JURNAL INSPIRATOR GURU VOLUME 4 NOMOR 1 NOVEMBER 2021

Volume 4 Nomor 1, November 2021
ISSN: 2654-2536

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MENGAPLIKASIKAN RPP DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SDN 18/I TELUK KABUPATEN BATANG HARI

Oleh:
Arlely
SD Negeri 18/I Teluk Kabupaten Batang Hari
Email: muhammatsauti80@gmail.com

ABSTRAK
Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan bahwa di SDN 18/I Teluk yang merupakan tempat peneliti sebagai kepala sekolah. Kondisi guru-guru tersebut seorang guru yang kebingungan atau copy-paste dalam membuat RPP jauh dari RPP sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan strategi belajar yang inovatif dan akan berdampak pada kegagalan proses pembelajaran dan menghambat pula peningkatan mutu sekolah itu sendiri. Bertitik tolak dari pemikiran di atas, maka kepala sekolah hendak meningkatkan kompetensi guru mengaplikasikan RPP dalam proses pembelajaran melalui supervisi akademik.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (school action research). Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18/I Teluk. Penelitian dilakukan pada semester 1 tahun 2021. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancacara, dan dokumentasi.
Pada prasiklus peneliti baru mengamati seberapa besar kompetensi guru mengaplikasikan RPP dalam proses pembelajaran dan ternyata hasilnya sangat rendah yakni mendapat skor rata-rata hanya mencapai 6,4 artinya kompetensi guru mengaplikasikan RPP dalam proses pembelajaran kurang baik.
Dilihat dari hasil observasi ada peningkatan skor rata-rata dari prasiklus ke siklus I, dimana hasil skor rata-rata observasi prasiklus hanya mencapai skor 5 sementara pada siklus I mencapai 11,4 yang artinya kompetensi guru mengaplikasikan RPP dalam proses pembelajaran baik.
Selanjutnya pada siklus II hasil observasi mencapai skor 15,8 artinya kompetensi guru mengaplikasikan RPP dalam proses pembelajaran sangat baik. supervisi akademik di SDN 18/I Teluk dapat dilakukan melalui pengamatan dan pemantauan kepala sekolah dalam supervisi akademik.
Dari hasil analisis diperoleh hasil bahwa, supervisi akademik sangat efektif untuk meningkatkan kompetensi guru mengaplikasikan RPP dalam proses pembelajaran, karena guru memiliki kesempatan mendiskusikan secara bersama-sama untuk mengkaji dan memecahkan permasalahan berdasarkan keadaan di lapangan, kemudian dapat memperbaikinya atau melakukan tindak lanjut pada siklus berikutnya secara terus menerus apabila masalah belum terselesaikan.

Kata kunci: kompetensi guru, mengaplikasikan rpp dalam proses pembelajaran, supervisi akademik
Download PDF

PENGGUNAAN APLIKASI GOOGLE FORM DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PENILAIAN HARIAN DI SDN 125/I AWIN KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATEN BATANG HARI

Oleh:
Ermanto
SD Negeri 125/I Awin Kecamatan Pemayung
Email: muhammatsauti80@gmail.com

