Volume 5 Nomor 2, Januari 2023
ISSN: 2654-2536
IMPLEMENTASI SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN SEKOLAH PADA SEKOLAH BINAAN DI KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN PANDEGLANG SEMESTER II
Oleh:
Rasja
Kormin Dikpora Kec. Cibitung Kab. Pandeglang
Email: rasja70@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kinerja kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah di wilayah binaan Kecamatan Cibitung Kabupaten Pandeglang melalui supervisi manajerial.
Teknik penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah (PTS) yang terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri 4 (empat) tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah wilayah binaan Kecamatan Cibitung Kabupaten Pandeglang.
Adapun dari hasil penelitian diperoleh, melalui penerapan supervisi manajerial telah dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah. Hal ini diketahui dari nilai akhir yang didapat dari instrumen perencanaan program kerja kerja sekolah.
Pada akhir prasiklus nilai yang diperoleh sebesar 62,81 kategori kurang dan predikat D. Untuk itu dilakukan pembinaan dan pembimbingan sehingga pada siklus I dan siklus II kepala sekolah binaan memahami setiap komponen pada instrumen perencanaan program kerja sekolah.
Pada siklus I nilai akhir adalah 69,44 kategori cukup dan predikat D. Terjadi peningkatan nilai sebesar 20 dari prasiklus ke siklus I. Pada akhir siklus II diperoleh nilai adalah 78,11 kategori baik dan predikat C. Peningkatan nilai sebesar 18,5 dari siklus I ke siklus II. Sehingga dapat disimpulkan kepala sekolah binaan yang menjadi subjek dalam penelitian ini telah memiliki kinerja dalam pengelolaan sekolah dengan hasil baik.
Kata kunci: supervisi manajerial, kinerja kepala sekolah, pengelolaan sekolah
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERSILANGAN PADA SISWA KELAS IX-7
Oleh:
Dedi Kusnadi
SMP Negeri 3 Cikarang Utara
Email: kusnadidedi1969@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar IPA pada pokok bahasan persilangan dengan menerapkan model pembelajaran generatif. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas IX-7 di SMP Negeri 3 Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik eksperimen. Data perkembangan diperoleh melalui observasi sikap dan evaluasi hasil belajar. Instrumen utama dalam penelitian ini menggunakan instrumen lembar kerja siswa dan lembar observasi sikap.
Adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa. Pada siklus I terdapat kenaikan rata-rata nilai hasil belajar siswa sebesar 13,96% dari saat pre-test (siklus I = 66,67). Pada siklus II terdapat kenaikan rata-rata nilai hasil belajar siswa sebesar 25,93% dari saat pre-test (siklus II = 70,02). Pada siklus III terdapat kenaikan rata-rata nilai hasil belajar siswa sebesar 34,47% dari saat pre-test (siklus III = 78,67).
Adanya peningkatan siswa aktif. Pada siklus I terdapat kenaikan siswa aktif sebesar 64,95. Pada siklus II terdapat kenaikan siswa aktif sebesar 73,30. Pada siklus III terdapat kenaikan siswa aktif sebesar 79,99.
Adanya peningkatan aktivitas guru. Pada siklus I terdapat kenaikan aktivitas guru sebesar 67,81. Pada siklus II terdapat kenaikan aktivitas guru sebesar 73,52. Pada siklus III terdapat kenaikan aktivitas guru sebesar 79,14.
Adanya ketuntasan belajar siswa. Pada kondisi awal terdapat ketuntasan belajar siswa sebesar 3,33% (1 siswa). Pada siklus I terdapat ketuntasan belajar siswa sebesar 16,67% (5 siswa). Pada siklus II terdapat ketuntasan belajar siswa sebesar 56,67% (17 siswa). Pada siklus III terdapat ketuntasan belajar siswa sebesar 90,00% (27 siswa).
Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa hasil belajar IPA dapat ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran generatif. Dari hasil penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran generatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya hasil belajar IPA dapat terus dikembangkan. Untuk pengawas sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi untuk meningkatkan sarana dan prasarana dalam mencipatakan media belajar yang inovatif di tiap sekolah sebagai upaya meningkatkan hasil belajar.
Kata kunci: model pembelajaran generatif, pokok bahasan persilangan, hasil belajar ipa
PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUARA LAUNG I-1 TAHUN 2021
Oleh:
Abu Bakar
SD Negeri Muara Laung I-1
Email: abubakarnew1969@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil temuan bahwa “Siswa di SD Negeri Muara Laung I-1 sebagian besar kurang menunjukkan aktivitas pada proses pembelajaran IPA”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan sifat penelitiannya adalah kolaborasi dengan mengikuti prosedur penelitian tindakan kelas, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Hasil temuannya adalah terjadinya peningkatan dari siklus I, dan siklus II, (1) Aktivitas fisik siswa menggunakan media konkret pada pembelajaran IPA mengalami peningkatan, pada siklus I rata-rata sebesar 74,24%, dan siklus II rata-rata sebesar 86,36%. Hasil penelitian aktivitas fisik dikategorikan “Sangat Baik”, (2) Aktivitas mental siswa menggunakan media konkret pada pembelajaran IPA mengalami peningkatan pada siklus I rata-rata sebesar 67,04%, dan siklus II rata-rata sebesar 84,09%. Hasil penelitian aktivitas mental dikategorikan “Sangat Baik”, (3) Aktivitas emosional siswa menggunakan media konkret pada pembelajaran IPA mengalami peningkatan pada siklus I rata-rata sebesar 72,72%, dan siklus II rata-rata sebesar 83,33%. Hasil penelitian aktivitas emosional dikategorikan “Sangat Baik”.
Kata kunci: peningkatan, aktivitas siswa, media konkret
ANALISIS SOAL-SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER MATEMATIKA KELAS IX SMP NEGERI 1 MURUNG DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF TAHUN AJARAN 2017/2018 DAN 2018/2019
Oleh:
Ema Yanti
SMP Negeri 1 Murung
Email: emayanti97@guru.smp.belajar.id
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan soal-soal ulangan akhir semester ditinjau dari aspek kognitif dan distraktor yang terdapat pada soal bentuk pilihan ganda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumenter. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif yaitu mendiskripsikan tiap butir soal berdasarkan aspek kognitif.
Hasil penelitian adalah pada soal ulangan akhir semester gasal tahun ajaran 2017/2018 persentase aspek mengingat pada soal sebesar 11,11%, aspek memahami sebesar 13,33%, aspek mengaplikasikan sebesar 62,22%, aspek menganalisis sebesar 13,33%. Untuk soal ulangan akhir semester gasal tahun ajaran 2018/2019 persentase aspek mengingat sebesar 11,11%, aspek memahami sebesar 8,89%, aspek mengaplikasikan sebesar 64,44%, aspek menganalisis sebesar 15,56%.
Pada ulangan akhir semester gasal tahun ajaran 2017/2018 distraktor karena kesalahan fakta (D1) memiliki persentase sebesar 2,50%, distraktor karena kesalahan konsep (D2) sebesar 22,5%, distraktor karena kesalahan prinsip (D3) sebesar 47,5% dan distraktor karena kesalahan keterampilan (D4) sebesar 27,5%.
Selanjutnya pada ulangan akhir semester gasal tahun ajaran 2018/2019 distraktor karena kesalahan fakta (D1) memiliki persentase sebesar 5,55%, distraktor karena kesalahan konsep (D2) sebesar 38,89%, distraktor karena kesalahan prinsip (D3) yaitu sebesar 38,89% dan distraktor karena kesalahan keterampilan (D4) sebesar 16,67%.
Kesimpulan penelitian ini adalah soal mengaplikasikan merupakan soal yang paling banyak terdapat pada soal ulangan akhir semester sedangkan distraktor pada soal berbentuk pilihan ganda terbanyak adalah distraktor karena kesalahan prinsip.
