Volume 3 Nomor 5, Juli 2021
ISSN: 2654-2536
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PENYELESAIAN SOAL-SOAL MASALAH PROGRAM LINIER MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS XI DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN WHATSAPP
Oleh:
Eti Febrianti
SMA Negeri 1 Rejang Lebong
Email: febriantieti@gmail.com
ABSTRAK
Permasalahan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini ialah hasil belajar Matematika siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Rejang Lebong hasilnya rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes Matematika 36 siswa kelas XI MIPA 3 yang tuntas hanya 15 siswa (41,37%), dan 21 siswa (58,63%) tidak tuntas, dan nilai rata-rata kelas 56,72. Kondisi tersebut masih jauh dari yang diharapkan. Pembelajaran Matematika dalam kurikulum 2013 kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Rejang Lebong dianggap tuntas apabila 80% siswanya mencapai nilai > 75.
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Rejang Lebong Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong semester 1 tahun pelajaran 2020/2021. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus, tiap-tiap siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan tatap muka dengan subjek penelitian siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Rejang Lebong yang berjumlah 36 siswa.
Untuk mengatasi hasil belajar Matematika siswa kelas XI MIPA 3 yang rendah itu digunakan model pengajaran remidial. Pengajaran remidial dikenal dengan remedy adalah strategi pengajaran yang bersifat menyembuhkan (Nasution, 2000: 56). Oemar Hamalik, 2000: 136, remidial atau pengajaran perbaikan adalah suau bentuk pengajaran yang bersipat menyembuhkan atau membetulkan atau pengajaran yang membuat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Dalam pengumpulan data metode yang digunakan adalah observasi dan tes. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan, sebelum penelitian ketuntasan hanya 41,37% dengan rata-rata kelas 56,72 setelah dilakukan tindakan, pada siklus I ketuntasan belajar siswa 65,51% dengan nilai rata-rata 61.55. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa 89.65% dengan nilai rata-rata kelas 69,31 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pengajaran remidial dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Rejang Lebong Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong.
Saran dalam penelitian ini ialah guru dapat mencoba menerapkan model pengajaran remidial sebagai salah satu alternatif model pengajaran dalam kegiatan pembelajaran di kelas sehingga pelaksanaan pembelajaran lebih bermakna, dapat meningkatkan keaktifan siswa, dapat meningkatkan kerja sama dan toleransi serta dapat membangun kepercayaan diri pada siswa, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar Matematika.
Kata kunci: pengajaran remidial, hasil belajar, matematika
Download PDF
PENINGKATAN PEMAHAMAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KARIER KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 10 JAKARTA PUSAT
Oleh:
Tuti Sukarni
SMA Negeri 10 Jakarta Pusat
Email: tutisukarni10@gmail.com
ABSTRAK
Bimbingan karier merupakan salah satu bidang bimbingan yang harus diberikan di sekolah yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK). Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi diri masing-masing siswa dalam mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi maupun dunia pekerjaan. Salah satu persiapan adalah memilih jenjang pendidikan yang tepat dalam perencanaan memilih lapangan pekerjaan. Untuk langkah awalan dalam persiapan yang diperlukan antara lain adalah dengan mengeksplorasi kerier yang menjadi salah satu tujuan dari bimbingan dan konseling. Eksplorasi karier merupakan kemampuan dan segala bentuk aktifitas indifidu dalam mencari, mendapatkan dan mengelola berbagai macam informasi karier menjadi alternatif pilihan karier. Informasi karier yang dimaksud adalah informasi-informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan baik itu informasi umum atau tentang lingkungan yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri.
Pada pra siklus dihasilkan skor rata-rata hasil pengisian angket 2,13 artinya pemahaman karier siswa rendah.
Pada siklus I diperoleh skor rata-rata hasil pengisian angket 4,13 artinya pemahaman karier siswa sedang. Jadi layanan bimbingan karier dapat meningkatkan pemahaman karier siswa sedikit demi sedikit.
Pada siklus II diperoleh skor rata-rata hasil pengisian angket 8,15 artinya pemahaman karier siswa sangat tinggi.