ABSTRAK
Hal yang terlihat sekarang khususnya di SDN 125/I Awin Kecamatan Pemayung adalah kompetensi guru melaksanakan penilaian harian masih rendah, hal ini ditunjukkan dengan kondisi di lapangan bahwa dalam melaksanakan penilaian harian guru biasanya menggunakan teknik tes tulis ataupun tes lisan, guru masih belum terbiasa dengan pelaksanaan pembelajaran daring, dan yang paling penting adalah belum pernah melaksanakan penilaian menggunakan aplikasi Google Form. Bertitik tolak dari pemikiran di atas, maka kepala sekolah hendak meningkatkan kompetensi guru melaksanakan penilaian harian melalui penggunaan aplikasi Google Form.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (school action research). Penelitian ini dilaksanakan di SDN 125/I Awin. Pemilihan tempat ini dimana peneliti bertugas sebagai kepala sekolah di sekolah tersebut. Penelitian dilakukan pada semester 1 tahun pelajaran 2021/2022 di SDN 125/I Awin. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah penggunaaan aplikasi Google Form dapat menjadi pendekatan yang efektif kepada guru dalam meningkatkan kompetensi guru melaksanakan penilaian harian.
Hasil penelitian prasiklus peneliti baru mengamati seberapa besar kompetensi guru melaksanakan penilaian harian dan ternyata hasilnya sangat rendah yakni mendapat skor rata-rata cuma 1 artinya kompetensi guru melaksanakan penilaian harian kurang baik.
Dilihat dari hasil observasi ada peningkatan skor rata-rata dari prasiklus ke siklus I, dimana hasil skor rata-rata observasi prasiklus hanya mencapai skor 1 sementara pada siklus I mencapai 2,6 yang artinya kompetensi guru melaksanakan penilaian harian baik.
Selanjutnya pada siklus II hasil observasi mencapai skor 5,6 artinya kompetensi guru melaksanakan penilaian harian sangat baik.
Penggunaan aplikasi Google Form dalam meningkatkan kompetensi guru melaksanakan penilaian harian di SDN 125/I Awin Kabupaten Batang Hari dapat dilakukan sesuai protokol kesehatan karena mencegah penyebaran Covid-19. Dari hasil analisis diperoleh hasil bahwa, penggunaan aplikasi Google Form sangat efektif untuk meningkatkan kompetensi guru melaksanakan penilaian harian, karena guru memiliki kesempatan mendiskusikan secara bersama-sama untuk mengkaji dan memecahkan permasalahan berdasarkan keadaan di lapangan, kemudian dapat memperbaikinya atau melakukan tindak lanjut pada siklus berikutnya secara terus menerus apabila masalah belum terselesaikan.

Kata kunci: aplikasi Google Form , kompetensi guru melaksanakan penilaian harian
Download PDF

IMPLEMENTASI METODE BERMAIN DAN MEDIA BANTU UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN LOMPAT PADA SENAM KETANGKASAN MENGGUNAKAN ALAT DALAM PEMBELAJARAN DARING SISWA KELAS VA SDN 121/IX JERAMBAH BOLONG

Oleh:
El Baytie Fatiyah
SD Negeri 121/IX Jerambah Bolong
Email: fathiyahelbaitie@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan penguasaan lompat pada senam ketangkasan menggunakan alat dalam pembelajaran daring melalui pendekatan bermain dan media bantu pada siswa kelas VA SDN 121/IX Jerambah Bolong tahun pelajaran 2020/2021.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VA SDN 121/IX Jerambah Bolong tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 23 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif komparatif dan analisis kritis. Prosedur penelitian adalah model spiral yang saling berkaitan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan bermain dan media bantu dapat meningkatkan minat, keaktifan, dan penguasaan penguasaan lompat pada senam ketangkasan menggunakan alat dalam pembelajaran daring siswa dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Proses pembelajaran pada prasiklus belum menggunakan pendekatan bermain dan media bantu sehingga minat, keaktifan, dan penguasaan penguasaan lompat pada senam ketangkasan menggunakan alat dalam pembelajaran daring siswa rendah.
Peningkatan terjadi pada siklus I. Minat, keaktifan, dan penguasaan penguasaan lompat pada senam ketangkasan menggunakan alat dalam pembelajaran daring siswa meningkat walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II menyebabkan minat, keaktifan, dan penguasaan penguasaan lompat pada senam ketangkasan menggunakan alat dalam pembelajaran daring siswa meningkat menjadi tinggi sehingga bisa mendukung suatu pembelajaran yang berkualitas.
Simpulan penelitian ini adalah melalui pendekatan bermain dan media bantu meningkatkan minat, keaktifan, dan penguasaan penguasaan lompat pada senam ketangkasan menggunakan alat dalam pembelajaran daring siswa kelas VA SDN 121/IX Jerambah Bolong.