Kata kunci: aspek kognitif, pengecoh, kesalahan dalam Matematika
PROBLEMATIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS KURIKULUM 2013 PADA SMP NEGERI 1 MURUNG
Oleh:
Herniwati
SMP Negeri 1 Murung
Email: herniwati.mura@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menjelaskan permasalahan yang bersifat metodologis terhadap pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis kurikulum 2013 pada SMP Negeri 1 Murung; (2) Menjelaskan permasalahan yang bersifat kultural terhadap pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis kurikulum 2013 pada SMP Negeri 1 Murung; dan (3) Menjelaskan permasalahan yang bersifat sosial terhadap pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis kurikulum 2013 pada SMP Negeri 1 Murung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga yakni permasalahan yang bersifat: (1) metodologis; (2) kultural; dan (3) sosial. Sumber data dari penelitian ini terbagi tiga yakni: (1) guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Murung dengan harapan dapat memberikan data terkait dengan permasalahan pembelajaran berbasis teks Bahasa Indonesia yang meliputi permasalahan pembelajaran yang bersifat metodologis, kultural, dan sosial; (2) RPP; dan (3) bentuk-bentuk evaluasi (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan pengidentifikasian, pengklasifikasian, pendeskripsian, dan penyusunan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa guru memiliki permasalahan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks kurikulum 2013 utamanya dalam proses pelaksanaan pembelajaran, yakni: (1) bersifat metodologis, permasalahan yang dialami berupa permasalahan dalam penyampaian materi pembelajaran, interaksi dengan siswa, kualitas saran dan prasarana, dan penyusunan perangkat pembelajaran; (2) bersifat kultural, permasalahan yang dialami berupa permasalahan dalam menyikapi atau mempersepsi watak seorang guru dan siswa, membantu rasa percaya diri siswa, dan pembinaan terhadap siswa; dan (3) bersifat sosial, permasalahan yang dialami berupa hubungan keharmonisan dengan siswa dan antarsesama siswa, membangun motivasi dan konsentrasi, membantu siswa dalam menyimpan dan mengukur hasil belajar, hingga proses bimbingan dan kebiasaan siswa dalam belajar di dalam kelas.
Kata kunci: problematik, kurikulum 2013, pelaksanaan, metodologis, kultural, sosial
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MANAJERIAL UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD NEGERI TUMBANG LAHUNG 1 DAN SD NEGERI MUARA BABUAT 1 KECAMATAN PERMATA INTAN OLEH PENGAWAS SEKOLAH DASAR
Oleh:
Kuswadiansyah
Korwil Bidang Pendidikan Kec. Permata Intan
Email: kuswadisumarni888@gmail.com
ABSTRAK
Manajerial kepala sekolah adalah kemampuan atau kecakapan yang ditunjukkan oleh kepala sekolah dalam mengelola dan memanfaatkan seluruh komponen atau bidang pekerjaan sekolah. Kemampuan tersebut tumbuh melalui proses pembinaan dan didukung oleh faktor-faktor yang mempengaruhi dan melatarbelakanginya.
Faktor yang mempengaruhi tingkat kemampuan seseorang adalah unsur kematangan, berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Dalam implementasi manajerial kepala sekolah pada guru ini terdapat pengaruh positif terhadap terciptanya profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar, hal ini ditandai dengan peningkatan yang signifikan pada setiap siklusnya, siklus I sebesar 69,2% dan siklus kedua sebesar 91%. Hal ini menunjukkan keberhasilan kepemimpinan para manajer kepala sekolah menuju profesionalisme guru.