Pada kegiatan observasi peserta didik, guru BK menilai bahwa siswa sudah memahami materi bimbingan klasikal, siswa sudah terampil dalam menjawab angket yang diberikan guru, siswa sangat antusias dalam mengikuti bimbingan klasikal.
Kata kunci: pemahaman karier siswa, layanan bimbingan karier
Download PDF
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP MELALUI POLA PEMBINAAN PROFESIONAL DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF DI SMA NEGERI 27 JAKARTA PUSAT
Oleh:
Ravida Shinta
SMA Negeri 27 Jakarta Pusat
Email: ravidashinta28@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian tentang peningkatan kemampuan guru dalam pengembangan silabus dan RPP melalui pola pembinaan profesional dengan pendekatan kooperatif di SMA Negeri 27 Jakarta pada semester 2 tahun pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) dengan 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian sebanyak 8 guru dengan penjelasan 6 guru kelas, 1 guru PAI dan 1 guru Penjaskes di SMA Negeri SMA Negeri 27 Jakarta semester 2 tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kegiatan observasi dan dokumentasi. Validasi data menggunakan teknik triangaluasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan guru dalam pengembangan silabus dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran meningkat yakni dari nilai rata-rata dari 49,59 dengan kriteria nilai kurang pada kondisi awal, menjadi 69,98 kriteria nilai cukup pada siklus pertama dan menjadi 89,47 kriteria nilai sangat baik pada siklus kedua. Kesimpulannya adalah pola pembinaan profesional dengan pendekatan kooperatif terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pengembangan silabus dan RPP di SMA Negeri 27 Jakarta pada semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.
Kata kunci: pembinaan, kooperatif, kemampuan, silabus, rpp
Download PDF
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn MATERI FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK INTEGRASI NASIONAL PADA PEMBELAJARAN DARING MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA GOOGLE MEETING DI KELAS X IPS
Oleh:
Ahmad
SMA Negeri 1 Cibeber
Email: ahmadpkn@gmail.com
ABSTRAK
Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengajar daring di kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Cibeber bahwa siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran daring akan tetapi tentu saja harus didukung dengan media pembelajaran daring yang memadai seperti aplikasi WhatsApp, Google Classroom dan lain-lain.
Kegagapan pembelajaran daring masih nampak terlihat di SMA Negeri 1 Cibeber. Komponen-komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran daring (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Pertama dan terpenting adalah jaringan internet yang stabil, kemudian gawai atau komputer yang mumpuni, aplikasi dengan platform yang user friendly, dan sosialisasi daring yang bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan integratif kepada seluruh stekholder pendidikan.
Oleh karenanya guru yang disini berperan sebagai peneliti hendak menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media Google Meeting. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cibeber Kelas X IPS 1. Penelitian dilaksanakan bulan januari 2021 sampai Maret 2021. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil tindakan kelas, observasi, analisis dan pembahasan yang telah dilaksanakan dalam dua siklus sebagaimana dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media Google Meeting dapat meningkatkan hasil belajar PPKn Kelas X IPS 1 semester 2 SMA Negeri 1 Cibeber tahun pelajaran 2020/2021, terbukti dengan adanya peningkatan persentase ketuntasan pembelajaran, sebelum tindakan sebesar 31,25% (10 siswa) menjadi 62,5% (20 siswa) pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 100% (32 siswa).
Pada awal siklus terdapat beberapa kelemahan dalam proses pembelajaran daring, tetapi setelah diadakan refleksi dan perbaikan maka proses pembelajaran daring pada siklus II dapat mencapai keberhasilan sesuai target yang diharapkan. Jadi semua indikator kinerja telah tercapai, maka hipotesis tindakan berbunyi bahwa ”dengan menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media Google Meeting dapat meningkatkan hasil belajar PPKn Kelas X IPS 1 semester 2 SMA Negeri 1 Cibeber tahun pelajaran 2020/2021” telah terbukti.