Kata kunci: metode bermain dan media bantu, penguasaan gerak dasar
Download PDF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN E-LEARNING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX.2 SMP NEGERI 1 SIBERUT SELATAN PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Oleh:
Ida Rozana
SMP Negeri 1 Siberut Selatan
Email: idarozana2020@gmail.com

ABSTRAK
Kegiatan belajar mengajar merupakan sebuah proses interaksi yang dilakukan guru bersama siswa. Interaksi ini terjadi anatara satu sama lain yang nantinya akan menimbulkan hubungan timbal balik yang bersifat mempengaruhi dan dipengaruhi. Keberhasilan suatu kegiatan belajar mengajar dilihat dari banyak faktor, baik dari guru, ataupun siswa itu sendiri. Kegiatan belajar juga dimaknai sebagai interaksi individu dengan lingkungannya. Namun pada tahun 2020, proses kegiatan belajar mengajar dihentikan untuk sementara waktu. Hal ini disebabkan karena merebaknya virus Covid-19 yang sangat mudah sekali menular. Penyebaran virus ini bukan hanya terjadi di negara kita saja, namun di seluruh dunia mengalami wabah yaitu pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 adalah krisis kesehatan yang melanda hampir di seluruh penjuru dunia (Purwanto et al, 2020: 1).
Pandemi ini berdampak pada berbagai bidang, salah satunya di pendidikan. Banyak negara memutuskan untuk sementara menutup sekolah, kampus selama masa pandemi Covid-19 berlangsung. Setiap negara membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang sedang terjadi. Untuk mengatasi wabah pandemi Covid -19 semua negara menerapkan sebuah tindakan salah satunya dengan melakukan gerakan physical distancing yaitu pembatasan jarak fisik yang dirancang untuk mengurangi interaksi orang-orang dalam komunitas yang lebih luas (Wilder-Smith & Freedman, 2020: 2).
Dengan adanya physical distancing maka pembelajaran di sekolah menjadi terhambat dan tidak bisa dilakukan secara langsung. Hal ini juga berpengaruh pada tata cara pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang harus dilakukan secara daring. Selama kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan secara daring ini terjadi permasalahan yang harus dihadapi guru. Permasalahan ini terjadi dalam sebuah peroses kegiatan belajar mengajar yang harus diselenggarakan secara daring.
Seperti halnya pembelajaran secara luring, ada beberapa peserta didik yang kesulitan mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan secara daring, karena lemahnya jaringan internet yang digunakan. Tugas yang tidak diselesaikan. Peserta didik yang kurang disiplin dalam masalah waktu kehadiran pada saat kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan secara daring. Disadari oleh guru, hal ini merupakan sebuah permasalahan yang membuat kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan secara daring menjadi terganggu. Bahkan, jika sikap peserta didik terus menerus seperti ini akan dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Peneliti juga menemukan fakta lain pada saat melakukan observasi selama kegiatan belajar mengajar secara daring berlangsung di kelas IX.2 SMP Negeri 1 Siberut Selatan, yaitu faktor yang menimbulkan permasalahan ini bukan hanya dari peserta didik saja. Namun juga terkadang dari pendidik itu sendiri. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat, atau strategi belajar yang kurang efektif juga menjadi penyebab terjadinya permasalahan pada kegiatan belajar mengajar secara daring di kelas IX.2 SMP Negeri 1 Siberut Selatan. Seperti halnya penggunan metode yang kurang tepat dengan kondisi peserta didik akan membuat peserta didik merasa kesulitan dalam mengikuti peroses kegiatan belajar mengajar secara daring.
Juga dalam penggunaan media dan kegiatan belajar mengajar yang hanya diisi pemberian tugas yang yang begitu banyak, akan membuat peserta didik mudah bosan, dan malas mengikuti proses jalannya pembelajaran. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka peneliti memutuskan untuk melakukan sebuah penelitian, sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut. Maka dilakukanlah penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Pendekatan E-Learning sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IX.2 SMP Negeri 1 Siberut Selatan pada Mata Pelajaran IPS Materi Perdagangan Internasional Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021”.
Setelah dilakukannya tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan prestasi belajar siswa kelas IX.2. Nilai rata-rata peserta didik meningkat hingga mencapai 79,79. Sedangkan persentase kelulusan tes peserta didik mencapai 83,33%. Sedangkan pada tahap siklus II peningkatan yang terjadi semakin maksimal. Peningkatan tersebut hingga mencapai lebih dari 80% siswa lulus dalam tes siklus II. Nilai rata-rata siswa kelas IX.2 SMP Negeri 1 Siberut Selatan mengalami peningkatan hingga mencapai 88,54. Sedangkan persentase ketuntasan peserta didik masih mencapai 91,67%.

