oleh:
Samudi Erawan
SMAN 1 Jonggat
ABSTRAK
Pembelajaran yang dilakukan di Kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Jonggat sangat tidak kondusif, hal tersebut menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika. Banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM saat ulangan harian. Siswa yang tuntas belajar hanya mencapai 50%. Sementara selebihnya memiliki nilai yang rendah. Pada semseter 1 siswa Kelas XI MIPA 1 mempelajari tentang pokok bahasan Persamaan Trigonometri. Metode pengajaran yang diterapkan di SMA tentunya harus memperhatikan kebutuhan siswa, berangkat dari hal tersebut maka guru mencoba menggunakan metode yang dapat membuat siswa memahami apa yang disampaikan oleh guru. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Persamaan Trigonometri di SMA adalah melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Tipe STAD.
Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah sebuah model pembelajaran berlandaskan pada psikologi kognitif, sehingga fokus pengajaran tidak begitu banyak pada apa yang sedang dilakukan siswa, melainkan kepada apa yang sedang mereka pikirkan pada saat mereka melakukan kegiatan itu.
Sedangkan Tipe STAD merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif.
Pada pra siklus ada 14 siswa yang tuntas belajar, kemudian meningkat pada siklus I ada 19 siswa yang tuntas belajar dan pada siklus II mencapai 26 siswa.
Presentase ketuntasan siswa menunjukkan pada pra siklus 50%, kemudian meningkat menjadi 67,84% pada siklus I dan menjadi 92,86% pada siklus II. Maka penelitian dengan permasalahan “Penerapan Model Pembelajaran Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Tipe STAD dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Persamaan Trigonometri di Kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Jonggat Tahun Ajaran 2019/2020”, dalam proses dan jangka waktu yang tidak pendek, Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Tipe STAD tersebut berdampak positif bagi siswa yaitu siswa kelas XI MIPA 1 bisa meningkatkan hasil belajarnya pada pokok bahasan Persamaan Trigonometri.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Tipe STAD, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Persamaan Trigonometri
Download PDF
UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN KIMIA MATERI LARUTAN PENYANGGA MELALUI METODE RESITASI DAN TANYA JAWAB DI KELAS XI MIA 2 SMA NEGERI 1 CIBEBER TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh:
Erlyna Widjayanti
SMAN 1 Cibeber
ABSTRAK
Adapun hasil pengamatan guru di kelas, pada pelajaran Kimia khususnya materi Larutan Penyangga, siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber menunjukkan semangat belajar yang rendah.
Oleh karenanya disini, guru menganggap permasalahan semangat belajar siswa perlu ditingkatkan, karenanya jika dibiarkan maka nilai siswa tidak akan mengalami kemajuan. Selanjutnya guru melakukan wawancara terhadap beberapa siswa, yang hasilnya adalah siswa jenuh dan merasa bosan dengan pembelajaran di kelas. Dari hasil wawancara itulah, guru berinisiatif menggunakan model pembelajaran yang tidak biasa dipakai di kelas, yakni menggunakan metode resitasi dan tanya jawab. Metode resitasi merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada pemberian tugas oleh guru kepada anak didik untuk menyelesaikan sejumlah kecakapan, keterampilan tertentu.
Pada pra siklus hasil observasi menunjukkan skor 19 artinya semangat belajar siswa rendah.
Pada siklus I hasil observasi menunjukkan skor 73 artinya semangat belajar siswa sedang. Akan tetapi agar lebih kondusif lagi pembelajaran Kimia materi Larutan Penyangga maka peneliti hendak melaksanakan siklus II.
Pada siklus II hasil observasi menunjukkan skor 98 artinya semangat belajar siswa tinggi.
Pada siklus I dan II pada kegiatan observasi peserta didik, guru menilai bahwa siswa mendengarkan materi yang disampaikan guru, siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran Kimia materi Larutan Penyangga, siswa dapat mengungkapkan pendapatnya. Siswa bertanya tentang hal-hal yang tidak di ketahui dan siswa dapat bekerja kelompok dengan teman lainnya.
Kata Kunci: Semangat Belajar, Metode Resitasi dan Tanya Jawab
Download PDF
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI PERJUANGAN MENGHADAPI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA DI KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 CIBEBER CIANJUR TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh:
Ida Hidayati
SMAN 1 Cibeber
ABSTRAK
Masalah penting dalam pembelajaran sejarah adalah mengenai sistem pengajaran. Bagaimana guru dapat menyajikan materi sehingga dapat menarik minat siswa untuk mempelajarinya. Mengingat materi pelajaran sejarah pada umumnya menyangkut kehidupan manusia pada masa lalu, guru dituntut untuk dapat mengemas materi pelajaran sejarah dengan baik dan menyenangkan, misalnya dengan cara mengunjungi obyek-obyek peninggalan sejarah. Berbagai bentuk peninggalan sejarah yang ada di Indonesia dapat dijadikan sumber sejarah (sumber benda selain sumber tertulis dan sumber lisan), dapat berupa bangunan-bangunan bersejarah, candi, monument dan sebagainya.
Pada Pra siklus dihasilkan skor observasi 2,14 artinya siswa yang aktif di dalam kelas baru mencapai sekitar 20-30%. Nilai rata-rata tes 1 yaitu 78,88 dan nilai rata-rata tes 2 yaitu 53,69.
Pada siklus I dihasilkan skor observasi 4 artinya siswa yang aktif di dalam kelas baru mencapai sekitar 40-60%. Pada siklus I nilai rata-rata tes 1 89,33 dan nilai rata-rata tes 2 yaitu 63,41.
Pada siklus II dihasilkan skor observasi 6 artinya siswa yang aktif di dalam kelas baru mencapai sekitar 80-100%. Pada siklus II nilai rata-rata tes 1 yaitu 98,38 dan nilai rata-rata tes 2 yaitu 73,72. Artinya model pembelajaran Student Facilitator and Explaining efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa.
Pada kegiatan observasi peserta didik, guru menilai bahwa siswa mencatat materi/hasil pembahasan, ikut serta dalam diskusi kelompok, mengajukan pertanyaan, merespon pertanyaan, mendengarkan penjelasan tutor dalam diskusi, tegas dalam menyampaikan ide/gagasan, mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining
Download PDF