Kata kunci: penerapan kepemimpinan manajerial, profesionalisme guru
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PESTASI BELAJAR IPA DI SD NEGERI TUMBANG SOLOI – 1
Oleh:
Sogeng
SD Negeri Tumbang Soloi – 1
Email: sogeng1250@gmail.com
ABSTRAK
Motivasi adalah salah satu hal yang berpengaruh pada kesuksesan aktifitas pembelajaran siswa. Tanpa motivasi, proses pembelajaran akan sulit mencapai kesuksesan yang optimum. Artikel ini ditujukan untuk menyelidiki pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa.
Penelitian korelasi deskriptif ini dilakukan sebagai studi kasus terhadap siswa kelas IV sekolah dasar dan tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan level dari pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar IPA.
Terdapat total 26 siswa kelas IV SD Negeri Tumbang Soloi 1 kecamatan Tanah Siang, Murung Raya yang dijadikan sample dalam penelitian ini. Data-data dikumpulkan melalui questionare instrument dari variable motivasi belajar dan juga hasil test siswa sebagai variable rata-rata pencapaian siswa.
Hasil dari data-data diproses melalui perhitungan statistik dan korelasi rata-rata, didapat melalui penggunaan SPSS 16.0. Data menunjukkan interprestasi tingkat reliabilitas tinggi besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA adalah sebesar 48,1%.
Kata kunci: motivasi belajar, prestasi belajar ipa
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER TOLERANSI BERAGAMA BERBASIS BUDAYA SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 MURUNG
Oleh:
Supemi
SMP Negeri 1 Murung
Email: epem71@yahoo.com
ABSTRAK
SMP Negeri 1 Murung merupakan SMP tertua di Kabupaten Murung. Adanya keberagaman agama yang dianut oleh siswa SMP Negeri 1 Murung menjadikan penguatan pendidikan karakter melalui budaya sekolah sangat diperlukan. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian disini karena ingin mengetahui bagaimana penguatan pendidikan karakter toleransi beragama berbasis budaya sekolah yang dilakukan oleh SMP Negeri 1 Murung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, guru Pendidikan Agama Islam, guru Pendidikan Agama Kristen, guru Pendidikan Agama Katolik dan beberapa siswa yang berbeda agama.
Objek penelitian ini meliputi kegiatan rutin, spontan, pembiasaan, keteladanan yang indikatornya sebagai berikut: penguatan sikap menghargai agama masing-masing individu melalui budaya sekolah, penguatan sikap untuk mendorong keterbukaan terhadap agama lain melalui budaya sekolah, penguatan sikap untuk menghindari sindiran terhadap agama lain melalui budaya sekolah, penguatan sikap kebersamaan dengan melibatkan penggabungan siswa yang berbeda agama melalui budaya sekolah, dan penguatan sikap menanamkan pengetahuan pluralisme terkait agama dan budaya melalui budaya sekolah.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pemantapan sikap menghargai agama pada setiap individu di SMP Negeri 1 Murung dilakukan dengan menjadikan toleransi beragama sebagai branding sekolah, PPDB, dan program pada hari Jumat yang meliputi salat Jumat bagi siswa yang beragama Islam. Sedangkan siswa yang non muslim dalam hal ini termasuk yang beragama Kristen dan Katolik diarahkan oleh guru non muslim untuk pergi beribadah di gereja. (2) Penguatan sikap untuk mendorong keterbukaan pikiran di SMP Negeri 1 Murung dilakukan dengan berdoa bersama sebelum memulai pelajaran, penanaman nilai-nilai Bhineka oleh kepala sekolah kepada seluruh warga sekolah melalui upacara dan pemberian materi toleransi beragama dalam kegiatan pembelajaran di kelas. (3) Penguatan sikap menghindari sindiran terhadap agama lain di SMP Negeri 1 Murung dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik antara guru dan siswa, peningkatan pendekatan emosional antara guru dan siswa, dan asimilasi PPDB. (4) Penguatan sikap kebersamaan dengan melibatkan penggabungan siswa yang berbeda agama di SMP Negeri 1 Murung dilakukan dengan cara menggabungkan siswa yang berbeda agama pada saat PPDB, rade promotion, OSIS, dan tidak membebani siswa dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. (5) Penguatan pengetahuan pluralisme terkait agama dan budaya di SMP Negeri 1 Murung dilakukan dengan cara tidak menjadikan sekolah memiliki simbol-simbol agama khusus sebagai ciri khasnya, menjadikan keragaman sebagai basis utama, memadukan agama dan budaya melalui kegiatan tari, dan menyesuaikan perayaan hari besar agama.