Kata kunci: hasil belajar PPKn, pendekatan saintifik berbantuan media Google Meeting
Download PDF
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM) MATERI PERKEMBANGBIAKAN SECARA OVIPAR DAN VIVIPAR PADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH MASA PANDEMI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA WHATSAPP DAN GOOGLE FORM DI KELAS VI
Oleh:
Lina Rosmalina
SD Negeri Sukatani
Email: linarosmalina65@gmail.com
ABSTRAK
Dampak dari pandemi corona di Indonesia, tahun 2020 ini merupakan tahun yang hampir semua program kerja nasional banyak yang tidak terlaksana, dalam dunia pendidikan di antaranya, UN ditiadakan US juga dengan alternatif pilihan disesuaikan dengan kemampuan sekolah masing masing, misalnya semua agenda kegiatan dihentikan belajar di rumah baik peserta didik, guru, dan pengawas.
Selanjutnya guru-guru sepakat menggunakan teknologi sebagai media belajar jarak jauh di masa pandemi ini. Salah satu aplikasi yang mudah dan terjangkau yang bisa digunakan dalam pembelajaran jarak jauh adalah melalui media WhatsApp dan Google Form. Menggunakan aplikasi WhatsApp karena hemat kuota internet, tidak semua siswa memegang HP sendiri, ada beberapa siswa yang masih menggunakan HP orang tua atau saudaranya dalam pembelajaran jarak jauh. Sedangkan Google Form digunakan dalam pelaksanaan tes ulangan,
Setelah diadakan perbaikan pembelajaran menggunakan media WhatsApp dan Google Form dapat dinyatakan ada peningkatan prestasi belajar siswa dari 36 siswa kelas VI-B yang semula hanya ada 9 siswa pada pra siklus lalu pada siklus I ada 26 siswa yang nilainya sesuai KKM atau di atas KKM.
Peningkatan prestasi belajar siswa tersebut karena peneliti dalam melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran menggunakan media WhatsApp dan Google Form, dengan menggunakan metode ini ketuntasan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan prosentase ketuntasan meningkat dari 25% menjadi 72,2%.
Pada siklus II yang hasilnya menunjukkan peningkatan lebih baik lagi, pada perbaikan siklus I dari 36 siswa yang mendapat nilai ≥ 75 ke atas yang semulanya 26 siswa atau 72,2% dan pada siklus II meningkat menjadi 36 siswa atau 100% mencapai tingkat ketuntasan.
Berdasarkan pengolahan data dan diskusi dengan pengamat dan kepala sekolah serta pembimbing, untuk menuntaskan prestasi belajar siswa peneliti mengadakan perbaikan pada siklus II yang hasilnya menunjukkan peningkatan lebih baik lagi, pada perbaikan siklus I dari 36 siswa yang mendapat nilai ≥ 75 ke atas yang semulanya 26 siswa atau 72,2% dan pada siklus II meningkat menjadi 36 siswa atau 100% mencapai tingkat ketuntasan.
Kata kunci: prestasi belajar, ipa (ilmu pengetahuan alam), media WhatsApp dan Google Form
Download PDF
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG BERBAGAI JENIS BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD
NEGERI 78 KENDARI
Oleh:
Sumarni
SD Negeri 78 Kendari
Email: sumarni2769@gmail.com
ABSTRAK
Pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar, khususnya di SD Negeri 78 Kendari masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dari masih rendahnya nilai mata pelajaran IPA dibandingkan dengan nilai beberapa mata pelajaran lainnya dilihat dari hasil ulangan harian dimana 22 siswa dari 34 siswa tidak mencapai KKM.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 78 Kendari. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan waktu kurang lebih 2 minggu, dengan setiap siklus penelitian melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 teknik, yaitu teknik observasi dan teknik tes. Teknik observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang dibuat untuk digunakan sebagai perangkat pengumpul data. Yang kedua adalah teknik tes. Teknik tes dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar soal.
