PENTINGNYA MEMBUAT JURNAL PTK KEAKTIFAN SISWA

Penelitian Tindakan Kelas wajib dilakukan guna meningkatkan kualitas sistem belajar mengajar di sekolah. Sebab, tanpa dilakukannya hal tersebut, kondisi pendidik dan peserta didik tidak terkontrol dengan baik. Berikut akan diulas mengenai jurnal PTK keaktifan siswa yang harus dipahami.

Masalah Yang Menyebabkan Siswa Kurang Aktif sehingga Diperlukan Adanya PTK

Perjalanan dalam belajar mengajar tentu tidak selalu berjalan lancar. Baik problem tersebut timbul dari pendidik maupun peserta didik. Berikut ini beberapa masalah yang menyebabkan siswa kurang aktif, sehingga diperlukan adanya Penelitian Tindakan Kelas.

1. Peserta Didik Cenderung Merasa Minder

Setiap orang memiliki tingkat kepercayaan diri yang berbeda-beda, tak terkecuali bagi seorang siswa. Sehingga rasa tersebut menimbulkan efek minder. Biasanya, faktor mendasarnya adalah perbedaan ekonomi, tingkat kecerdasan, hingga kecenderungan suka menyendiri dan berdampak pada pengucilan.

2. Siswa Cenderung Merasa Takut

Guru biasanya menyukai metode pembelajaran ‘probing promting’, dimana metode ini melontarkan pertanyaan dengan menunjuk siswa secara random. Pada titik ini, muncul rasa takut peserta didik yang tidak dapat menjawab pertanyaan. Hingga terkadang mereka memilih diam, menangis atau menundukkan kepala.

3. Siswa Cenderung Tidak Mau Tahu sehingga Sulit Mengerti

Sebagai pengajar, Anda tentu memahamibahwa pada dasarnya siswa malas mecari tahu pengetahuan di luar jam pelajaran. Dalam artian, peserta didik memilih untuk sekedar mendengarkan, baik itu merasa paham atau tidak. Hingga akhirnya menyebabkan kelas menjadi pasif.

4. Peserta Didik Menyalah Artikan Makna Patuh

Terkadang satu hal ini sangat jarang disadari. Siswa di kelas cenderung pasif tidak lain karena peserta didik memegang teguh kata ‘patuh’. Kebanyakan perilaku tersebut tercermin pada seorang guru yang terkenal jahat dimata mereka. Baginya, dengan diam keadaan menjadi aman.

5. Tertanam Mentalitas Meremehkan

Hal ini tertanam sebab siswa berpikiran bahwa di dunia luar begitu banyak orang yang dapat hidup sebagaimana mestinya. Meskipun tanpa harus menguasai materi pelajaran yang disampaikan. Tindakan meremehkan semacam ini juga memacu kepasifan pada peserta didik.

Berbagai Tema Jurnal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Keaktifan Siswa

Untuk menghadapi berbagai problematika yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam forum pembelajaran, pendidik harus membuat jurnal Penelitian Tindak Kelas. Hal ini agar sistem belajar mengajar dapat kondusif. Berikut ini tema jurnal PTK keaktifan siswa sebagai bahan rujukan.

1. Tema Seputar Penerapan Metode Pembelajaran

Mengusung tema ini, maka Anda dapat memasukkan salah satu dari beberapa metode pembelajaran yang ada. Seperti Probing Promting, Problem Based Learning, Contextual Learning, A learning (lebih mengarah kepada perluasan pengajaran), Snowball Throwing, atau Coorporatif Learning Type.

2. Tema Penerapan Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Kontekstual

Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa bisa diterapkan melalui pembelajaran tematik integratif berbasis konstektual. Melalui tema ini, Anda bisa menganalisa peningkatan yang signifikan dari kategori baik menjadi sangat baik.

3. Tema Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Koorperatif

Penelitian ini bisa dilakukan dalam dua siklus, dengan indikator berupa hasil belajar dan aktivitas belajarnya. Anda juga dapat menggunakan empat komponen, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

4. Tema Pengaruh Model Pembelajaran Terintegrasi Media Sosial

Penggunaan media sosial dalam pembelajaran siswa sudah biasa terjadi. Hal ini juga berpengaruh pada tingkat motivasi belajar anak sebesar 99,0%. Artinya nilai tersebut termasuk kategori sangat baik. Media sosial sendiri mempengaruhi berbagai aspek, mulai keterampilan teknis hingga sosial.

Pendidikan merupakan hak setiap orang. Selain mengembangkan kemampuan, diharapkan adanya jurnal PTK keaktifan siswa juga bisa menjadikan peserta didik semakin terampil, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tinggalkan komentar