Kata kunci: penguatan karakter, toleransi beragama, budaya sekolah
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN TEKA TEKI SILANG (TTS) MATEMATIKA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT DI KELAS VII SMP NEGERI 1 MURUNG
Oleh:
Komariah
SMP Negeri 1 Murung
Email: komariah431@guru.smp.belajar.id
ABSTRAK
Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu media yang digunakan untuk pemantapan materi peserta didik pada materi operasi bilangan bulat adalah teka teki silang Matematika. Mengembangkan media permainan teka teki silang Matematika yang valid atau sahih dan praktis merupakan tujuan dari penelitian ini. Subjek dalam uji coba penelitian yaitu peserta didik di SMP Negeri 1 Murung kelas VII disesuaikan dengan tingkatan pembagian materi operasi bilangan bulat.
Penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur Borg & Gall. Penelitian ini menghasilkan media Teka Teki Silang Matematika dengan rata-rata tingkat validitas dari ahli materi dan ahli desain sebesar 97% yang dinyatakan sangat valid.
Sedangkan tingkat praktikalitas media permainan teka teki silang Matematika dinyatakan kategori sangat praktis pada uji coba kelompok kecil dengan persentase 94,3%. Berdasarkan perolehan persentase menunjukkan bahwa media permainan teka teki silang Matematika yang dikembangkan sangat layak digunakan dan memudahkan peserta didik dalam belajar Matematika khususnya pada operasi bilangan bulat.
Kata kunci: teka teki silang Matematika, operasi bilangan bulat
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MURUNG SATU ATAP
Oleh:
Riduansyah
SMP Negeri 2 Murung Satu Atap
Email: sriduan960@yahoo.co.id
ABSTRAK
Upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPS Ekonomi melalui penggunaan model Pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Murung Satu Atap Kecamatan Murung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran IPS Ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Murung Satu Atap Kecamatan Murung.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Murung Satu Atap Kecamatan Murung yang berjumlah 36 orang orang.
Sumber data berasal dari siswa, teman sejawat dan peneliti. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, test awal, turnamen, dan tes formatif. Validitas data menggunakan metode triangulasi teknik dan sumber. Analisis data yang digunakan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS Ekonomi pada siswa kelas VIII.
Kata kunci: pembelajaran kooperatif, tipe tgt, ips ekonomi
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV SD MANGKALISOI 1
Oleh:
Tuti Mitilda
SD Mangkalisoi 1
Email: tmitilda5@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Fokus utama dari penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan metode demonstrasi untuk memperbaiki hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD Mangkalisoi 1. Instrumen dari penelitian ini adalah silabus, RPP, dan lembaran kerja siswa, dan kuisioner serta lembar pengamatanan siswa.
Hasil penelitian prasiklus atau sebelum perbaikan rata-rata 64,09, di siklus I menunjukkan peningkatan nilai rata-ratanya yaitu 71,81 dan pada silkus II lebih meningkat menjadi rata-rata 76,81. Sehingga dengan demikian penerapan metode demonstrasi mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD Mangkalisoi 1.
Kata kunci: metode demostrasi, hasil belajar, bahasa indonesia
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI ZAMAN SERBA DIGITAL DI SD NEGERI TABULANG – 1
Oleh:
Yulita
SD Negeri Tabulang – 1
Email: yulitaspd2020@gmail.com
ABSTRAK
Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk menerapkan nilai-nilai agama, moral, etika pada peserta didik melalui ilmu pengetahuan, dibantu oleh orang tua, guru, serta masyarakat yang sangat penting dalam pembentukan dan perkembangan karakter peserta didik. Setiap anak memiliki potensi yang baik sejak lahir, namun potensi tersebut harus terus diasah dan disosialisasikan dengan baik agar karakter setiap anak terbentuk dan berkembang secara maksimal.