Kata kunci: model pembelajaran creative problem solving, e-learning, perdagangan internasional
Download PDF

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 1 SIBERUT SELATAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRADE A PROBLEM

Oleh:
Zamzami
SMP Negeri 1 Siberut Selatan
Email: zamzamiizam1963@gmail.com

ABSTRAK
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak untuk setiap orang baik di lingkup keluarga maupun bangsa dan negara. Perkembangan suatu bangsa bisa dilihat dari bagaimana perkembangan pendidikan dari bangsa tersebut.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru dan peserta didik terlibat secara langsung dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai bahan pembahasan. Dalam interaksi ini, peserta didik diharuskan lebih aktif dalam proses belajar mengajar, dari pada seorang guru, sepertihalnya apa yang dikonsepkan dalam kurikulum 2013.
Namun setelah merebaknya virus Covid-19, kegiatan belajar mengajar tidak lagi bisa diselenggarakan secara luring, atau tatap muka. Hal ini dilakuakan karena untuk mencegah semakin menyebarnya virus Covid-19. Kegiatan belajar mengajar diseluruh tingkat pendidikan di Indonesia terpaksa harus deselenggarakan secara daring, atau melalui media jejaring sosial, seperti WhatsApp, Zoom, Google Meet, dan lain sebagainya.
SMP Negeri 1 Siberut Selatan juga merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan kegiatan belajar mengajar berbasis e-learning. Untuk mengimplementasikan tujuan mata pelajaran Matematika tersebut, maka pembelajaran Matematika dalam kurikulum 2013 disajikan dengan menggunakan media jejaring sosial.
Selama pandemi Covid-19 ini, guru SMP Negeri 1 Siberut Selatan menghadapi permasalahan yang terjadi di kelas VIII SMP Negeri 1 Siberut Selatan tahun pelajaran 2020/2021. Permasalahan tersebut berupa rendahnya hasil belajar, dan kurang aktifnya siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Siberut Selatan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar daring.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka peneliti memutuskan untuk melakukan sebuah penelitian, sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut.
Setelah dilakukannya observasi dan tindakan, didapatkan data hasil penelitian. Pada prasiklus terdapat 40,74% (11) peserta didik tuntas KKM. Setelah melakukan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Trade a Problem pada siklus I, terjadi peningkatan pada siswa kelas VIII.1. Terdapat 85,91% (23) siswa kelas VIII.1 tuntas KKM. Pada siklus II terdapat 96,30% (26) peserta didik tuntas KKM. Data tersebut memperlihatkan terjadi peningkatan dari prasiklus sampai siklus II. Keberhasilan penelitian sesuai dengan indikator keberhasilan didapat saat siklus I dan II, yaitu lebih dari 75% peserta didik tuntas KKM.
Pada siklus I nilai rata-rata peserta didik adalah 80,93. Pada siklus II nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi 86,85. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest peserta didik di setiap siklus mengalami peningkatan.