Penggunaan model eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pelajaran IPA pokok bahasan berbagai wujud benda kelas IV semester I SD Negeri 78 Kendari tahun ajaran 2018/2019, hal ini ditunjukkan oleh kenaikan hasil belajar yakni proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan hasil belajar yang rendah yaitu siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 13 siswa atau 38%, siswa yang belum tuntas 21 siswa atau 62% dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas 21 siswa atau 62% sedangkan yang belum tuntas 13 orang siswa atau 38%. Nilai minimal menjadi 50 dan nilai maksimal 90. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yaitu jumlah ketuntasan siswa 32 siswa atau 94%. Skor minimal 70 dan nilai maksimal 100. Terdapat kenaikan nilai rata-rata yaitu 65 pada pra siklus menjadi 73 pada siklus I dan meningkat menjadi 85 pada siklus II.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada pokok bahasan berbagai wujud benda kelas IV semester I SD Negeri 78 Kendari tahun ajaran 2018/2019 dapat meningkatkan hasil belajar.
Kata kunci: prestasi belajar, ipa (ilmu pengetahuan alam), metode eksperimen
Download PDF
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 78 KENDARI
Oleh:
Watima
SD Negeri 78 Kendari
Email: watimasdn78kdi@gmail.com
ABSTRAK
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:
1) Penerapan pembelajaran kooperatif melalui Group Investigation dapat meningkatkat keaktifan siswa belajar IPS. Berdasarkan hasil dari pengamatan kerja kelompok dilihat dari tabel keaktifan siswa belajar siswa secara umum dihitung jumlah rata-rata setiap aspek yang diukur mengalami kenaikan dari 80 menjadi 95 yang terdiri dari kategori keaktifan siswa baik, dan sangat baik.
2) Permainan dalam Group Investigation ini dapat menimbulkan antusias dan semangat bagi siswa. Pada saat permainan para pemain pada setiap tukar informasi wakil dari kelompok terlihat bersemangat untuk mampu menjawab pertanyaan yang dibacakan, bahkan sebelum pemain yang gilirannya menjawab, ada penantang yang segera ingin menjawab.
3) Penerapan pembelajaran kooperatif melalui Group Investigation dapat meningkatkat hasil belajar tema pelajaran IPS siswa. Nilai rata-rata siswa setiap siklus mengalami kenaikan.
Pada siklus I dengan tema pelajaran IPS rata-rata hasil nilai siswa 80.
Pada siklus II dengan tema pelajaran IPS rata-rata hasil nilai siswa 95 menunjukan peningkatan yang signifikan.
Beberapa saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1) Penerapan model pembelajaran dengan tipe Group Investigationt sebagai salah satu alternatif model pembelajaran bagi guru yang dapat meng aktifkan siswa belajar tema pelajaran IPS.
2) Pembelajaran Group Investigation, hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga siswa lebih tertarik lagi dan dapat meningkatkan keaktifan siswa pada diri siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa.
Kata kunci: keaktifan, ips (ilmu pengetahuan sosial), group investigation
Download PDF
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN APBN DAN APBD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DECISION MAKING PADA SISWA KELAS XI IPS
Oleh:
Yuningsih Endjang
SMA Negeri 2 Konawe Selatan
Email: yuningsihendjang14@gmail.com
ABSTRAK
Dalam jangka waktu kurang lebih 2 minggu, dengan konsep 4x pertemuan maka model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making berdampak positif bagi proses pembelajaran mata pelajaran Ekonomi khususnya pada pokok bahasan APBN dan APBD. Dengan bekerja kelompok dan masing-masing siswa diberi tanggung jawab untuk menyeleseakan soal Ekonomi kemudian dishare dan didiskusikan bersama kelompoknya. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making siswa dapat lebih mudah memahami dan mengerjakan soal Ekonomi.
Pada proses pelaksanaan siklus I siswa belajar Ekonomi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making yang menekankan kerjasama dan tanggung jawab individu kemudian sharing dan mencari pengalaman sendiri.
Indikator yang diamati dalam penelitian ini adalah ketertarikan siswa pada materi APBN dan APBD, guru memberikan materi, siswa mulai aktif, ada sebagian siswa yang mengajukan pertanyaan pada guru terkait dengan materi yang disampaikan, Siswa tidak ragu mengeluarkan pendapatnya, Siswa mau menjawab pertanyaan yang disampaikan guru.