Di zaman serba digital ini juga anak dengan mudahnya menggunakan media digital. Zaman digital yang bukan hanya memiliki dampak positif, namun juga dampak negatifpun menjadi tugas sendiri bagi pendidik, orang tua dan masyrakat dewasa dalam membimbing dan memantau apa yang anak lakukan dengan media digitalnya tersebut, sehingga anak mampu memanfaatkan media digitalnya sebaik mungkin dan mendapatkan manfaat yang baik untuk dirinya dan hidupnya.
Kata kunci: pendidikan karakter; sekolah dasar; digital
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) SISWA KELAS VI SD NEGERI 098145 KARANG SARI
Oleh:
Tiermin Sipayung
SD Negeri 098145 Karang Sari
Email: tierminsipayung015@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi pembelajaran IPA siswa kelas VI di SD Negeri 098145 Karang Sari yang menunjukkan bahwa hasil belajarnya masih rendah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Group Investigation (GI) pada siswa kelas VI SD Negeri 098145 Karang Sari Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini siswa kelas VI sejumlah 24 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA meningkat setelah diberikan tindakan melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI).
Rata-rata hasil belajar IPA meningkat dari siklus I, siklus II, ke siklus III. Adapun rata-rata hasil belajar IPA siswa meningkat dari siklus I sebesar 67,22 atau 58,33% menjadi 82,22 atau 66,66% pada siklus II, dan menjadi 88,22 atau 100% pada siklus III. Perbaikan yang dilakukan pada siklus II dan III yaitu pada tahap pengelompokkan yang semula tiap kelompok beranggotakan 6 orang menjadi 3 orang serta pengaturan waktu guru perlu lebih diperhatikan.
Kata kunci: hasil belajar ipa, model pembelajaran, Group Investigation (gi)
PENINGKATAN DISIPLIN KINERJA GURU MELALUI PENGEMBANGAN BUDAYA SEKOLAH DI SD NEGERI 9 LAINEA
Oleh:
Watiyani
SD Negeri 9 Lainea
Email: watiyanispd@gmail.com
ABSTRAK
Pada siklus I skor yang didapat adalah 107 artinya disiplin kinerja guru sangat baik. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik; guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir; guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif; dan guru memilih sumber belajar/media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran.
Pada indikator guru disiplin dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran: guru menguasai materi pelajaran; guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif; guru memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran; guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran; guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran; dan guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif.
Pada indikator guru disiplin dalam penilaian pembelajaran: guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik; guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik; dan guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya.
Pada siklus II hasil observasi melejit pesat, karena skor yang didapat hampir mendekati skor maksimal. Skor maksimal adalah 156 dan skor yang didapat pada siklus II adalah 129. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah pengembangan budaya sekolah dapat meningkatkan disiplin kinerja guru.
Tujuan pengembangan budaya sekolah adalah untuk membangun suasana sekolah yang kondusif melalui pengembangan komunikasi dan interaksi yang sehat antara kepala sekolah dengan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah.
Beberapa manfaat yang bisa diambil dari upaya pengembangan budaya sekolah, di antaranya: (1) Menjamin kualitas kerja yang lebih baik; (2) Membuka seluruh jaringan komunikasi dari segala jenis dan level baik komunikasi vertikal maupun horizontal; (3) Lebih terbuka dan transparan; (4) Menciptakan kebersamaan dan rasa saling memiliki yang tinggi; (5) meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan; (6) jika menemukan kesalahan akan segera dapat diperbaiki; dan (7) dapat beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan IPTEK.
Kata kunci: disiplin kinerja guru, pengembangan budaya sekolah