Kata kunci: keaktifan dan hasil belajar, model pembelajaran trade a problem, bangun ruang sisi datar
Download PDF

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS VIII.3 SMP NEGERI 1 SIBERUT SELATAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS MATERI TEXT RECOUNT DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

Oleh:
Zuzianita
SMP Negeri 1 Siberut Selatan
Email: zuzilaten@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan yang terjadi dalam pendidikan merupakan permasalahan yang sangat penting, karena pendidikan merupakan sebuah proses yang mampu berpengaruh besar dalam perkembangan hidup manusia. Pendudukan juga menjadi tolak ukur kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di sebuah negara. Untuk itu pemerintah di negara kita menggalakkan kebijakan wajib belajar 9 tahun bagi masyarakat Indonesia. Semakin tinggi jenjang yang ditempuh dalam proses pendidikan maka semakin besar pula kesempatan untuk maju dan berkembang dalam segala bidang kehidupan.
Pada masa pandemic Covid-19 sekarang ini, peroses belajar mengajar sangat sulit dilakukan. Penularan virus yang begitu mudah, membuat pendidik/guru dan pemerintah khawatir, akan tertularnya peserta didik, jika tetap memaksakan, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara tatap muka. Untuk itu baik pemerintah dan menteri pendidikan setuju untuk mengeluarkan kebijakan, belajar dari rumah. Belajar dari rumah yang dimaksud adalah belajar secara daring, atau belajar dalam jaringan internet, memanfaatkan berbagai platform untuk dijadikan sebagai kelas virtual bagi guru dan peserta didik, melakukan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran pada lembaga pendidikan formal dalam hal ini adalah sekolah. Berusaha menerapkan berbagai model, metode, setrategi, maupun media belajar, sebagai upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadi proses belajar mengajar di masa pandemic Covid-19 ini, agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat mencapai hasil yang maksimal. Karena itu, seorang guru dituntut memiliki kemampuan secara khusus mengatur kelas virtual, memberikan dorongan kepada siswa, selain itu guru memberikan motivasi kepada peserta didik dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.
Namun pembelajaran yang diselenggarakan secara secara daring membawa dampak pada penurunan kemampuan menulis siswa di kelas VIII.3 SMP Negeri 1 Siberut Selatan. Hal ini diketahui saat diberikannya tugas membuat sebuah teks dalam beberapa pertemuan. Banyak dari peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan tugas tersebut. Sebagian dari peserta didik kelas VIII.3 lebih cenderung mencontek pekerjaan temannya. Nilai peserta didik kelas VIII.3 yang didapatkan dari pemberian tugas membuat sebuah teks juga 72% tidak mencapai KKM. Penggunaan metode yang tidak tepat pada saat pembelajaran daring, ditengarai menjadi penyebab timbulnya dampak negatif ini. Metode pembelajaran konvensional yang hanya berpusat pada pemberian tugas saja, membuat peserta didik menjadi jenuh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Permasalahan ini jika dibiarkan terus menerus, dikhawatirkan akan berdampak pada ketidaktercapaiannya tujuan pembelajaran Bahasa Inggris.
Berdasarkan uraian di atas, maka akan peneliti memutuskan untuk melakukan sebuah penelitian, sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut. Maka dilakukanlah penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa Kelas VIII.3 SMP Negeri 1 Siberut Selatan pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Materi Text Recount dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) di Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021”.
Setelah dilakukan tindakkan, maka didapatkanlah hasil: pada prasiklus terdapat 33,33% yakni 9 peserta didik tuntas KKM. Pada siklus I terdapat 81,48% yakni 22 peserta didik tuntas KKM. Pada siklus II terdapat 82,59% yakni 25 peserta didik tuntas KKM. Data tersebut memperlihatkan terjadi peningkatan dari prasiklus sampai siklus II. Keberhasilan penelitian sesuai dengan indikator keberhasilan didapat saat siklus II, yaitu lebih dari 75% peserta didik tuntas KKM. Pada siklus I nilai rata-rata peserta didik adalah 79,81 atau di atas nilai KKM. Pada siklus II nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi 86,33 atau di atas KKM. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest peserta didik di setiap siklus mengalami kenaikan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan kemampuan menulis peserta didik kelas VIII.3 SMP Negeri 1 Siberut Selatan pada mata pelajaran Bahasa Inggris materi Recount Text di semester genap tahun pelajaran 2020/2021.