Dari hasil pengamatan siklus I didapatkan bahwa hasil belajar siswa dalam mengikuti mapel Ekonomi mulai meningkat. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus I adalah 30 siswa.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus kedua ini adalah siklus yang merupakan refleksi dari siklus pertama. Pada siklus ke II ini terdiri dari kegiatan perencanaan, pengamatan, dan refleksi tindakan. Pada siklus ini pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making juga sama seperti yang di terapkan pada siklus I, dan hasil dari metode penelitian yang sudah dilaksanakan menunjukkan peningkatan kondusifitas belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making pada materi Ekonomi pada mata pelajaran Ekonomi di kelas XI IPS SMA Negeri 2 Konawe Selatan tahun ajaran 2018/2019. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus II adalah 37 siswa.
Kata kunci: hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif tipe decision making
Download PDF
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG MEMBACA NYARING DENGAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS III
Oleh:
Suriani
SD Negeri 53 Kendari
Email: surianiut64@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia tentang Membaca Nyaring dengan Metode Demonstrasi Siswa Kelas III SD Negeri 53 kendari Kecamatan Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang membaca nyaring dengan menggunakan metode demonstrasi, siswa kelas III SD Negeri 53 Kendari semester I.
Adapun metode yang digunakan adalah metode demonstrasi akan diterapkan dua siklus dan setiap siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi sekolah yaitu meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia dan bagi siswa adalah meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode demonstrasi, bagi guru menjadi masukan bahwa dalam mengajarkan Bahasa Indonesia harus menggunakan metode yang sesuai.
Hasil penelitian ini menunjukkan keberhasilan prestasi yaitu pada siklus I rata-rata 76,73 dan siklus II rata-rata 82,23.
Simpulan yang diperoleh setelah melaksanakan penelitian tindakan kelas adalah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia.
Saran peneliti adalah hendaknya guru mau menggunakan demonstrasi yang sesuai dengan materi pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas III SD Negeri 53 Kendari tahun pelajaran 2016/2017.
Kata kunci: hasil belajar, membaca nyaring, demontrasi
Download PDF
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 5 SD
Oleh:
Rosmini Bafu
SD Negeri 78 Kendari
Email: rosminisdn78kdi@gmail.com
ABSTRAK
Banyak siswa yang menganggap bahwa Matematika itu ilmu yang abstrak, teoritis, dan penuh dengan lambang-lambang serta rumus-rumus yang sulit, sehingga mereka menganggap Matematika menjadi kurang menyenangkan. Begitu juga dengan model pembelajaran yang diterapkan guru masih konvensional, hal tersebut berpengaruh terhadap rendahnya keaktifan dan hasil belajar Matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri 78 Kendari. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka masalah yang diteliti adalah apakah penerapan Group Investigation dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri 78 Kenda semester 2 tahun pelajaran 2019/2020? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri 78 Kenda semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 melalui penerapan Group Investigation.
Jenis penelitian ini adalah PTK yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Variabel yang diteliti adalah keaktifan dan hasil belajar Matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran Group Investigation. Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri 78 Kendari Dalam penelitian ini digunakan teknik observasi dan tes, dengan menggunakan instrumen lembar observasi, lembar keterlaksanaan sintaks pembelajaran, dan soal tes hasil belajar akhir siklus. Analisis data yang digunakan adalah analisis ketuntasan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dan analisis deskriptif komparatif untuk membandingkan nilai antar siklus.
Penerapan Group Inestigation dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Matematika siswa kelas 5 SD Negeri 78 Kendari tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini terlihat pada kondisi awal pra siklus yang menunjukkan bahwa persentase keaktifan kriteria tinggi 0%, pada siklus I meningkat menjadi 47,37%, selanjutnya pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 89,47%, itu artinya sudah mencapai indikator kinerja keaktifan belajar tinggi >70%, kemudian untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa pada pra siklus persentase ketuntasan belajar siswa hanya 26,32%, dan pada siklus I yaitu 63,15%, selanjutnya siklus II yaitu 84,21%. Siklus II sudah memenuhi indikator kinerja yaitu >80%.