Kata kunci: kemampuan menulis, contextual teaching and learning, recount text
Download PDF

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL TREFFINGER DAN TORRANCE TEST OF CREATIVE THINKING (TTCT) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

Oleh:
Mahdiah Erma
SMP Negeri Terpadu Unggulan 2 Tana Tidung
Email: mahdiaherna1@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Treffinger dan Torrance Test of Creative Thinking (TTCT) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimental dengan menggunakan rancangan faktorial yang melibatkan 120 siswa SMP Negeri Terpadu Unggulan 2 Tana Tidung sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran model Treffinger lebih tinggi daripada yang mengikuti model konvensional, kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran model Treffinger memperoleh nilai rata-rata 70,917 sedangkan model konvensional sebanyak 64,383 (2) Kemampuan berpikir kritis siswa yang diberi TTCT lebih tinggi daripada yang diberikan penilaian konvensional, kelompok siswa yang diberi penilaian TTCT memperoleh nilai rata-rata 72,433 sedangkan penilaian konvensional sebanyak 62,867 (3) terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan model penilaian terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, (4) Pada kelompok siswa yang diberikan TTCT, kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapatkan pembelajaran model Treffinger lebih tinggi daripada siswa yang mendapatkan model konvensional, kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran model Treffinger memperoleh nilai rata-rata 76,90 sedangkan model konvensional sebanyak 67,967 (5) Pada kelompok siswa yang diberikan penilaian konvensional, kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapatkan pembelajaran model Treffinger tidak berbeda secara signifikan dengan siswa yang mendapatkan model konvensional, (6) Pada kelompok siswa yang diberikan model pembelajaran Treffinger, kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapatkan TTCT lebih tinggi daripada yang mendapatkan penilaian konvensional, kelompok siswa yang diberikan penilaian TTCT memperoleh nilai rata-rata 76,90 sedangkan model konvensional sebanyak 64,933 (7) Pada kelompok siswa yang diberikan mbelajaran model konvensional, kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapatkan TTCT lebih tinggi daripada yang penilaian konvensional, kelompok siswa yang mengikuti diberi penilaian TTCT memperoleh nilai rata-rata 67,967 sedangkan model konvensional sebanyak 60,80.

Kata kunci: pembelajaran model Treffinger, Torrance Test of Creative Thinking, berpikir kritis
Download PDF

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN DARING MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SD NEGERI 3 KEMANG

Oleh:
Hematurisia
SD Negeri 3 Kemang
Email: hematurisiasdn3@gmail.com

ABSTRAK
Berdasarkan penjajakan awal yang peneliti lakukan di SD Negeri 3 Kemang, semenjak wabah virus corona melanda negeri ini, pembelajaran dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Karena biasanya pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka, tentu saja sistem pembelajaran daring yang begitu mendadak berdampak pada kegagapan guru dan siswa karena belum terbiasa melaksanakan pembelajaran daring. Bertitik tolak dari pemikiran di atas, maka kepala sekolah hendak meningkatkan kemampuan guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis digital dalam pembelajaran daring melalui supervisi akademik.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (school action research). Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Kemang. Penelitian akan dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2019/2020. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancacara, dan dokumentasi.
Pada prasiklus peneliti baru mengamati seberapa besar kemampuan guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis digital dalam pembelajaran daring dan ternyata hasilnya sangat rendah yakni mendapat skor rata-rata hanya mencapai 6,4 artinya kemampuan guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis digital dalam pembelajaran daring kurang baik.
Dilihat dari hasil supervisi ada peningkatan skor rata-rata dari prasiklus ke siklus I, dimana hasil skor rata-rata observasi prasiklus hanya mencapai skor 5 sementara pada siklus I mencapai 11,4 yang artinya kemampuan guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis digital dalam pembelajaran daring baik. Selanjutnya pada siklus II hasil supervisi mencapai skor 15,8 artinya kemampuan guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis digital dalam pembelajaran daring sangat baik.
Supervisi akademik di SD Negeri 3 Kemang dapat dilakukan melalui pengamatan dan pemantauan kepala sekolah dalam supervisi akademik. Dari hasil analisis diperoleh hasil bahwa, supervisi akademik sangat efektif untuk meningkatakan kemampuan guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis digital dalam pembelajaran daring, karena guru memiliki kesempatan mendiskusikan secara bersama-sama untuk mengkaji dan memecahkan permasalahan berdasarkan keadaan di lapangan, kemudian dapat memperbaikinya atau melakukan tindak lanjut pada siklus berikutnya secara terus menerus apabila masalah belum terselesaikan.

Kata kunci: kemampuan guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis digital dalam pembelajaran daring, supervisi akademik
Download PDF

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP NEGERI 1 SINDANGJAYA

Oleh:
Didi Kuryadi
SMP Negeri 1 Sindangjaya
Email: didikuryadi64@gmail.com

ABSTRAK
Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan bahwa di SMP Negeri 1 Sindangjaya, para guru masih sangat jarang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Lingkungan sekolah tidak lebih hanya digunakan sebagai tempat bermain-main siswa pada saat istirahat. Kalau tidak jam istirahat, guru lebih sering memilih mengkarantina siswa di dalam kelas, walaupun misalnya siswa sudah merasa sangat jenuh berada di dalam kelas. Dari wawancara yang dilakukan peneliti, sebagian besar guru mengaku enggan mengajak siswa belajar di luar kelas, karena alasan susah mengawasi. Untuk mengatasi hal itu perlu adanya peningkatan kemampuan guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis lingkungan sekolah melalui supervisi akademik.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (school action research). Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sindangjaya. Penelitian akan dilakukan pada semester ganjil tahun 2021. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Data penelitian tindakan sekolah yang diperoleh dari hasil observasi sikap guru dalam kegiatan pembelajaran tentang pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar pada siklus I, hasilnya termasuk katagori “baik” dengan rata-rata aspek 1 yakni 2, aspek 2 yakni 2, aspek 3 yakni 1,7, dan aspek 4 yakni 1. dari observasi guru pada siklus II, setelah dianalisis ada peningkatan kearah perbaikan yaitu berada pada katagori “sangat baik”, dengan rata-rata nilai pada aspek 1 yakni 3, pada aspek 2 yakni 3, pada aspek 3 yakni 2,5, pada aspek 4 yakni 2. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan siklus I dan siklus II tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa: Ada peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Refleksi terhadap hasil yang diperoleh peneliti pada siklus II ini adalah adanya peningkatan kemampuan guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.

Kata kunci: kemampuan guru, media pembelajaran berbasis lingkungan sekolah, supervisi akademik
Download PDF

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENERAPAN METODE PROJECT BASED LEARNING BERBANTU MEDIA WHATSAPP PADA SISWA KELAS IX-G SMP NEGERI 253