Kata kunci: Group Investigation, keaktifan, hasil belajar
Download PDF
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT PRESENT CONTINUOUS TENSE PADA PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COMMUNITY LANGUAGE LEARNING (CLL) DI KELAS VIII
Oleh:
Suharno
SMP Negeri 1 Sindangjaya
Email: suharnomnur@gmail.com
ABSTRAK
Realita yang terjadi di lapangan adalah kemampuan menulis kalimat present continuous tense pada pembelajaran tatap muka terbatas masih rendah, hal ini ditunjukkan dari hasil kerja siswa pada saat diberi penugasan oleh guru untuk menulis kalimat present continuous tense. Masih banyak atau lebih dari 50% siswa belum bisa membuat kalimat tulisan sederhana terkait kejadian yang sedang berlangsung pada saat ini dalam bentuk present continuous tense, siswa belum memahami ciri-ciri kalimat present continuous tense, dan siswa belum memahami langkah-langkah dalam menulis kalimat present continuous tense. Oleh karenanya guru (peneliti) hendak menggunakan metode belajar yang tidak biasa yakni model pembelajaran Community Language Learning (CLL).
Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus dan terdiri dari satu kali pertemuan pada setiap siklusnya dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 1 Sindangjaya yang berjumlah 38 siswa. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII.2 SMP Negeri 1 Sindangjaya. Adapun waktu dan kegiatan penelitian dilaksanakan dari bulan Februari 2021 sampai dengan April 2021. Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh dari siswa, data dokumentasi dan catatan lapangan.
Hasil penelitian siklus I, kriteria kemampuan kemampuan menulis kalimat present continuous tense pada pembelajaran tatap muka terbatas tergolong baik karena mencapai skor yang diperoleh adalah 215. Setelah kegiatan pelaksanaan pembelajaran selesai dilaksanakan, maka peneliti melakukan refleksi dari kegiatan yang dilaksanakan. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung terdapat beberapa kendala yang terjadi pada siklus I, di antaranya adalah guru yang dalam hal ini berperan sebagai peneliti masih kurang mampu memberikan pengarahan kepada peserta didik baik yang menjadi pemeran maupun yang menjadi pengamat, media yang digunakan selama proses kegiatan belajar berlangsung sudah menarik peserta didik, dan guru jelas dalam memberikan tugas kepada masing-masing peserta didik akibatnya peserta didik sebagian masih merasa senang dan semangat.
Pada siklus II, kriteria kemampuan kemampuan menulis kalimat present continuous tense pada pembelajaran tatap muka terbatas tergolong sangat baik karena mencapai skor yang diperoleh adalah 256. Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus II, pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik. Penerapan model pembelajaran Community Language Learning (CLL) sudah sesuai dengan perencanaan dan suasana belajar sangat kondusif. Siswa terlihat antusias memerankan dialog bersama temannya dan mengamatinya dengan baik. Berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan sebesar 80%, maka penelitian ini sudah dinyatakan tuntas pada siklus II.