Oleh:
Retno Asmorowati
SMP Negeri 253 Jakarta
Email: retnoasmoro253@gmail.com

ABSTRAK
Yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah berdasarkan observasi yang dilakukan ditemukan atau nampak bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran masih kurang. Hal itu ditunjukan dari 51,11% masih kurang serius karena sebagian besar siswa ada yang melakukan aktifitas sendiri, seperti: meninggalkan kelas tanpa ijin, tidak memperhatikan materi saat pembelajaran berlangsung.
Dalam memperhatikan penjelasan dari guru, keaktifan dalam menanggapi pertanyaan dari guru atau mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain yang aktif dalam pembelajaran hanya sebanyak 14 siswa atau 40%. Dari latar belakang masalah tersebut kemudian dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah dengan metode Project Based Learning berbantu media WhatsApp dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung di kelas IX-G SMP Negeri 253 Jakarta tahun pelajaran 2020/2021?
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung menggunakan metode Project Based Learning berbantu media WhatsApp pada siswa kelas IX-G SMP Negeri 253 Jakarta tahun pelajaran 2020/2021. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan, implementasi, observasi, dan refleksi.
Hasil penelitian dari masing-masing siklus meningkat. Berdasarkan hasil tes siklus II diperoleh rata-rata hasil belajar adalah 87,43 dari 35 siswa yang mendapat nilai di atas KKM terdapat 34 siswa, dan aktivitas siswa mencapai 83,52% dengan kategori tinggi. Simpulan dari penelitian ini adalah melalui penggunaan metode Project Based Learning berbantu media WhatsApp dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung kelas IX-G SMP Negeri 253 Jakarta tahun pelajaran 2020/2021.

Kata kunci: metode project based learning, motivasi belajar, hasil belajar
Download PDF

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS KEPALA SMA NEGERI 4 MALINAU)

Oleh:
Harianto
SMA Negeri 4 Malinau
E-mail: hariantobara04@gmail.com

ABSTRAK
Arah riset ini untuk ketahui efektifitas kepimpinan transformasional kepala sekolah di SMA Negeri 4 Malinau dan untuk ketahui beberapa faktor memberikan dukungan dan menghalangi efektifitas kepimpinan transformasional kepala sekolah. Riset ini memakai riset kualitatif dengan tipe riset study kasus deskriptif dengan tehnik penghimpunan data lewat interviu, pengamatan, dan dokumentasi. Tehnik analitis data dalam riset ini ialah reduksi data (data reduction), penyuguhan data (display data), dan penarikan ringkasan (conclusion drawing/verification).
Pengujian keaslian data dalam riset ini ialah tes credibility (derajat keyakinan) dengan melaksanakan triangulasi sama sesuai ketentuan, analitis kasus negatif, memakai bahan rekomendasi yang akurat. Hasil riset memperlihatkan jika efektifitas kepimpinan alih bentukonal mencakup individu consideration yakni pimpinan yang sanggup memberi dorongan dan perhatian khusus, support, semangat, dan usaha pada keperluan prestasi dan perkembangan guru dan staff-nya.
Intellectual stimulation yakni kepala sekolah selalu memberi pembimbingan pada guru dan staff. Inspiratif motivation yakni kepala sekolah selalu sampaikan misi secara terinci misi serta visi sekolah ke guru guru dan staff.
Inspiratif motivation yakni kepala sekolah sering jadi contoh untuk semua bawahan khususnya tersangkut mengenai keterdisiplinan. Factor simpatisan penerapan kepimpinan alih bentukonal di SMA Negeri 4 Malinau ialah jalinan yang serasi di antara bawahan dengan pimpinan, perhatian khusus kepala sekolah pada guru dan staff, kepala sekolah mempunyai pengetahuan dan kempuan dalam mengelolah sekolah, membuat keyakinan dengan guru dan staff, tingkat kedisplinan yang tinggi, merajut jalinan komunikasi terbuka, dan factor penghalangnya ialah ada kecemburuan yang terjadi antara sama-sama guru dan staff, ada banyak guru yang memperoleh pekerjaan tambahan, kepala sekolah masih enggan memerintah langsung ke guru atau staff, masih tetap ada beberapa guru yang tidak optimis dalam melakukan pekerjaannya.

Keyword: efektifitas, kepimpinan, alih bentukonal
Download PDF

Satu pemikiran pada “JURNAL INSPIRATOR GURU VOLUME 4 NOMOR 1 NOVEMBER 2021”

Tinggalkan komentar