Kata kunci: kemampuan menulis kalimat present continuous tense pada pembelajaran tatap muka terbatas, model pembelajaran community language learning (cll)
Download PDF
MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PAI MATERI RENDAH HATI, HEMAT, DAN HIDUP SEDERHANA DI MASA PANDEMI MENGGUNAKAN GOOGLE CLASSROOM DI KELAS VIII
Oleh:
Ecep Sadili
SMP Negeri 1 Cibeber
Email: ecepsadili.ujungjaya@gmail.com
ABSTRAK
Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengajar daring di kelas VIII A SMP Negeri 1 Cibeber bahwa siswa sudah mulai terbiasa, akan tetapi tentu saja harus didukung dengan media pembelajaran daring yang memadai seperti aplikasi WhatsApp, Google Classroom dan lain-lain. Kegagapan pembelajaran daring masih nampak terlihat di SMP Negeri 1 Cibeber. Komponen-komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran daring daring (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Oleh karenanya guru yang disini berperan sebagai peneliti hendak menggunakan media Google Classroom.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cibeber Kelas VIII A. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2020 sampai Desember 2020. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil tindakan kelas, observasi, analisis dan pembahasan yang telah dilaksanakan dalam dua siklus sebagaimana dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan media Google Classroom dapat meningkatkan keaktifan belajar PAI kelas VIII A semester 1 SMP Negeri 1 Cibeber tahun pelajaran 2020/2021, terbukti dengan adanya peningkatan persentase ketuntasan pembelajaran, sebelum tindakan sebesar 31,25% (10 siswa) menjadi 71,87% (23 siswa) pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 100% (32 siswa). Pada awal siklus terdapat beberapa kelemahan dalam proses pembelajaran daring, tetapi setelah diadakan refleksi dan perbaikan maka proses pembelajaran daring pada siklus II dapat mencapai keberhasilan sesuai target yang diharapkan. Jadi semua indikator kinerja telah tercapai, maka hipotesis tindakan berbunyi bahwa ”Dengan menggunakan media Google Classroom dapat meningkatkan keaktifan belajar PAI Kelas VIII A semester 1 SMP Negeri 1 Cibeber tahun pelajaran 2020/2021” telah terbukti.
Kata kunci: keaktifan belajar, pai, Google Classroom
Download PDF
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KOPERASI SISWA MELALUI METODE BELAJAR OBSERVASI DI KELAS X IPS 3 SEMESTER 2 SMA NEGERI 1 CIBEBER
Oleh:
Yeni Yustiani
SMA Negeri 1 Cibeber
Email: yeniyustiani9@gmail.com
ABSTRAK
Adapun hasil pengamatan guru, pada mapel Ekonomi khususnya kemampuan pengelolaan koperasi siswa menunjukkan hasil yang rendah, hal ini ditunjukkan adanya nilai harian yang rendah atau tidak mencapai KKM. KKM yang diharapkan pada mapel Ekonomi kelas X IPS 3 adalah 75 jadi seharusnya nilai siswa ≥ 75. Nilai harian kemarin, hanya 10 siswa yang mencapai nilai di atas KKM, selebihnya melaksanakan remidi untuk mencapai nilai lebih dari KKM.
Oleh karenanya di sini, guru menganggap permasalahan kemampuan pengelolaan koperasi siswa perlu ditingkatkan. Dari hasil wawancara itulah, guru berinisiatif menggunakan model pembelajaran yang tidak biasa dipakai di kelas, yakni menggunakan metode belajar observasi.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMA Negeri 1 Cibeber. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif kuantitatif. Rancangan penelitian metode campuran (mixed methods research design). Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Cibeber tahun ajaran 2020/2021, sedangkan sampel penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Cibeber. Analisis data yang dipergunakan meliputi analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Pada pra siklus jumlah siswa tuntas belajar mencapai 10 siswa. Nilai rata-rata baru mencapai 64,72 berarti masih di bawah KKM.
Pada siklus I jumlah siswa tuntas belajar mencapai 24 siswa, nilai rata-rata mencapai 77,22 artinya metode belajar observasi efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan koperasi siswa.
Pada kegiatan observasi peserta didik, guru menilai bahwa siswa dapat menjelaskan perangkat organisasi koperasi, siswa mengetahui sumber permodalan koperasi, siswa mengetahui konsep sisa hasil usaha (SHU) koperasi, siswa mengetahui prosedur pendirian koperasi dan siswa mengetahui tahapan pendirian atau pengembangan koperasi di sekolah.
Hasil observasi menunjukkan skor 110. Artinya kemampuan pengelolaan koperasi siswa CUKUP BAIK. Akan tetapi agar lebih kondusif lagi pembelajaran kemampuan pengelolaan koperasi siswa maka peneliti hendak melaksanakan siklus II.
Pada siklus II jumlah siswa tuntas belajar mencapai 35 siswa, nilai rata-rata mencapai 82,5. Artinya metode belajar observasi efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan koperasi siswa.
Kata kunci: kemampuan pengelolaan koperasi siswa, metode belajar observasi
Download PDF